
(Matra, Jambi) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi masih membara kendati curah hujan di daerah tersebut meningkat sepekan terakhir. Kawasan hutan dan lahan yang terbakar terdapat di Kabupaten Merangin, Sarolangun dan Kota Sungaipenuh.
Pelaksana Harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono di Jambi, Senin (23/10/2023) sore mengatakan, karhutla yang masih terjadi di Provinsi Jambi antara lain terdapat di kawasan gambut, Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.
Dijelaskan, kawasan gambut yang terbakar tersebut berada di lahan milik masyarakat. Lahan masyarakat tersebut sebagian sudah ditanami kelapa sawit dan sebagian ditumbuhi semak belukar. Luas lahan yang terbakar mencapai 20 hektare (ha).
Lahan yang terbakar berada di tiga lokasi. Pemadaman kebakaran lahan tersebut dilakukan melalui jalur darat dengan mengerahkan sekitar 62 orang pasukan pemadaman karhutla. Sedangkan kebakaran disebabkan kelalaian pemilik lahan.
“Kebakaran lahan gambut di Desa Lubuk Kepayang tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu. Lahan terbakar yang sudah berhasil dipadamkan hingga Senin (23/10/2023) mencapai 12,3 ha. Pemadaman kebakaran lahan gambut tidak bisa dilakukan secara total karena sumber air sulit dan lokasi sulit dijangkau,”katanya.
Dijelaskan, karhutla yang masih terjadi di Kabupaten Sarolangun hingga Senin (23/10/2023) sore tersebar di tiga lokasi, takni di Kecamatan Pauh, Mandiangin dan Sarolangun. Kemudian karhutla juga masih terjadi di Kabupaten Merangin. Karhutla di Kabupaten Merangin tersebar di sembilan lokasi.
Empat lokasi di Kecamatan Pamenang Barat dan Selatan, dua lokasi di Kecamatan Nalotantan, satu lokasi di Tabir Ulu, satu lokasi di Bangko, dan satu lokasi Lembahmasurai. Selain itu terdapat juga kebakaran lahan satu lokasi di Kota Sungaipenuh.
Brigjen TNI Supriono menjelaskan, karhutla di Jambi terus menurun menyusul meningkatnya curah hujan di Provinsi Jambi. Hal tersebut Nampak dari berkurangnya hotspot (titik api). Jumlah hotspot di Provinsi Jambi hingga Senin (23/10/2023) sore sebanyak 13 titik.
Enam hotspot terdapat di Kabupate Merangin, tiga hotspot di Sarolangun dan satu hotspot di Kota Sungaipenuh. Jumlah hotspot tersebut berkurang dibandingkan Minggu (22/10/2023) sore sebanyak 21 hotspot.
Menurut Brigjen TNI Supriono, kendati hotspot dan karhutla sudah berkurang dan curah hujan meningkat di Jambi, pasukan pemadaman karhutla Provinsi Jambi yang berada 59 pos komando (posko) di enam kabupaten belum ditarik.
“Seluruh pasukan pemadam karhutla Jambi tetap siaga megantisipasi terjadinya karhutla. Karhutla di Jambi masih berpotensi terjadi karena saat ini amsih musim pancaroba,”katanya.
Terkait asap karhutla, Brigjen TNI Supriono mengatakan, asap karhutla sudah hampir menghilang akibat hujan yang mengguyur Jambi tiga hari terakhir berhasil memadamkan karhutla di empat kabupaten. Menipisnya asap membuat kualitas udara di Jambi juga membaik.
Dijelaskan, berdasarkan pantauan alat pemantau kualitas udara di Tugu Keris Siginjai, Paal V, Kotabaru, Kota Jambi, Senin (23/10/2023) sore, angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) berada pada angka 70 partikel mikron (pm) atau kategori kualitas udara baik. (Matra/AdeSM).