Anggota pasukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan berjuang memadamkan api yang melalap areal kebun sawit di Desa Batuampar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Kamis (12/10/2023) malam.(Foto : SatgasKarhutlaJambi).

(Matra, Jambi) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi yang beberapa bulan terakhir hanya terjadi di kawasan lahan masyarakat kini meluas areal perusahaan perkebunan kelapa sawit. Selama dua hari terakhir, kebakaran perkebunan kelapa sawit terjadi di areal PT SSSA di Tengah Ilir, Kabupaten Tebo dan PT PJS di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. Kebakaran lahan tersebut diduga akibat aktivitas perusahaan membersihkan lahan.

Pelaksana Harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Dr H Ariansyah, ME di Jambi, Jumat (13/10/2023) menjelaskan, karhutla di areal PT SSSA Tebo dan PT PJS Muarojambi terpantau melalui satelit.

Namun belum diketahui luas kebun sawit dan lahan yang terbakar di areal kedua perusahaan itu. Pemadaman kebakaran di areal kebun sawit kedua perusahaan masih diupayakan hingga Jumat (13/10/2023).

“Pantauan satelit yang dilaporkan Badan Meteterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi , terdapat satu hotspot (titik api) di areal PT SSSA dan dua hotspot di areal PT PJS. Hotspot tersebut muncul akibat aktivitas pembakaran di areal kedua perusahaan itu,”katanya.

Dikatakan, Tim Satgas Darat Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi wilayah Tebo dan Muarojambi masih menyelidiki karhutla di areal kedua perusahaan itu. Penyelidikan dilakukan guna mengetahui apakah kebakaran di areal kedua perusahaan di sengaja atau berasal dari kebakaran lahan di sekitar areal perusahaan.

Pasukan pemadaman karhutla bahu membahu memadamkan kebakaran sawit di lahan gambut Desa Tanjungkatung, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (12/2023). (Foto : Matra/SatgasKarhutlaJambi).

Masih Tinggi

Menurut Ariansyah, karhutla di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi hingga Kamis – Jumat (12 – 13/10/2023) masih tergolong tinggi. Hal tersebut terindikasi dari banyaknya hotspot yang terpantau di provinsi tersebut. Berdasarkan pantauan BMKG Provinsi Jambi, Kamis (12/10/2023), jumlah hotspot di Provinsi Jambi mencapai 28 titik. Hotspot tersebut terdapat di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak 11 titik, empat di antaranya berada di sumur Oetro China.

Kemudian hotspot di Kabupaten Merangin sebanyak lima titik, Sarolangun Tiga titik), Batanghari (dua titik), Muarojambi (dua titik, berada di areal P PJS), Tebo (satu titik di areal PT SSSA), Bungo (satu titik) dan Tanjungjabung Timur (satu titik).

Sedangkan berdasarkan pantauan satelit Sipongi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (12/10/2023) malam, jumlah hotspot di Provinsi Jambi sekitar 88 titik. Sebanyak 42 titik hotspot tersebut berada di areal hutan dan 46 titik berada di areal penggunaan lain (lahan masyarakat dan perusahaan).

Sementara pantauan satelit Sipongi, KLHK, Jumat (13/10/2023) pagi, hotspot di Jambi hanya terpantau sekitar 16 titik. Sebanyak 11 hotspot berada di kawasan hutan, delapan di antaranya berada di areal PT PetroChina, Tanjungjabung Barat.

Sedangkan lima titik terdapat di areal penggunaan lain yang juga berada di lokasi PT PetroChina, Tanjungjabung Barat. Satu hotspot terdapat di Kabupaten Muarojambi dan satu lagi di Tebo.

Pemadaman

Ariansyah mengatakan, sepanjang hari Kamis (12/10/2023), Tim Satgas Darat Penanggulangan Karhutla Jambi berhasil memadamkan beberapa lokasi karhutla. Salah satu di antaranya kebakaran lahan yang sudah hampir terjadi empat hari di Desa Tanjungkatung, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi. Pemadaman kebakaran dilakukan melalui jalur darat.

“Luas areal kebun sawit, limbah dan semak belukar yang terbakar di desa tersebut sekitar empat hektare. Kebakaran berada di kawasan gambut, sehingga sulit dipadamkan. Namun kebakaran di areal kebun sawit, limbah dan semak belukar di desa tersebut sudha berhasil dipadamkan Kamis (12/10/2023) sore,”ujarnya.

Selain itu, pemadaman kebakaran areal perkebunan sawit di Suban, Kecamatan Batangasam, Kabupaten Tanjungjabung Barat dilakukan melalui udara menggunakan water bombing (bom air) dari helikopter. Kebakaran baru padam sekitar 75 %. Pemadaman kebakaran itu dilanjutkan, Jumat (13/10/2023) melalui jalur darat.

Kemudian, areal karhutla yang belum bisa dipadamkan, Kamis (12/10/2023) terdapat di Desa Batuampar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun. Areal kebakaran berada di kebun sawit dan areal penggunaan lain atau lahan masyarakat. Luas kebakaran belum diketahui karena lokasi cukup sulit dijangkai.

“Pasukan pemadaman karhiutla di Sarolangun sudah terjun ke lokasi, kamis (12/10/2023) melakukan pemadaman secara manual guna menghambat penjalaran api. Tim kembali ke markas pukul 23.15 WIB dan memutuskan melanjutkan pemadaman, Jumat (13/10/2023),”katanya.

Dijelaskan, Provinsi Jambi belum aman dari kejadian karhutla hingga pertengahan Oktober ini. Berdasarkan perkiraan BMKG Provinsi Jambi, tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah Provinsi Jambi Jumat – Sabtu (13 – 14/10/2023) masuk kategori mudah hingga sangat mudah terbakar.

“Kebakaran hutan dan lahan juga diperkirakan masih terjadi di Jambi dua hari ke depan, sehingga Jambi masih tetap waspada asap,”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *