(Matra, Simalungun) – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dipusatkan di lapangan Tugu Letda Sudjono, Perkebunan Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumut, Minggu (1/10/2023). Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Mayien TNI (Purn) Hassanudin, SIP, MM.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Sumut dilaksanakan di Tugu Letda Sudjono untuk mengenang perjuangan atau heroisme pahlawan revolusi tersebut menghalau keganasan G-30-S/PKI tahun 1965. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut turut dihadiri Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Pangdam I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Mochammad Hasan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Harun Mustafa Nasution dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Arief S Trinugroho.
Kemudian hadir juga Kepala Dinas Kominfo Sumut, Dr Ilyas S Sitorus, Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Sumut, Muttaqien Hasrimi, Wakil Bupati Simalungun, H Zonny Waldi, dan para Kepala OPD Pemprov Sumut dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Simalungun.
Pj Gubernur Sumut, Hassanudin pada kesempatan tersebut mengimbau seluruh masyarakat Sumut, khususnya masyarakat Simalungun untuk terus memperkuat keharmonisan di tengah keragaman atau kemajemukan masyarakat. Kemudian rasa solidaritas sosial dan kerukunan juga perlu terus dipelihara, khususnya menghadapi Pemilu Serentak 2024.
“Kita harus senantiasa merekatkan keharmonisan dalam keragaman dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu penting agar bangsa dan daerah kita ini bisa tetap utuh dan roda pembangunan bisa berjalan dengan baik,”katanya.
Menurut Hassanudin, selama ini banyak hal yang bisa merenggangkan kesatuan dan persatuan di Republik Indoensia. Namun dengan ideologi Pancasila, persatuan dan kesatuan tetap dapat terus dijaga.
“Kita bertekad selalu waspada dan tidak terbuai dengan kondisi yang dapat menciptakan perpecahan. Memang selama ini kita mengalami gangguan. Karena itu kita tidak boleh terbuai dan terlena akan hal itu,”katanya.
Karena itu, nilai luhur Pancasila sebagai falsafah berbangsa dan bernegara harus terus dijaga. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam menjaga nilai luhur Pancasila, salah satunya adalah dengan cara mengamalkannya.
Hassanudin lebih lanjut mengatakan, nilai – nilai luhur Pancasila akan terus relevan bagi setiap generasi bangsa. Karena itu Pancasila bisa terus diamalkan sesuai dengan kondisi perkembangan zaman. Pancasila bahkan memiliki kekuatan menjadi perekat persatuan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution pada kesempatan tersebut membacakan Ikrar Kesaktian Pancasila. Melalui ikrar tersebut, ratusan peserta upacara yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat menyatakan siap membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menjaga keutuhan NKRI.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Simalungun tersebut juga ditandai dengan peletakan karangan bunga di Tugu Letda Sujono. Peringatan hari bersejarah tersebut dimeriahkan dengan penampilan marching band Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumut, tarian multi etnis Sumatera Utara, fragmen tragedi 1965 Bandar Betsy serta pemberian tali asih kepada keluarga Letda Sujono.
Seperti dikutip dari Wikipedia, Letda Sudjono seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang gugur dalam peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI di Bandar Betsy, Simalungun, Sumut, 14 Mei 1965. Kala itu Kapten Sujono Sudjono, bertugas menjaga Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Karet IX Bandar Betsy (kini PTPN III Bandar Betsy).
Kala itu, pahlawan revolusi tersebut masih berpangkat Pelda (Pembantu Letnan dua). Ketika itu, sayap organisasi PKI, Barisan Tani Indonesia (BTI) mencoba menduduki perkebunan negara tersebut. Pelda Sudjono pun mencoba menghalaunya. Namun akhirnya Pelda Sudjono ditangkap organisasi massa (ormas) PKI lalu dibunuh.
Untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan heroik Peltu Sudjono, Pemerintah Indonesia menganugerahkan penghargaan kenaikan pangkat kepada Peltu Sudjono menjadi Letnan Dua (Anumerta) Sudjono. Selain itu Letda Sudjono jiga digelari anugerah Pahlawan Pembangunan.
Pada tahun 1970, Tugu Letda Sudjono pun dibangun di Kebun Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun. Selanjutnya tahun 1997, dibuat juga tambahan patung Tujuh Pahlawan Revolusi di belakangnya. Patung tersebut memiliki latar ornamen Garuda Pancasila. Letda Sudjono juga di abadikan sebagai nama jalan di Kota Medan. (Matra/AdeSM/KominfoSumut).