Kondisi penurunan kualitas udara di Jambi, Minggu (1/10/2023). (Sumber : Iqair.com).

(Matra, Jambi) – Pencemaran udara akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi semakin membahayakan kesehatan. Karena itu kegiatan belajar dan mengajar (KBM) secara tatap muka di seluruh sekolah di Provinsi Jambi dihentikan selama tiga hari, mulai Senin – Rabu ( 2 – 4/10/2023). Para siswa di Jambi selama tiga hari ke depan diwajibkan belajar secara online atau dalam jaringan (daring) di rumah.

Penghentian kegiatan KBM tatap muka tersebut diberlakukan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Minggu (1/10/2023) petang menjelaskan, penghentian KBM secara tatap muka di Provinsi Jambi diberlakukan berdasarkan Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Nomor : 100.3.4.4_2/DISDIK/S/X/2023 tanggal 1 Oktober 2023 tentang Kegiatan Belajar pada Masa Kabut Asap

Berdasarkan surat edaran yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, H Syamsurizal, SE,MSi tersebut, KBM seluruh SMA dan sederajat di Provinsi Jambi dilakukan secara daring mulai Senin – Rabu (2-4/10/2023). Para siswa SMA dan sederajat belajar di rumah mencegah meningkatnya kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) akibat pencemaran udara.

Kemudian para siswa-siswi SMA/sederajat di Jambi juga diminta memakai masker ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Sedangkan para guru yang melakukan aktivitas di sekolah diharapkan juga memakai masker dan mengurangi kegiatan di luar ruangan.

Dikatakan, surat edaran tersebut juga menyebutkan seluruh sekolah harus mengaktifkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan melengkapi obat-obatan untuk pertolongan pertama sertamembudayakan cuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas.

“Selain itu seluruh sekolah juga diminta tetap berkoorndinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi jika terjadi sesuatu hal di setiap sekolah akibat asap,”katanya.

Penghentian KBM secara tatap muka di sekolah tingkat Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di Provinsi Jambi juga dilakukan pemerintah kabupaten dan kota.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi melalui SE Wali Kota Jambi Nomor SK: 4.003.1/301/Dikbud/X/2023 tentang tanggal 1 Oktober 2023 tentang Kegiatan Belajar pada Masa Kabut Asap juga menghentikan KBM secara tatap muka di seluruh TK hingga SMP dan sederajat selama tiga hari, Senin – Rabu (2 – 4/10/2023). Para siswa di Kota Jambi diwajibkan belajar secara daring, memakai masker di luar rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah.

Kemudian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Provinsi Jambi melalui SE Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin Nomor SK: 4.003.1/301/Dikbud/X/2023 tanggal 1 Oktober 2023 tentang Kegiatan Belajar pada Masa Kabut Asap mengentikan KBM tatap muka di sekolah dan mewajibkan para siswa belajar secara daring.

Tidak Sehat

Sementara itu, pantauan medialintassumatera.net (Matra) pada alat pengukur kualitas udara di depan kantor Wali Kota Jambi, Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (1/10/2023) petang, indeks pencemaran udara (ISPU) berada pada angka 142 pm atau masuk kategori tidak sehat. Namun ISPU tersebut sudah menurun dibandingkan kondisi Sabtu (30/9/2023) pagi yang berada pada angka 161 pm.

Sedangkan berdasarkan pantauan Indeks Kualitas Udara (AQI) yang tercatat di Iqair.com, ISPU di Kota Jambi, Minggu (1/10/2023) pukul 20.00 WIB berada pada angka 169 pm atau kondisi tidak sehat. Kemudian ISPU di Muarojambi pada waktu yang sama berada pada angka 185 pm (tidak sehat).

Menurut Ariansyah, memburuknya kualitas udara di Jambi diperkirakan masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan, sebab asap yang berasal dari karhutla masih menyelimuti wilayah Kota Jambi dan beberapa kabupaten. Karena itu, warga Kota Jambi dan kabupaten yang daerahnya diselimuti asap karhutla diharapkan tetap memakai masker ketika melakukan aktivitas di luar rumah.

“Kemudian anak-anaks ekolah yang melaksanakan kegiatan belajar daring di rumah juga harus tetap diawasi agar tidak berkeliaran di luar rumah,”katanya.

Sementara itu, pantauan medialintassumatera.net (Matra), warga Kota Jambi masih kurang merespon baik himbauan pemerintah daerah setempat mengenai antisipasi penurunan kualitas udara. Hal itu ditandai dengan tetap remainya warga Kota Jambi mengunjungi tempat-tempat rekreasi hingga Minggu (1/10/2023) malam.

Taman rekreasi Tugu Keris Siginaji (Taman Jomblo) di depan kantor Kota Jambi, Kotabaru, Kota Jambi pada Minggu (1/10/2023) malam dipadati pengunjung. Sebagian besar pengunjung juga tidak memakai masker, termasuk kalangan anak-anak. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *