Kebakaran lahan di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi yang turut menyebakan meningkatnya ketebalan asap di Jambi, baru-baru ini.(Foto : Matra/SatgasKarhutlaJambi).

(Matra, Jambi) – Kualitas udara di Kota Jambi dan sekitarnya kembali memburuk menyusul meningkatnya ketebalan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyelimuti wilayah kota tersebut. Meningkatnya ketebalan asap di Kota Jambi disebabkan masih luasnya karhutla di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi dan daerah tetangga, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Pantauan medialintassumatera.net (Matra) pada alat pemantau kualitas udara Stasiun Paal V Kota Jambi, Sabtu (4/11/2023) pagi, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi mencapai 134 partikel mikron (pm) atau kategori udara tidak sehat. ISPU tersebut meningkat drastis dibandingkan kondisi Jumat (3/11/2023) pagi pada angka 70 pm atau kualitas udara sedang.

Sementara itu, asap karhutla hingga Sabtu pagi masih menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya. Ketebalan asap meningkat dibandingkan kondisi dua hari terakhir. Namun asap belum sampai mengganggu aktivitas warga masyarakat dan penerbangan.

Sedangkan jumlah hotspot (titik api) di Provinsi Jambi hingga Sabtu pagi masih cukup banyak. Berdasarkan pantauan Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah hotspot di Provinsi Jambi masih ada sekitar 38 titik. Jumlah hotspot tersebut meningkat dibandingkan Jumat (3/11/2023) malam sebanyak 17 titik.

Hotspot di Provinsi Jambi tersebut terdapat di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak Sembilan titik. Kemudian hotspot di Kabupaten Sarolangun sebanyak delapan titik, Batanghari (enam titik), Tebo dan Bungo (masing-masing lima titik), Kerinci (tiga titik), Muarojambi (dua titik) dan Merangin (satu titik). Satu hotspot terpantau berada di areal perusahaan perkebunan kelapa sawit PT KBB, Muaratembesi, Kabupaten Batanghari.

Masih Sulit

Pelaksana Harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs H Ariansyah, ME di Jambi, Sabtu (4/11/2023) menjelaskan, pengendalian karhutla di Jambi masih sulit dilakukan.

Hal tersebut disebabkan tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan di Jambi yang masih cukup tinggi akibat kemarau panjang dan masih adanya oknum-oknum spekulan yang melakukan pembakaran untuk pembukaan dan pembersihan lahan.

Dijelaskan, seluruh pasukan pemadaman karhutla di Jambi masih terus siaga di 59 pos komando (posko) di enam kabupaten. Tindakan gerak cepat juga terus dilakukan memadamkan karhutla di beberapa kabupaten. Pemadaman dilakukan melalui jalur darat dan udara.

Brigjen TNI Supriono mengatakan, selama tiga hari terakhir, Rabu – Jumat (1 – 3/11/2023), luas karhutla di Jambi masih mencapai puluhan hektare. Salah satu lokasi kebakaran yang berhasil dipadamkan, yakni sekitar tiga hektare lahan kebun karet dan sawit di Desa Nalogedang, Kecamatan Nalotantan, Kabupaten Sarolangun.

Terkait total karhutla di Jambi, Brgigjen TNI Supriono menjelaskan, total luas karhutla di Jambi sejak Januari – Jumat (3/11/2023) mencapai 1.398,38 hektare ha). Total luas karhutla tersebut meningkat 480,38 ha (52,33 %) dibandingkan total luas karhutla di Provinsi Jambi tahun 2022 sekitar 918 ha. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *