Asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan tampak menyelimuti Kota Jambi, Sabtu (14/10/2023) pagi. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sempat menipis di Kota Jambi beberapa hari terakhir kembali bertambah tebal. Meningkatnya ketebalan asap yang menyelimuti Kota Jambi disebabkan meluasnya karhutla di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Asap menyebabkan kualitas udara di Kota Jambi kembali menurun. Kualitas udara di Kota Jambi sempat membaik tiga hari terakhir menyusul menipisnya asap.

Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Kota Jambi, Sabtu (14/10/2023) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, peningkatan ketebalan asap di kota tersebut membuat pernafasan terasa sesak, tenggorokan gatal dan mata terasa pedih. Bahkan bau asap kebakaran hutan terasa menusuk hidung hingga berada di dalam rumah.

Selain itu, meningkatnya ketebalan asap di Kota Jambi juga membuat kualitas udara yang sempat membaik kembali menurun. Berdasarkan pantauan alat pengukur indkes pencemaran udara di Tugu Keris Siginjai, Kotabaru, Kota Jambi, Sabtu (14/10/2023) pagi, indeks standar pencemaran udara (ISPU) berada pada angka 97 pm, kategori sedang menuju kondisi tidak sehat. ISPA tersebut meningkat dibandingkan Jumat (13/10/2023) yang berada pada angka 70 pm atau kategori sedang.

Kendati ketebalan asap meningkat dan kualitas udara menurun, aktivitas warga masyarakat di Kota Jambi masih tetap normal. Sekolah – sekolah di kota tersebut masih tetap menggelar kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka di sekolah.

Para siswa dan guru yang melakukan aktivitas di luar ruang kelas di setiap sekolah menggunakan makser. Kemudian warga masyarakat Jambi yang berkenderaan sepeda motor dan mengadakan aktivitas di luar rumah juga rata-rata menggunakan masker.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs H Ariansyah, ME mengatakan, Gubernur Jambi, Dr H Abdullah Haris, SSos, MH tetap mengingatkan warga masyarakat Jambi agar tetap disiplin menggunakan masker ketika melakukan aktivitas di luar rungan.

“Anak-anak sekolah yang kini kembali melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di setiap sekolah juga diminta tetap disiplin menggunakan masker. Hal itu penting mencegah penyakit infeksi saluran pernafasan,”katanya.

Dikatakan, karhutla di Jambi masih cukup tinggi hingga Jumat – Sabtu (13 – 14/10/2023). Hal itu ditandai dengan masih banyaknya kebakaran hutan dan lahan di beberapa kabupaten. Jumlah hotspot (titik api) di Jambi pun melonjak dari 16 titik Jumat (13/10/2023) pagi menjadi 108 titik Jumat malam.

Karhutla dan hotspot yang terjadi di Jambi berada di Kabupaten Sarolangun, Batanghari, Tanjungjabung Barat, Tebo, Merangin, Bungo, Muarojambi, Kerinci dan Kota Sungaipenuh. (Matra/SdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *