(Matra, Jambi) – Hujan lebat yang mengguyur Provinsi Jambi Senin (9/10/2023) siang belum sepenuhnya mampu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan menghilangkan asap di provinsi itu. Hal tersebut diebabkan hujan yang tidak merata di seluruh kabupaten dan kota serta durasi hujan yang singkat hanya sekitar setengah jam.
Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Kota Jambi, Selasa (10/2023) pagi, asap karhutla masih menyelimuti Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi dan beberapa kabupaten lainnya. Kendati asap mulai menipis dibandingkan beberapa hari sebelumnya, tetapi asap membuat kualitas udara masih berstatus tidak sehat. Namun angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) di daerah itu mulai menurun dan hotspot (titik api) pun mulai menurun.
Stasiun pemantau kualitas udara Paal V, Kotabaru, Kota Jambi, Selasa (10/10/2023) pagi sekitar pukul 06.00 WIB menunjukkan ISPU berada pada angka 103 pm atau kategori tidak sehat. ISPU tersebut menurun dibandingkan pada Senin (9/10/2023) yang berada pada angka 147 pm.
Kemudian berdasarkan pantauan satelit Sipongi Kemenerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah hotspot di Provinsi Jambi, Senin (9/10/2023) sore sekitar pukul 16.00 WIB masih ada 31 titik. Hotspot tersebut berkurang drastis dibandingkan jumlah hospot di Jambi, Minggu (8/10/2023) sore sekitar 145 titik.
Hujan yang turun di Provinsi Jambi Senin siang belum mampu memadamkan seluruh hotspot di beberapa kabupaten di provinsi itu. Hotspot paling banyak di Provinsi Jambi terdapat di Kabupaten Batanghari sebanyak 13 titik, Tanjungjabung Barat (delapan titik), Tebo (enam titik), Sarolangun (dua titik), Kerinci dan Kota Sungaipenuh masing-masing satu titik.
Masih Berjibaku
Sementara itu pasukan pemadaman karhutla di Provinsi Jambi yang berasal dari unsur TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan dan Masyarakat Peduli Api (MPI) masih terus berjibaku memadamkan karhutla mulai Senin (9/10/2023) siang hingga malam hari.
Pelaksana Harian (Plh) Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Senin (9/10/2023) malam menjelaskan, pemadaman karhutla dilakukan melalui udara menggunakan water bombing (bom air) dengan mengerahkan dua unit helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Karhutla yang sebagian besar berhasil dipadamkan menggunakan water bombing berada di empat lokasi.
Masing-masing di kawasan Sridadi, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari. Kondisi terakhir, Senin sore, karhutla di kawasan kebun sawit dan semak belukar di lokasi tersebut padam 98 %. Kemudian karhutla di Desa Seponjen, Kumpeh, Muarojambi dengan kondisi api padam 90 %.
Selanjutnya pemadaman karhutla di Balai Rajo, VII Koto Ilir,Tebo dengan kondisi api padam total dan pemadaman karhutla diMata Gual, Batin XXIV,. Batanghari dengan kondisi api padam namun masih berasap tipis. Pemadaman karhutla itu selanjutnya diserahkan ke Tim Darat Pasukan Pemadaman Karhutla Jambi.
Sementara itu beberapa regu pemadaman karhutla yang tergabung dalam Tim Darat Satgas Karhutla Jambi juga masih berjibaku memadamkan karhutla di beberapa lokasi di Kabupaten Sarolangun dan Tebo, Senin (9/10/2023) siang hingga malam.
Pemadaman karhutla dilakukan di areal kebun sawit dan lahan di Desa Aburan, Batangtebo, Tebo Tengah, Tebo dengan luas lahan yang terbakar sekitar dua hektare. Areal kebakaran yang berhasil dipadamkan baru sekitar 1,5 ha. Kemudian kebakaran lahan sawit sekitar satu hektare di Desa Bukit, Pelawan, Sarolangun belum berhasil dipadamkan.
Selanjutnya kebakaran areal kebun sawit di Desa Sungai Abang, Sarolangun, Kabupaten sekitar tiga hektare. Areal kebakaran yang berhasildipadamkan baru sekitar 2,5 ha.
“Pemadaman karhutla di beberapalokasi tersebut dilanjutkan Selasa (10/10/20203). Pemadaman akan dilakukan melalui jalur darat maupun udara,”katanya. (Matra/AdeSM).