(Matra, Jambi) – Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Jambi kembali digelar mulai Rabu (11/10/2023). KBM tatap muka di sekolah tersebut dilaksananakan menyusul menipisnya asap dan membaiknya kualitas udara di kota tersebut.
KBM tatap muka di seluruh sekolah di Kota Jambi sempat dihentikan sejak Senin (2/10/2023) hingga Selasa (10/10/2023) akibat menurunnya kualitas udara dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada pada rentang 130 pm – angka 171 pm atau kategori tidak sehat.
Sementara itu pantauan medialintassumatera.net (Matra) pada alat pemantau kualitas udara di Tugu Keris Siginjai Kota Jambi, Rabu (11/10/2023) pagi, ISPU masih berada pada angka 131 pm atau kategori tidak sehat. Namun demikian para siswa di seluruh SD hingga SMP dan sederajat di Kota Jambi tetap masuk sekolah menyusul adanya Surat Edaran (SE) Wali Kota Jambi mengenai digelarnya kembali KBM secara tatap muka.
Koordinator Publikasi Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs H Ariansyah, ME di Jambi, Selasa (10/10/2023) malam menjelaskan, pelaksanaan kembali KBM tatap muka di seluruh sekolah tingkat dasar hingga menengah di Kota Jambi tersebut didasarkan pada Surat Edaran (SE) Wali Kota Jambi, H Syarif Fasha Nomor Nomor 20/EDR/HKU/2023 tanggal 10 Oktober 2023 tentang Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada Satuan Pendidikan di Kota Jambi.
Dikatakan, berdasarkan SE Wali Kota Jambi tersebut, terhitung mulai Rabu (11/10/2023), KBM pada satuan pendidikan mulai Pendidikan Anak Usua Dini (PAUD), TK, SD dan SMP/sederajat di Kota Jambi dilaksanakan secara tatap muka di sekolah.
KBM sudah bisa dilaksanakan secara tatap muka karena berdasarkan alat pemantau kualitas udara (Air Quality Monitoring System/AQMS) di Kota Jambi, Rabu (10/10/2023), kualitas udara semakin membaik. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Jambi, Rabu (10/10/2023) sudah berada pada angka 100 pm atau kategori kualitas udara sedang.
Ariansyah mengatakan, SE Wali Kota Jambi tersebut juga menyebutkan, selama melakukan aktivitas di sekolah, para siswa dan guru harus menggunakan masker. Kemudian kagiatan belajar dan aktivitas lain di luar kelas belum bisa dilaksanakan.
“Selain itu pihak sekolah juga harus menyediakan sarana cuci tangan agar para siswa dan guru tetap membudayakan mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan di sekolah. Pihak sekolah harus tetap koordinasi dengan Dinas Kesehatan/Puskesmas terdekat mengantisipasi gangguan kesehatan akibat asap,”katanya.
Masih Terbakar
Terkait karhutla, Ariansyah mengatakan, berdasarkan laporan Satgas Darat dan Udara Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, masih banyak kawasan hutan dan lahan yang terbakar di Provinsi Jambi hingga Selasa (10/10/2023). Hal tersebut terindikasi dari masih banyaknya hotspot (titik) api di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.
Dijelasakan, berdasarkan pantauan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (10/10/2023) hingga pukul 16.00 WIB masih terdapat 45 hotspot di Jambi. Hotspot tersebut tersebar di wilayah Kabupaten Tebo sebanyak 15 titik, Batanghari (10 titik), Tanjungjabung Barat (10 titik, tiga titik berada di sumur minyak PetroChina), Sarolangun (empat titik), Merangin (empat titik) dan Bungo (dua titik).
Ariansyah mengatakan, berdasarkan pantauan satelit Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hotspot yang terpantau di Provinsi Jambi, Selasa (10/10/2023) mencapai 56 titik. Sebanyak 45 titik hotspot tersebut berada di kawasan hutan dan 11 titik di areal penggunaan lain (lahan masyarakat dan semak belukar).
Pemadaman
Mengenai pemadaman karhutla di Jambi, Selasa (10/10/2023), Ariansyah mengatakan, dua unit helikopter bantuan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) memadamkan melalui udara menggunakan water bombing (bom air) di dua lokasi. Kedua lokasi berada di kawasan Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
“Kobaran api yang melalap kawasan kebun sawit dan hutan di Bungku sudah dapat dipadamkan. Namun bekas areal kebakaran masih berasap. Penuntasan pemadaman karhutla itu diserahkan kepada pasukan pemadaman karhutla melalui jalur darat,”katanya.
Menurut Ariansyah, karhutla di Jambi masih terus bertambah hingga memasuki pekan kedua Oktober ini. Total luas karhutla di Provinsi Jambi hingga Selasa (10/10/2023) sudah mencapai 1.136,34 hektare. Luas karhutla tersebut diperkirakan amsih terus bertambah karena musim kemarau di Jambi diperkirakan masih terjadi hingga awal November 2023. (Matra/AdeSM).