Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI, Yanuar Adil (kiri) dengan petani penerima bantuan kendaraan roda dua seusai pecanangan ketahanan pangan wilayah Provinsi Jambi di Desa Bukitbaling, Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu, (1/11/2023). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Gerakan swasembada pangan di Provinsi Jambi masih perlu ditingkatkan guna mengurangi ketergantungan Jambi terhadap bahan pangan dari luar daerah. Untuk itu, potensi-potensi lahan pertanian pangan di Jambi harus dikelola semaksimal mungkin guna meningkatkan produktivitas pangan.

Hal tersebut diungkapkan Panglima Daerah (Pangdam) II/Sriwijaya Mayjen TNI, Yanuar Adil pada pecanangan ketahanan pangan wilayah Provinsi Jambi di Desa Bukitbaling, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu, (1/11/2023).

Pencanganan ketahanan pangan tersebut dihadiri Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdi dan Komandan Komando Resort Militer (Korem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI Supriono, SIP, MM.

Sementara itu pencanangan ketahanan pangan secara nasional dipusatkan di Taman Pancasila, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (1/11/2023). Pencanangan ketahanan pangan nasional di Taman Cibitung tersebut dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin.

Pencanangan Ketahanan Pangan Nasional yang dilaksanakan atas kerja sama TNI dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 TNI tersebut menetapkan tema “Ketahanan Pangan untuk Indonesia Maju”.

Menurut Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI, Yanuar Adil, mengatakan, pencanganan ketahanan pangan nasional dilakukan di seluruh Indonesia untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan produktivitas pangan, meningkatkan perekonomian daerah dan menyukseskan program swasembada pangan nasional.

“Pencanangan ketahanan pangan tersebut juga dilakukan guna membantu para petani meningkatkan produksi dan membantu penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian,”ujarnya.

Dikatakan, gerakan ketahanan pangan yang dilaksanakan di seluruh daerah kabupaten, kota dan provinsi tersebut merupakan bentuk kepedulian TNI membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian, perkebunan dan peternakan. Upaya tersebut akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI, Yanuar Adil (kiri depan) dan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani (dua dari kiri depan) pada pecanangan ketahanan pangan wilayah Provinsi Jambi di Desa Bukitbaling, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu, (1/11/2023). (Foto: Matra/KominfoJambi).

Menurut Mayjen TNI Yanuar Adil, gerakan ketahanan pangan yang telah dilakukan TNI di wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya, yakni melakukan penanaman berbagai komoditi pangan. Antara lain penanaman padi dari berbagai varietas (jenis), varietas jagung, kedelai, berbagai jenis buah-buahan, beberapa jenis sayur-sayuran dan palawija.

Sedangkan di sektor perikanan, lanjutnya, Kodam II/Sriwijaya telah memiliki sembilan lokasi sentra perikanan budidaya. Di antaranya budidaya ikan nila, ikan gabus dan ikan lele. Kemudian ada juga pengembangan inovasi pengelolaan pakan ikan secara mandiri.

“Program ketahanan pangan ini akan mendorong pemerintahan daerah tingkat provinsi, kabupaten dan kota meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan. Kami berharap pemerintah daerah aktif menyukseskan program ini secara terarah, terukur dan berkelanjutan,”tambhanya.

Dikatakan, tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi (pertambahan penduduk). Bonus demografi, yaitu usia produktif itu sebesar 70 %. Usia produktif antara 15 hingga 65 tahun. Usia produktif tentunya harus dibekali gizi yang tinggi yang bersumber dari ketersediaan bahan-bahan pangan bergizi. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *