(Matra, Jambi) – Kemarau panjang akibat pengaruh El Nino yang melanda Provinsi Jambi selama lima bulan terakhir benar-benar menimbukan kerusakan hutan dan lahan yang cukup parah. Hal itu ditandai dengan banyaknya kawasan hutan dan lahan perkebunan kelapa sawit di provinsi itu yang hangus terbakar.
Pelaksana Harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Dr H Ariansyah, ME di Jambi, Rabu (11/10/2023) malam menjelaskan, sekitar 1.162,84
hektare (ha) hutan dan lahan di Provinsi Jambi hangus terbakar selama kemarau panjang tahun ini.
Dikatakan, kebakaran hutan dan lahan itu paling banyak terjadi selama Juli – Oktober 2023. Luas karhutla di Jambi tersebut meningkat 244,84 ha atau 26,67 % dibandingkan total luas karhutla di Provinsi Jambi tahun 2022 sekitar 918 ha.
Menurut Ariansyah, luas karhutla di Jambi tersebut diperkirakan masih terus bertambah. Sebab hingga pekan kedua Oktober ini masih banyak kawasan hutan dan lahan yang terbakar di Jambi. Hal tersebut nampak dari masih tingginya hotspot (titik) api yang muncil di kawasan-kawasan hutan dan lahan yang kekeringan dan rawan terbakar di Jambi.
Jumlah “Hotspot”
Ariansyah mengatakan, hotspot yang terpantau satelit Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Provinsi Jambi hingga Rabu (11/10/2023) sore pukul 16.00 WIB sekitar 129 titik. Sebanyak 85 titik hotspot tersebut berada di kawasan hutan dan 44 titik di areal penggunaan lain (APL), termasuk perkebunan kelapa sawit.
Sedangkan berdasarkan laporan Satgas Karhutla Provinsi Jambi, Kamis (12/10/2023), jumlah hotspot di daerah itu Kamis pagi berkurang hingga menjadi 23 titik. Sebanyak 10 titik hotspot berada di kawasan hutan dan 13 titik di areal pengguaan lain (APL).
Menurut Ariansyah, berbeda dengan pantauan Sipongi, hasil pantauan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Provinsi Jambi, Rabu sore, hotspot di Jambi mencapai 59 titik. Hotspot tersebut paling banyak di Kabupaten Tebo sebanyak 17 titik. Kemudian hotspot di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak 15 titik, tiga hotspsot berada di sumur mnyak perusahaan minyak dan gas, PT PetroChina. Sedangkan hotspot di Kabupaten Sarolangun sebanyak 13 titik, Merangin (tujuh titik), Batanghari (lima titik) dan Muarojambi (dua titik).
Sementara mengenai pemadaman karhutla, Ariansyah mengatakan, Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi masih terus mengintensifkan pemadaman karhutla di beberapa daerah. Satgas Darat Penanggulangan Karhutla Jambi memadamkan kebakaran di kawasan kebun sawit dan semak belukar Desa Tanjungkatung, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi. Luas areal yang terbakar sekitar 2,5 ha. Sebagian areal yang terbakar berhasil dipadamkan. Namun sisanya dipadamkan Kamis (12/10/2023).
Kemudian pemadaman kebakaran areal tanaman padi dan semak belukar di Desa Sumberjaya, Kumpeh Ulu, Muaro Jambi dengan luas tiga hektare. Kebakaran dinyatakan padam total. Selain itu pemadaman kebakaran lahan sekitar dua hektare di Desa Suo-Suo, Sumay, Tebo. Lahan yang berhasil dipadamkan hingga Rabu sore sekitar 1,5 ha. Pemadaman dilanjutkan Kamis (12/10/2023). (Matra/AdeSM).