(Matra, Palembang) – Kesulitan membangun rumah ibadah atau gedung gereja dan kesulitan anggaran masih menjadi pergumulan serius Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Distrik VI Riau – Sumatera Selatan.
Pergumulan mengenai kesulitan pembangunan gereja tersebut mengemuka pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pendeta GKPS se- Distrik VI di GKPS Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (25/10/2023) malam.
Rakor yang diikuti sekitar 35 orang pendeta penginjil dan vikaris pendeta tersebut dipimpin Ephorus GKPS Pdt Deddy Fajar Purba didampingi Praeses (Pimpinan) GKPS Distrik VI, Pdt Karmen Sipayung, STh. Para pendeta penginjil dan vikaris pendeta yang mengikuti rakor tersebut berasal dari Provinsi Riau, Jambi Kepulauan Riau Bangka Belutung, Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Pendeta GKPS Resort Batam Barat, Pdt A Haloho STh pada rakor tersebut mengatakan, kesulitan menbangun gereja akibat sulitnya mendapat izin dan kesulitan dan masih jadi pergumulan warga GKPS di Batam.
Kemudian kurangnya partisipasi warga jemaat mengikuti ibadah minggu dan keluarga juga menjadi masalah di GKPS Batam. Hal tersebut disebabkan banyaknya warga GKPS di Batam yang bekerja di bidang industri atau pabrik.
“Terkadang warga jemaat tidak sempat mengikuti ibadah minggu karena mereka bekerja,”katanya.
Hal senada juga diungkapkan perwakilan pendeta dari Resort Ujungbatu Rokan, Riau. Kesulitan membangun gereja akibat sulitnya memperoleh izin dan anggaran dana juga masih menjadi tantangan pelayanan di GKPS Resort Ujungbatu Rokan.
Kondisi itu membuat sering kali warga jemaat meminta bantuan kepada para calon legislatif (caleg).
“Tapi kami di GKPS Sosa, Ujungbatu Rokan menolak bantuan caleg tersebut. Kami tidak memperbolehkan caleg hadir ngasih sumbangan di pesta – pesta gereja. Kami ingin membangun gereja atas usaha sendiri,”kata seorang pendeta dari GKPS Ujungbatu Rokan.
Rakor GKPS Distrik VI di Kota Palembang, Sumatera Selatan berlangsung hingga Jumat (27/10/2023). Rakor membahas program dan anggaran tahun 2024 GKPS di setiap jemaat dan resort se-Distrik VI.
Kemudian rakor juga mengevaluasi pelayanan GKPS se-Distrik VI. Rakor diikuti sekitar 100 orang pendeta, penginjil, vikar, pengurus resort, pimpinan majelis jemaat GKPS se-Distrik VI. ( Matra/AdeSM).