(Matra, Jambi) – Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH mengeluarkan surat edaran mengenai peningkatan kewaspadaan semakin memburuknya kualitas udara. Melalui surat edaran tersebut, warga masyarakat Jambi diminta mengurangi aktivitas di luar rumah. Kegiatan upacara, olahraga, senam kesegaran jasmani dan kegiatan lainnya untuk sementara harus dihentikan. Warga yang melakukan kegiatan di luar rumah diminta menggunakan masker, khususnya anak-anak.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Sabtu (30/9/2023) menjelaskan, Gubernur Jambi mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 1.793/SE/DLH-3/2023 tentang Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan Kualitas Udara yang Memburuk di Provinsi Jambi menyusul semakin tebalnya asap karhutla di Jambi dan menurunnya kualitas udara higga memasuki kategori tidak sehat.
Dikatakan, berdasarkan pemantauan stasiun alat pemantau kualitas udara (Air Quality Monitoring System/AQMS) Provinsi Jambi, selama sepekan terakhir, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Jambi tidak sehat. Hal tersebut disebabkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Karena arah angin umumnya bertiup dari Tenggara ke Barat Laut, asap karhutla yang berasal dari wilayah Sumsel menyebar hingga ke Jambi. Kemudian asap juga berasal dari karhutla di beberapa kabupaten di Jambi. Selain itu, pemantauan muka air tanah di kawasan gambut Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat dan Sarolangun menunjukkan kategori rawan terbakar.
Menyikapi kondisi tersebut, lanjut Ariansyah, Gubernur Jambi melalui surat edaran meminta seluruh organisasi perangkat dinas (OPD) Pemprov Jambi, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, pihak sekolah dan pihak swasta mengambil langkah-langkah cepat jika asap semakin pekat dan ISPU semakin meningkat. Hal itu penting mencegah meningkatnya warga masyarakat yang terkena infeksi saluran pernafasan.
Kemudian, Al Haris juga meminta semua pihak, khususnya Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, perusahaan perkebunan kelapa sawit, kehutanan dan minyak dan gas (migas) serta masyarakat peduli api di Jambi menyiagakan semua alat dan pasukan pemadaman karhutla. Kesiagaan itu harus dilakukan mulai dari tingkat provinsi hingga kabupate/kota.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Sabtu (30/9/2023) siang, ISPU di Kota Jambi mencapai angka 161 pm atau kategori tidak sehat. Kemudian ISPU di Kabupaten Tanjungjabung Timur mencapai angka 153 pm dengan kategori tidak sehat.
Sedangkan berdasarkan perkiraan BMKG Provinsi Jambi, sebagian besar wilayah hutan dan lahan di sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi Sabtu (30/9/2023) hingga Minggu (1/10/2023) sangat rawan terbakar. Karena itu kewaspadaan terhadap peningkatan karhutla dan ketebalan asap perlu terus dilakukan.
“Maskapai penerbangan yang melayani rute Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Kota Jambi juga diharapkan waspada meningkatnya ketebalan asap. Beberapa hari terakhir, visibility (kelayakan) jarak pandang di Kota Jambi antara 800 meter – delapan kilometer,”kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyo.
Sementara itu pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Kota Jambi, Sabtu (30/9/2023) pagi hingga petang, wilayah Kota Jambi diselimuti asap karhutla. Asap yang tampak tebal membuat pernafasan terganggu atau terasa sesak, tenggorokan gatal dan mata pedih. (Matra/AdeSM).