(Matra, Muarojambi) – Kenduri (pesta) budaya melayu Jambi yang digelar di kompleks Candi Muarojambi, Kecamatan Marsosebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Minggu (5/11/2023) mendapat sambutan antusias warga Muarojambi, khususnya para pengusaha kecil dan petani karet.
Sambutan tersebut tak terlepas dari adanya pemberdayaan ekonomi rakyat yang dilakukan pemerintah setempat di tengah kenduri budaya tersebut. Bertepatan dengan Kenduri Budaya Candi Muarojambi tersebut, Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH meresmikan Pasar Terpadu Kebun Karet (Paduka) di kawasan kompleks Candi Muarojambi.
Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, Paduka petani Muarojambi tersebut merupakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dibina Bank Indonesia. Kehadiran Paduka tersebut diharapkan bisa mendongkrak ekonomi para petani karet di sekitar Candi Muarojambi.
“Melalui Paduka, para petani karet di sekitar Candi Muarojambi tidak hanya bisa lebih mudah menjual hasil panen karet, tetapi juga bisa mengembangkan usaha ekonomi kreatif seperti usaha kuliner (makanan dan minuman), produk oleh-oleh maupun cendera mata. Jadi kehadiran Paduka akan membangkitkan ekonomi rakyat sekaligus mendukung promosi wisata Candi Muarojambi,”katanya.
Al Haris mengapresiasi upaya Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi membina para petani karet dengan mendirikan Paduka. Kemudian Bank Indonesia Jambi juga berupaya mendongkrak promosi wisata Candi Muarojambi melalui pelaksanaan Kenduri Budaya Candi Muarojambi 2023.
Sementara itu, Kenduri Budaya Candi Muarojambi tersebut berlangsung meriah. Kenduri budaya yangdihadiri ribuan pengunjung tersebut diawali dengan karnaval (pawai) budaya dari komplek Candi Muarojambi hingga ke Pasar Terpadu Kebun Karet (Paduka). Setelah itu dilanjutkan dengan pementasan berbagai seni tradisional Muarojambi dan Provinsi Jambi.
Kenduri Budaya Candi Muarojambi tersebut turut dihadiri anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Hj Elviana, Penjabat (Pj) Bupati Muarojambi, H Bachyuni Deliansyah dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Hermanto dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V, Agus Widiatmoko.
Revitalisasi
Menurut Al Haris, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Pemerintah Pusat masih terus melakukan revitalisasi (perbaikan) kompleks Candi Muarojambi. Berbagai sarana wisata dan akomodasi di komplek percandian yang berasal dari Abad VII itu masih terus dilakukan. Kemudian pemugaran candi-candi yang ada di komplek situs purbakala peninggalan agama Buddha tersebut juga terus dilakukan.
Dikatakan, revitalisasi Candi Muarojambi didanai Pemerintah Pusat dengan sumber dari anggaran pandapatan dan belanja nasional (APBN). Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah pernah menyampaikan, Pemerintah Pusat akan mendukung revitalisasi Candi Muarojambi dengan total biaya sekitar Rp 1,5 triliun.
“Candi Muarojambi diharapkan sudah bisa puluh seperti sedia kala akhir tahun 2024, sehingga bisa digunakan kembali sebagai pusat pendidikan agama Buddha dan destinasi andalan Indonesia di Jambi,”katanya.
Dikatakan, penataan Candi Muarojambi menjadi destinasi wisata unggulan akan mendongkrak kunjungan wisata ke Jambi. Peningkatan kunjungan wisata tersebut tentunya mendukung peningkatan ekenomi daerah dan masyarakat Jambi.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V, Agus Widiatmoko pada kesempatan tersebut mengatakan, Kenduri Budayo Candi Muarojambi dilaksanakan menyusul dilakukannya penataan Candi Tinggi di Candi Muarojambi. Melalui Kenduri Budaya Candi Muarojambi tersebut, pihak BPK Wilayah V dan Bank Indonesia Jambi juga mengembangkan Pasar Terpadu Kebun Karet (Paduka).
“Paduka ini tidak terbentuk secara tiba-tiba hingga bisa diresmikan. Bank Indonesia membantu BPK Wilayah V melatih para pelaku usaha kecil di lingkungan Candi Muarojambi. Nantinya UMKM Paduka akan menjual produk – produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan kawasan destinasi wisata,”ujarnya.
Sedangkan menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Hermanto, pihaknya menggelar Kenduri Budaya Candi Muarojambi sebagai partisipasi mendukung Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) 2023. Melalui Kenduri Budaya Candi Muarojambi tersebut, promosi destinasi wisata Candi Muarojambi bisa ditingkatkan.
“Kemudian kenduri buaya ini juga kami bisa meningkatkan antusasme warga masyarakat sekitar mengembangkan kebudayaan daerah dan mendorong gerakan masyarakat berwisata di Jambi,”paparnya. (Matra/AdeSM).