Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto. (Foto : Matra/HumasDPRDProvJambi).

(Matra, Jambi) – Jajaran dinas kesehatan di Provinsi Jambi diminta melakukan penanganan serius terhadap warga masyarakat yang terkena penyakit indeks saluran pernafasan atas (ISPA). Pelayanan kesehatan terhadap warga yang menderita ISPA harus diprioritaskan karena jumlah penderita ISPA di Kota Jambi sudah mencapai 18.939 orang.

“Menyikapi situasi ini, seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit di Jambi kami minta memprioritaskan pelayanan kesehatan terhadap warga yang terpapar ISPA. Peralatan dan obat-obatan di seluruh puskesmas dan rumah sakit harus benar-benar diperiksa agar tidak sampai kurang dan menghambat pelayanan kesehatan bagi penderita ISPA,”kata Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi terkait meningkatnya kasus ISPA akibat asap di Jambi, Rabu (4/10/2023).

Menurut Edi Purwanto, karhutla yang masih terus terjadi di Provinsi Jambi dan daerah tetangga, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membuat kualitas udara di Kota Jambi dan kabupaten beberapa pekan terakhir terus memburuk. Kondisi tersebut membuat banyak warga masyarakat terkena penyakit ISPA. Peningkatan kasus ISPA ini perlu disikapi lebih serius dan mendapat prioritas.

“Karena itu seluruh Puskesmas dan rumah sakit di Jambi harus benar-benar siap menangani penderita ISPA. Alat-alat, obat-obata maupun tenaga medis untuk penanganan kasus ISPA ini harus benar-benar disiapkan,”katanya.

Edi Purwanto juga meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi cepat tanggap melihat kondisi udara di Provinsi Jambi yang saat ini tidak sehat karena kabut asap. Sikap proaktif mengantisipasi peningkatan ISPA tersebut penting mencegah agar jangan sampai ada penderita ISPA yang tidak mendapatkan pelayanan yang baik.

“Kami mengingatkan pihak puskesmas dan rumah sakit benar-benar menyiapkan peralatan dan obat-obatan. Jangan nanti sampai ada peralatan yang tidak ada kemudian masyarakat kita terlambat tertangani. Karena itu kita minta jajaran dinas kesehatan memastikan ketersediaan peralatan medis ini. Pemerintah kita dorong untuk cepat tanggap menghadapi kondisi penurunan kesehatan masyarakat akibat asap ini,”katanya.

Sementara bedasarkan data yang dihimpun medialintassumatera.net (Matra) di Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Rabu (4/10/2023), kasus ISPA di Provinsi Jambi selama musim kemarau tiga bulan terakhir mencapai 18.939 kasus. Kasus ISPA bulan Juli sekitar 5.310 kasus, ASgustus (5.477 kasus) dan September (8.152) kasus.

Kualitas udara di Kota Jambi masih memburuk hingga Rabu (4/10/2023) sore. (Grafis : SatgasKarhutlaJambi).

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs H Ariansyah, ME di Jambi, Rabu (4/10/2023) petang mengatakan, kualitas udara di Jambi hingga Rabu (4/10/2023) sore masih terus memburuk akibat asap karhutla yang masih tebal.

Berdasarkan pantauan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi, Rabu sekitar pukul 17.00 WIB, berada pada angka 158 pm atau udara masuk kategori tidak sehat. Kemudian asap yang menyelimuti Kota Jambi Rabu sore juga cukup tebal dan mengganggu pernafasan.

“Mencegah dampak penurunan kualitas udara terhadap kesehatan, warga masyarakat Kota Jambi dan beberapa kabupaten harus tetap menggunakan masker ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Anak-anak yang tiga hari terakhir belajar dalam jaringan (daring) di rumah juga harus diawasi agar jangan berkeliaran di luar rumah,”ujarnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *