Gubernur Jambi, H Al Haris (tengah) bersama Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Supriono (kiri) dan Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono (kanan) pada Rakornas Penanggulangan Karhutla di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (9/10/2023). (Foto : Matra/KominfoProvinsiJambi).

(Matra, Jakarta) – Provinsi Jambi dan Riau termasuk daerah paling baik melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau panjang tahun ini. Hal tersebut ditandai dengan kemampuan kedua daerah tersebut menekan karhutla hingga di bawah luas 2.000 hektare (ha) sejak awal musim kemarau, Juni hingga memasuki awal Oktober 2023 ini.

Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH seusai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan tentang Peningkatan Upaya Penanggulangan Karhutla pada Masa El Nino di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Senin (9/10/2023).

Rakor yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tersebut turut dihadiri Komandan Korem 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi yang juga menjabat Pelaksana Harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono, Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, H Bachyuni Deliansyah, SH, MH.

Menurut Al Haris, berdasarkan pembahasan pada rakor tersebut, ada tiga daerah (provinsi) di Indonesia yang masuk kategori tinggi kasus karhutla. Ketiga daerah tersebut, yakni Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Sumatera Selatan (Sumsel). Hal itu ditandai dengan karhutla yang cukup luas di ketiga provinsi tersebut.

Karhutla paling luas selama musim kemarau terdapat di Kaltim, yakni mencapai 505.511 ha. Luas karhutla di Kaltim tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun lalu sekitar 160.507 ha. Kemudian total karhutla di Kalsel sejak Januari – Oktober ini mencapai 24.589 ha atau meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya sekitar 429 ha.

Sementara luas karhutla di Provinsi Sumsel selama musim kemarau tahun ini (hingga 30 September 2023) mencapai 32.000 ha atau melonjak dibandingkan luas karhutla di provinsi itu tahun 2022 sekitar 2.786,5 ha.

“Sedangkan luas karhutla di Provinsi Jambi selama Januari – 8 Oktober 2023 hanya sekitar 1.055 ha. Namun luas karhutla tersebut meningkat drastis dibandingkan luas karhutla di Jambi tahun 2022 sekitar 163,95 ha. Kemudian luas karhutla di Riau tahun ini sekitar 1.224, 5 ha, meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar 1.046,85 ha,”ujarnya.

Pemadaman karhutla di kawasan kebun sawit di Desa Aburan, Batangtebo, Tebo Tengah, Tebo, Provinsi Jambi, Senin (9/10/20203). (Foto : Matra/SatgasKarhutlaJambi).

Asap Kiriman

Dikatakan, salah satu dampak karhutla di Jambi, yakni meningkatnya pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut membuat seluruh sekolah sempat diliburkan. Namun pekan ini, kegiatan belajar mengajaar secara tatap muka di sekolah, khusus tingkat Sekolah Mengah Atas (SMA) dan sederajat di Jambi kembali digelar kembali kendati asap masih menyelimuti Jambi.

“Pelaksanaan kegiatan belajar secara tatap muka di sekolah kami keluarkan atas permintaan para guru dan kepala sekolah. Guru dan kepala sekolah khawatir para siswa ketinggalan pelajaran akibat terlalu banyak belajar secara dalam jaringan di rumah. Namun seluruh guru dan siswa yang sekolah wajib memakai masker dan mengurangi kegiatandi luar ruang kelas,”katanya.

Dijelaskan, sebagian besar asap yang menyelimuti Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Jambi berasal dari karhutla di daerah tetangga atau asap kiriman, termasuk Sumsel. Karena itu penanganan asap di Jambi terkait juga dengan upaya pemadaman karhutla di daerah tetangga Jambi.

Sementara itu pantauan medialintassumatera.net (Matra) di beberapa SMA di Kota Jambi, Selasa (10/10/2023), kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah berjalan lancar. Para siswa hadir ke sekolah menggunakan masker dan mengikuti kegiatan belajar di kelas dengan baik seperti tampak di SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 8 Paal V Kota Jambi. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *