(Matra, Jambi) – Intensitas perburuan yang dilakukan Tim Penegakan Hukum (Gakkum) Provinsi Jambi terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membuahkan hasil. Hal itu ditandai dengan bertambahnya jumlah pelaku pembakaran karhutla yang berhasil diamankan dan ditetapkan menjadi tersangka.
Pelaksana Harian (Plh) Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Minggu (8/10/2023) malam menjelaskan, jumlah pelaku pembakaran karhutla di Jambi yang sudah ditetapkan menjadi tersangka sebanyak 12 orang. Tersangka pelaku karhutla tersebut bertambah tiga orang dibandingkan dengan pekan lalu sebanyak sembilan orang.
“Sedangkan kasus karhutla di Jambi yang sudah diproses secara hukum atau masuk tahap penyidikan sebanyak 11 kasus atau bertambah tiga kasus dibandingan pekan lalu sebanyak delapan kasus,”ujarnya.
Dijelaskan, kasus karhutla yang sedang ditangani Tim Gakkumdu Jambi terdapat di Kabupaten Muarojambi sebanyak dua kasus. Kemudian di Kabupaten Batanghari tiga kasus, Tanjungjabung Barat (dua kasus), Tebo (dua kasus, satu kasus dalam proses penuntutan), Bungo dan Tanjungjabung Barat masing-masing satu kasus.
“Tersangka pelaku karhutla di Jambi kemungkinan masih bertambah karena masih ada puluhan kasus karhutla yang sedang dalam tahap penyelidikan,”tambahnya.
Bertambah Terus
Menurut Ariansyah, luas karhutla di Provinsi Jambi masih terus bertambah menyusul musim kemarau yang masih berlanjut di Provinsi Jambi hingga memasuki pekan kedua Oktober ini. Kemudian jumlah hotspot di Provinsi Jambi juga terus melonjak akibat tingginya kerawanan kawasan hutan dan lahan di daerah tersebut.
Dijelaskan, total luas karhutla di Provinsi Jambi sejak Januari hingga Sabtu (7/10/2023) malam sudah mencapai 1.063,30 hektare (ha). Total luas karhutla tersebut bertambah sekitar 37,8 ha (3,7 %) dibandingkan Rabu (4/10/2023) sekitar 1.025,50 ha.
Sementara jumlah hotspot yang terpantau satelit Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Provinsi Jambi, Minggu (8/10/2023) sekitar pukul 16.00 WIB mencapai 145 titik. Hotspot tersebut tersebar di tujuh kabupaten.
Hotspot di Provinsi Jambi paling banyak di Kabupaten Batanghari, yakni sekitar 73 titik. Kemudian hotspot di Tebo sebanyak 29 titik, Sarolangun (15 titik), Merangin (11 titik), Tajungjabung Barat (10 titk). Muarojambi (empat titik) dan Bungo (tiga titik).
Ariansyah mengatakan, pemadaman karhutla di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi masih terus dilakukan hingga Minggu (8/10/2023) malam. Pemadaman malam hari dilakukan Tim Terpadu Penanggulangan Karhutla Jambi melalui jalur darat.
“Sedangkan pemadaman melalui udara menggunakan water bombing (bom air) helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dilakukan Minggu pagi higga siang,”katanya.
Dijelaskan, pemadaman karhutla yang dilakukan Tim Udara Penanggulangan Karhutla Jambi Minggu (8/10/2023) pagi hingga malam berada di Desa Sridadi, KecamatanMuarabulian, Kabupaten Batanghari. Kebakaran di kawasan hutan dan lahan di Desa Sridadi tersebut belum berhasil dipadamkan. Pemadaman selanjutnya diserahkan kepada tim darat karhutla.
Kemudian pemadaman karhutla di Desa Seponjen, Kumpeh, Muarojambi. Kondisi terakhir Minggu sore, karhutla berhasil dipadamkan 75 %. Pemadaman sisa lahan yang terbakar diserahkan kepada tim darat karhutla. Selain itu pemadaman karhutla di Desa Sungaiabang, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun. (Matra/AdeSM).