(Matra, Jambi) – Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH memperpanjang libur kegiatan belajar mengajar tatap muka di seluruh sekolah di Provinsi Jambi, mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan sederajat. Perpanjangan libur kegiatan belajar mengajar tatap muka itu dilakukan menyusul masih memburuknya kualitas udara akibat asap di Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.
“Laporan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Jambi, Rabu (4/10/2023) pagi hingga malam berkisar antara 120 – 153 pm atau masuk kategori udara tidak sehat. Karena itu libur kegiatan belajar mengajar tatap muka di setiap sekolah harus kita perpanjang sampai kondisi udara membaik,”kata Al Haris di Jambi, Rabu (4/10/2023) malam.
Menurut Al Haris, penghentian kegiatan belajar mengajar di setiap sekolah di Jambi akibat asap sudah dilakukan sejak Senin – Rabu (2 -4/10/2023). Karena asap masih tebal dan kualitas udara tidak sehat hingga Rabu, kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah tetap dihentikan. Anak-anak sekolah belajar di rumah secara dalam jaringan (daring) atau online.
“Para guru harus tetap bekerja dan masuk sekolah. Mereka tetap memberikan bahan pelajaran kepada para siswa secara dalam jaringan (daring),”katanya.
Sementara itu pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Kota Jambi, Kamis (5/10/2023) pagi, asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyelimuti kota tersebut. Asap tampak masih tebal dan membuat pernafasan terganggu.
Bau asap pun terasa sampai ke dalam rumah. Sedangkan berdasarkan pantauan alat pengukur kualitas udara di Kota Jambi, Kamis pagi, ISPU mencapai angka 128 pm atau masuk kategori tidak sehat. Angka ISPU tersebut menurun dibandingkan angka ISPU di Kota Jambi, Rabu (4/10/2023) malam sekitar 153 pm.
Masih Terbakar
Sementara itu, beberapa kawasan hutan dan lahan di Provinsi Jambi masih terbakar hingga Rabu (4/10/2023) malam. Salah satu kawasan hutan dan lahan yang terbakar, terdapat di Desa Sungaibaung, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun.
Pelaksana Harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono di Jambi, Rabu (4/10/2023) melam menjelaskan, luas kawasan hutan dan lahan yang terbakar di sekitar Desa Sungaibaung, Sarolangun mencapai 23,5 hektare (ha).
Kebakaran tersebut sudah terjadi sejak Senin (2/10/2023). Kawasan yang terbakar, yakni areal perebunan kelapa sawit dan semak belukar. Jenis ;ahan yang terbakar berupa gambut. Sedangkan lahan yang berhasil dipadamkan hingga Rabu (4/10/2023) baru sekitar 6,61 ha.
Pemadaman kebakaran areal kebun sawit dan lahan sulit dilakukan karena berada di kawasan gambut. Api masih tetap enyala di dalam tanah kendati sudah sisemprot dengan air. Kemudian pemadaman hanya bisa dilakukan melalui jalur darat.
“Pemadaman melalui jalur udara menggunakan helicopter water bombing (bom air) tidak bisa dilakukan. Helikopter pemadam kebakaran tidak bisa diterbangkan karena jarak pandang terbatas akibat tebalnya asap,”paparnya.
Dijelaskan, seluruh Tim Terpadu Pasukan Pemadaman Karhutla Provinsi Jambi di lokasi Sungaibaung, Sarolangun masih terus berjuang memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut melalui jalur darat. Pemadaman kebakaran kebun sawit dan lahan di Desa Sungaibaung dilanjutkan, Kamis (5/10/2023).
Terkait total karhutla di Provinsi Jambi, Brigjen Supriono mengatakan, hingga Rabu (4/10/2023), total luas karhutla di Jambi sudah ada sekitar 1.025 ha. Tota luas karhutla tersebut terhitung mulai Januari 2023. Namun karhutla di Jambi paling banyak terjadi selama Juli – Oktober.
“Sedangkan hotspot (titik api) yang terpantau di Jambi Rabu (4/10/2023) sekitar 11 titik. Hotspot tersebar di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanya tiga titik, yakni di sumur minyak PetroChina. Kemudian di Kabupaten Batangari (tiga titik), Muarojambi, Bungo, Kerinci, Merangin dan Sarolangun masing-masing satu titik. Jumlah hotspot tersbeut turun dibandingkan Selasa (3/10/2023) sekitar 82 titik,”katanya. (Matra/AdeSM).