(Matra, Humbahas) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) beserta pemerintah kabupaten (pemkab) di Sumut terus berupaya mencari peluang-peluang pasar dan mengangkat pamor kain tenun tadisional (wastra) khas Batak. Upaya tersebut antara lain dilakukan melalui pameran produk kerajinan kain tenun tradisional Batak.
Salah satu pameran yang memiliki peran penting mengangkat pamor (promosi) dan peluang pasar produk kerajinan kain tenun tradisional Batak tersebut, yakni Pekan Busana Danau Toba (Lake Toba Fashion Week/LTFW) 2023. Pekan Busana Danau Toba 2023 yang dirangkaikan dengan pameran agriculture (pertaian) tersebut digelar di objek wisata, Geosite Sipinsur, Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumut, Jumat – Minggu (6 – 8/10/2023).
Pekan Busana Danau Toba tersebut dibuka Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Mayien TNI (Purn) Hassanudin, SIP, MM. Pameran diikuti Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) se-Provinsi Sumut. Di antaranya Dekranasda Kabupaten Humbahas, Pakpak Bharat, Karo, Dairi, Simalungun, Tapanuli Utara (Taput), Toba dan Samosir. Kemudian Dekranasda Provinsi Sumut, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga turut mengikuti pekan promosi produk daerah tersebut.
Setiap kabupaten memanfaatkan PBDT tersebut memamerkan dan menjual produk kain tenun tradisional (ulos) masing-masing yang penuh ragam atau corak dengan desain memikat. Ada baju etnis, kain ulos, batik bermotif khas Batak dan kain songket.
Kemudian setiap daerah juga memamerkan produk unggulan lainnya seperti kerajinan anyaman pandan, oleh-oleh berupa cemilan seperti keripik, pohul-pohul (kue kepal), lepat ubi dan kopi panggang. Kemudian dipamerkan juga produk agriculture berbagai daerah di Sumut seperti bibit stek kentang granola, bibit cabai, sawi putih, cabai rawit, bibit tomat, kol, terung, juga ada pelatihan pengolahan kopi.
Takjub
Pameran kain tenun tradisional Batak dan produk unggulan daerah se-Sumut tersebut mendapat perhatian khusus, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin dan isteri, Ny Dessy Hassanudin yang juga menjabat Pj Kepala Dekranasda Provinsi Sumut. Hassanudin yang baru sekitar satu bulan mengemban tugas memimpin Sumut hingga Pemilu 2024 nanti cukup takjub melihat perkembangan fashion (busana) Batak.
Hassanudin melihat bahwa kain tenun batak tidak lagi dijual dalam bentuk ulos (lembaran kain tenun), tetapi sudah dimodifikasi atau dibuat menjadi busana etnis menarik seperti busana wanita, blazer (jas) dan ragam busana maupun produk berbahan kain tenun lainnya.
Hassanudin yang pernah menjabat Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) Sumut pada kesempatan tersebut mengaku bangga melihat keragaman dan kekayaan produk kerajinan kain tenun dan produk unggulan yang dimiliki Sumut. Produk kerajinan kain tenun Sumut (wastra) sendiri memiliki ciri khas, keunikan tersendiri yang memiliki daya tarik dan nilai jual yang cukup tinggi.
“Saya bangga, Sumut memang hebat dan luar biasa, memiliki kekayaan kerajinan kain tenun tradisional. Saya optimis wastra Sumut memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional hingga internasional. Saya berharap para perajin kain tenun tradisional Sumut terus berinovasi mengembangkan karyanya agar semakin diminati masyarakat, laris di pasaran,”katanya.
Hassanudin juga mengapresiasi Pekan Busana Danau Toba yang digelar di Kabupaten Humbahas tersebut. Pameran busana tradisional tersebut dapat meningkatkan pengembangan kreativitas desainer dan perajin menghasilkan karya-karya terbaik. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut sangat mendukung kegiatan tersebut.
“Kami Pemprov Sumut mendukung dan menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai upaya pembinaan dan peningkatan kreativitas desainer di Sumut. Menurut Hassanudin, PBDT 2023 di Humbahas tersebut diharapkan juga bisa menjadi ajang promosi Danau Toba sebagai sebagai Destinasi Pariwisata Superpriotitas Nasional,”katanya.
Kearifan Lokal
Sementara itu, Bupati Samosir, Vandiko T Gultom pada kesempatan tersebut mengatakan, untuk meningkatkan potensi unggulan seperti kearifan lokal dan pariwisata diperlukan sinergi (kerja sama) yang kuat. Baik sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dekraasda, para perajin, desainer, pengusaha pakaian (busana) dan insan-insan pariwisata.
“Seluruh pihak perlu berpartisipasi mengembangkan, mengangkat pamor dan memasarkan produk kain tenun tradisional Batak. Baik itu pemerintah, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pihak terkait lainnya. Kita harus meninggalkan ego sektoral. Dengan demikian pariwisata dan kearifan lokal di Sumut akan terus berkembang dan mendapat pasar yang lebih luas,”katanya.
Sedangkan menurut Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, pihaknya mempersiapkan Danau Toba Fashion Week 2023 tersebut sudah lebih satu tahun sejak tahun 2022. Kegiatan tersebut akhirnya terselenggara berkat kerja sama semua pihak, termasuk kerja sama para kepala daerah (bupati/wali kota) se kawasan Danau Toba.
“Mudah-mudahan pekan busana dan kerajinan Danau Toba di Humbahas yang berlangsung selam tiga hari ini bisa mengangkatpamor dan memperluas jaringan pasar produk-produk unggulan Sumut, khususnya produk kain tenun tradisional Batak,”katanya.
Pembukaan Danau Toba Fashion Week 2023 tersebut dimeriahkan dengan pementasan tarian tradisional Batak secara massal. Pembukaan Lake Toba Fashion Week ditandai dengan pemukulan tagading (gendang Batak) oleh Pj Gubernur Sumut, Hassanudin.
Pembukaan pameran busana tradisional Batak dan Sumut tersebut turut dihadiri Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Ilyas S Sitorus, Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Sumut, Baharudin Siagian dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumut, Mulyadi Simatupang.
Kemudian hadir juga Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumut, Naslindo Sirait, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumut, Zumri Sulthony, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut, Rajali, Kepala Biro Umum Pemprov Sumut, Dedi Jaminsyah Putra dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sumut, Moettaqien Hasrimi.
Sedangkan kegiatan yang digelar selama pekan busana tradisional tersebut, peragaan busana, workshop (diskusi), pagelaran seni, pameran UMKM dan hiburan yang menampilkan penyanyi nasional jebolan Indonesian Idol asal Sumut, Lyodra Ginting dan artis lainnya.
Pembukaan dan pameran busana tradisional Danau Toba tersebut mendapatkan animo yang luar bisasa warga masyarakat Humbahas dan para pengunjung yang dating dari berbagai daerah di Sumut. Ribuan pengunjung antusias mengikuti seluruh rangkaian pembukaan pameran tersebut. Para pengunjung juga memadati seluruh stand (lapak) setiap daerah yang menggelar pameran produk-produk unggulan daerah dan kain tenun di arena pameran. (Matra/AdeSM/DiskominfoSumut).