Kebakaran lahan di Kecamatan Tamanraja, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Sabtu (14/10/2023). (Foto : Matra/SatgasKarhutlaJambi).

(Matra, Jambi) – Udara di Kota Jambi kembali masuk kategori tidak sehat, Sabtu (14/10/2023) sore hingga malam hari menyusul semakin tebalnya asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyelimuti kota tersebut. Meningkatnya ketebalan asap membuat pencemaran udara di kota tersebut meningkat drastis.

Asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi diperkirakan masih terjadi hingga Minggu (15/10/2023). Karena itu warga Kota Jambi diharapkan tetap waspada peningkatan penyakit infeksi saluran pernafasan akibat penurunan kualitas udara.

Pantauan medialintassumatera.net (Matra) pada alat pemantau pencemaran udara di Tugu Keris Siginjai, Kota Jambi, Sabtu (14/10/2023) malam, indeks standar pencemaran udara (ISPU) berada pada angka 150 partikular micron (pm) atau kategori tidak sehat.

ISPU tersebut meningkat dibandingkan Sabtu pagi pada angka 97 pm dan Sabtu siang pada angka 105 pm. Sedangkan ISPU di Muarasabak, Kabupaten Tanjungjabung Timur yang dekat dengan lokasi kebakaran hutan, Sabtu sore berada pada angka 108 pm.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs H Ariansyah, ME selaku Koordinator Publikasi Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi di Jambi, Sabtu (14/10/2023) malam menjelaskan, kualitas udara di Kota Jambi dan beberapa kabupaten diperkirakan masih meningkat lagi karena karhutla masih terjadi di beberapa lokasi di tujuh kabupaten.

“Berdasarkan perkiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sulta Thaha Jambi, wilayah Kota Jambi dan beberapa kabupaten masih dilanda kabut asap hingga Minggu (15/10/2023). Asap diperkirakan menyelimuti Jambi karena karhutla masih terjadi di beberapa kabupaten di Jambi dan di daerah tetangga, Sumatera Selatan,”katanya.

Tim Terpadu Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi menemukan lokasi kebakaran lahan di Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Sabtu (14/10/2023). (Foto : Matra/SatgasKarhutlaJambi).

Menurut Ariansyah, berdasarkan pantauan BMKG Kelas I Sultan Thaha Jambi, jumlah hotspot (titik api) di Jambi, Sabtu (14/10/2023) masih terdapat 97 titik. Hotspot tersebut berkurang dratis dibandingkan jumlah hotspot di Jambi, JUmat (13/10/2023) malam sekitar sebanyak 254 titik.

Hotspot yang terpantau di Provinsi Jambi, Sabtu malam tersebar di Kabupaten Batanghari sebanyak 31 titik. Kemudian di Tanjungjabung Barat 20 titik, Tebo (20 titik), Sarolangun (11 titik), Merangin (delapan titik), Bungo (enam titik) dan Muarojambi (satu titik).

Sedangkan mengenai total luas karhutla di Provinsi Jambi, Ariansyah mengatakan, sejak Januari – Sabtu (14/10/2023), total luas karhutla di Jambi seudah mencapai 1.183,5 ha atau meningkat 265,5 ha (28,92 %) dibandingkan total karhutla di Jambi tahun 2022 sekitar 918 ha. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *