Gubernur Jambi, H Al Haris (sembilan dari kanan baris depan) bersama keluarga besar Minangkabau pada Muswil II DPW Ikatan Keluarga Minang (IKM) Provinsi Jambi di hotel Shang Ratu Jambi, Kota Jambi, Minggu (5/11/2023). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Warga masyarakat Jambi asal Minangkabau, Sumaera Barat (Sumbar) sudah cukup lama menjadi penggerak pembangunan dan ekonomi Provinsi Jambi. Hal itu ditandai dengan banyaknya warga asal Minangkabau yang berkiprah dalam pembangunan Jambi, termasuk pengembangan usaha perdagangan, khususnya usaha kuliner (rumah makan).

Kemudian warga asal Minangkabau juga cukup banyak yang menjadi pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, lembaga pemerintah, lembaga keuangan, perwakilan rakyat dan keamanan di Jambi.

“Kehadiran warga asal Minangkabau selama ini tidak terpisahkan dengan Jambi. Sejak dulu sampai sekarang, orang Minang masih banyak yang menjadi pejabat di Provinsi Jambi dan sudah banyak memberikan kontribusi bagi Jambi. Kita tidak membeda-bedakan suku untuk membangun Jambi. Kita tetap berupaya, berikhtiar menguatkan dan mempertahankan jalinan kekeluargaan masyarakat Minangkabau di Jambi,”kata Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) II Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Provinsi Jambi di hotel Shang Ratu Jambi, Kota Jambi, Minggu (5/11/2023).

Menurut Al Haris, warga masyarakat Minangkabau yang tergabung dalam IKM Jambi juga cukup banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan Jambi di berbagai bidang. Warga dan tokoh Minangkabau yang berada dalam naungan IKM Jambi banyak yang bekerja di institusi pemerintahan, akademisi, pelaku usaha, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan mahasiswa.

“Karena itu kehadiran IKM di Jambi diharapkan dapat menjadi penggerak pembangunan di Provinsi Jambi. Mari kita bersama-sama, bahu membahu dengan pemerintah daerah mempercepat pembangunan di Provinsi Jambi,”katanya.

Al Haris mengatakan, dirinya menyambut baik keberadaan organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat kedaerahan seperti IKM sebagai wadah silaturahmi antar keluarga besar Minangkabau di Provinsi Jambi. Organisasi tersbeut menjadi pendukung pembangunan di Jambi.

Dikatakan, eksistensi atau keberadaan IKM menjadi salah satu bukti bahwa Provinsi Jambi punya kekayaan aset luar biasa. Provinsi Jambi tidak bisa dipisahkan dari Minangkabau. Karena sejarah Jambi juga ada dari Minangkabau. Dulunya Undang-undang (UU) pendirian Provinsi Jambi satu dengan Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Barulah tahun 2020 UU pendirian Provinsi Jambi dipisahkan secara tersendiri.

Sementara itu, Sekretaris Umum DPW IKM Provinsi Jambi, Arman Safa’at memberikan apresiasi kepada Gubernur Jambi, Al Haris yang selalu meluangkan waktunya hadir di tengah acara warga Minangkabau di Jambi. Kehadiran tersebut merupakan suatu dukungan IKM sebagai bagian penting dalam pembangunan masyarakat dan daerah Jambi.

“Kami berterima kaish, Pak Gubernur Jambi tetap hadir di tengah-tengah kami walau beliau memiiki banyak kesibukan. Pak Gubernur Jambi sudah menjadi bagian dari keluarga IKM karena Gubernur Jambi merupakan Dewan Pembina IKM Provinsi Jambi,”katanya. (Matra/AdeSM/SW).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *