
(Matra, Jakarta) – Peningkatan kualitas kerja bidang kehumasan atau penerangan memiliki peran penting bagi jajaran kejaksaan untuk meraih kepercayaan publik. Intensitas dan kualitas publikasi yang dilakukan kehumasan mengenai prestasi kerja jajaran kejaksaan sangat efektif meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kejaskaan.
Demikian salah satu pokok pikiran yang mengemuka pada Workshop (Pelatihan) Kehumasan (Hubungan Masyarakat) Bidang Penerangan dan Hukum (Penkum) Kejaksaan di Hotel Mercure, Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Workshop Kehumasan Kejaksaan bertajuk “Penguatan Peran Tenaga Humas Kejaksaan dalam rangka Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat” menampilkan keynote speaker (pembicara utama), Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Kejaksaan Agung (Kejagung), Dr Reda Manthovani.
Turut tampil sebagai pembicara pada Workshop Kehumasan Kejaksaan tersebut, Head of Public Relations KG Media & Kompas TV, Arrozi Effendi, Executive Producer Digital Kompas TV, Fadhilah Al Birra, Executive Producer Kompas TV, Abie Besman dan Fotografer Senior, Arbain Rambey.
Workshop Kehumasan kejaksaan tersebut diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri para Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Wilayah DKI Jakarta serta para Kepala Seksi Penerangan Hukum dan jajaran penerangan hukum Kejaksaan di seluruh Indonesia.
Dr Reda Manthovani pada kesempatan itu mengatakan, di era keterbukaan dan transformasi digital saat ini, bidang kehumasan memiliki peran yang vital dan strategis. Peran tersebut terutama terkait publikasi dan pemberitaan positif mengenai Kejaksaan.
“Prestasi yang telah diraih Kejaksaan selama ini tanpa publikasi akan sia-sia. Tanpa pemberitaan, publik tidak akan mengetahui kinerja-kinerja yang dilakukan oleh Kejaksaan,”ujarnya.
Menurut Dr Reda Manthovani, kepercayaan publik yang diraih Kejaksaan telah mencapai nilai tertinggi dengan skor 81,2 %. Berkat pencapaian tersebut, Presiden Joko Widodo mengapresiasi keberhasilan Kejaksaan melalui pidato perayaan Hari Bhakti Adhyaksa ke-63.
“Tentu ini menjadi keberhasilan yang patut kita apresiasi atas kerja keras seluruh bidang, terutama tidak lepas dari peran Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan yang berhasil mengemas setiap keberhasilan kinerja Kejaksaan secara real time (terbaru) dan menarik bagi publik,” imbuhnya.
Dr Reda Manthovani lebih lanjut mengatakan, jabatan atau tugas humas di masa mendatang merupakan jabatan karier yang akan dilakukan secara berjenjang dari tingkat Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi sampai Kejaksaan Agung. Karena keterampilan para pejabat dan petugas humas Kejaksaan harus terus ditingkatkan.
“Tanpa kehumasan yang terampil, kita tidak akan mencapai tingkat kepercayaan publik yang tinggi. Melalui kepercayaan publik yang tinggi dan kinerja yang baik sampai saat ini, kita sudah memperoleh 26 penghargaan. Jadikan pencapaian tersebut sebagai motivasi untuk berkinerja lebih baik, transparan dan akuntabel,”ujarnya.

Menurut Dr Reda Manthovani, semua pekerjaan di era sekarang sangat membutuhkan humas. Humas bukan saja sebagai jendela komunikasi, tetapi juga dapat membangun jaringan dan relasi yang lebih luas. Dengan sendirinya, media dan masyarakat akan mudah dan cepat mengakses informasi kapan saja dan dimana saja.
“Jadikan pekerjaan humas sebagai pekerjaan yang menyenangkan dan menggembirakan, sehingga kinerja kita dapat menghasilkan karya dan inovasi yang bernilai bagi institusi,” katanya.
Sementara itu, Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Dr Ketut Sumedana pada kesmepatan tersebut mengatakan, Workshop Kehumasan Kejaksaan tersebut merupakan sarana pelatihan tentang kehumasan. Peningkatan kualitas kerja kehumasan penting karena kehumasan mempunyai peran sentral menyampaikan pesan kepada media dan masyarakat.
Dikatakan, pelatihan yang diberikan kepada peserta Workshop Kehumasan Kejaksaan se-Indonesia ini meliputi tugas-tugas jurnalistik, fotografi, infografis hingga keterampilan public speaking (berbicara di hadapan publik). Workshop Kehumasan Kejaksaan tersebut juga akan diisi dengan kunjungan lapangan ke kantor media Kompas. (Matra/AdeSM/PuspenkumKejagung).