Pasukan pemadaman karhutla memadamkan kebakaran areal kebun karet di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Rabu (27/9/2023). (Foto : Matra/SatgasKarhutla/ManggalaAgniJbi).

(Matra, Jambi) – Kerja keras Tim Terpadu Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi melakukan pencegahan karhutla benar-benar kurang mendapat respon berbagai kalangan masyarakat di sekitar hutan. Intensitas sosialisasi mengenai pencegahan karhutla yang dilakukan tim terpadu penanggulangan karhutla terkesan masih diabaikan.

Hal itu terbukti dari meluasnya karhutla di Provinsi Jambi dari empat kabupaten ke sembilan kabupaten dua hari terakhir. Karhutla di Provinsi Jambi selama musim kemarau panjang Juli – September ini tidak lagi hanya terjadi di dataran rendah dan lahan gambut. Karhutla di Jambi juga meluas ke kawasan hutan dan lahan kawasan dataran tinggi hingga pegunungan.

Meluasnya karhutla di Jambi terbukti dari terjadinya lonjakan hotspot (titik) api di Provinsi Jambi, Kamis (28/9/2023) dari puluhan titik menjadi ratusan titik. Hotspot tersebut muncul di sembilan kabupaten mulai dari dataran rendah hingga pegunungan. Lonjakan hotspot tersebut terjadi bertepatan dengan hari libur, Kamis  (28/9/2023) ketika aktivitas pengawasan dan penanggulangan karhutla berkurang.

Pelaksana Harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Kamis (28/9/2023) malam menjelaskan, berdasarkan data pantauan hotspot yang dilaporkan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, jumlah hotspot yang terpantau di Jambi, Kamis (28/9/2023) dini hari hingga pukul 16.00 WIB mencapai 189 titik. Hotspot tersebut melonjak dibandingkan jumlah hotspot di Jambi, Rabu (27/9/2023) hanya sebanyak 44 titik.

Areal kebun sawit yang terbakar di Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, Kamis (28/9/2023). (Foto : Matra/SatgasKarhutlaJbi).

Ratusan hotspot tersebut muncul di sembilan kabupaten, mulai dari kabupaten yang memiliki areal gambut di dataran rendah seperti Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur hingga ke kabupaten yang memiliki areal hutan dan lahan perbukitan, yakni Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun dan Kota Sungaipenuh.

Dijelaskan, hotspot paling banyak di Provinsi Jambi terdapat di Kabupaten Merangin, yakni sebanyak 47 titik. Hotspot di Kabupaten Merangin tersebar di kawasan pegunungan yang berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yakni Kecamatan Lembahmasurai, Jangkat, Sungaitenang dan beberapa kecamatan lainnya.

Kemudian hotspot di Kabupaten Sarolangun mencapai 35 titik yang sebagian besar tersebar di Kecamatan Mandiangin, Sarolangun dan Pauh. Hotspot yang cukup banyak juga terdapat di Kabuypaten Tanjungjabung Barat, yakni sebanyak 35 titik. Hotspot di Tanjungjabung Barat banyak terdapat di kawasan gambut wilayah Kecamatan Betara dan kawasan perbukutan Kecamatan Batangasam.

Ariansyah mengatakan, hotspot di Jambi juga banyak ditemukan di Kabupaten Tebo, yakni sebanyak 17 titik, Muarojambi (16 titik), Batanghari (16 titik), Kerinci (16 titik) dan Bungo (15 titik). Hotspot yang sedikit terdapat di Kabupaten Muarojambi (empat titik), Tanjungjabung TImur (dua titik) dan Kota Sungaipenuh (dua titik).

Pelepasan Tim Manggala Agni Jambi membantu pemadaman karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan di Markas Manggala Agni Jambi, Kamis (28/9/2023). (Foto : Matra/ManggalaAgni).

Pemadaman

Menurut Ariansyah, pasukan pemadaman karhutla di beberapa wilayah di Jambi masih terus berjuang memadamkan karhutla. Salah satu kawasan kebakaran hutan dan lahan yang berhasil dipadamkan Kamis (28/9/2023), yakni di Desa Suban, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjungjabung Barat. Pemadaman dilakukan melalui penyemprotan air yang dilakukan tim satgas darat dan melalui udara menggunakan water bombing (bom air).

“Untuk memadamkan karhutla di Desa Suban, Batangasam, Satgas Karhutla Jambi mengerahkan dua helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulabgan Bencana (BNPB) melakukan water bombing. Kondisi terakhir hingga Kamis malam, 95 % api sudah bisa dipadamkan. Namun areal bekas kebakaran masih berasap. Hal tersebut langsung dilaporkan kepada satgas karhutla jalur darat,”katanya.

Dijelaskan, dua unit helikopter juga melakukan water bombing memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Desa Petiduran Baru, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun. Kondisi terakhir, Kamis malam, api dapat dipadamkan hingga 80 %. Selanjutnya pemadaman kebakaran hutan dan lahan tersebut diserahkan kepada pasukan pemadaman karhutla dari satgas darat.

Selain itu, lanjutnya, pemadaman karhutla juga dilakukan melalui jalur darat di Desa Sungaitoman, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjungjabung Timur. Kondisi terakhir, Kamis malam, api sudah padam. Tetapi sisa-sisa kebakaran masih mengeluarkan asap.

Menurut Ariansyah, selain memadamkan karhutla di Jambi, Satgas Pananggulangan Karhutla Jambi juga membantu pemadaman karhutla di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) karena di daerah tersebut juga banyak terjadi karhutla. Manggala Agni Daerah Operasional Sumatera IX/Kota Jambi Seksi Wilayah III Balai PPI Sumatera mengirimkan Sati Tim Manggala Agni membantu pemadaman karhutla di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumsel, Kamis (28/9/2023).

“Hingga kini sudah ada tiga tim Manggala Agni dari Jambi diterjunkan membantu pemadaman karhutla di Kabupaten OKI. Manggala Agni mengirimkan pasukan ke OKI guna mengatasi asap kebakaran hutan dari kebakaran hutan dan lahan di OKI ke Provinsi Jambi. Beberapa hari ini asap kebakaran hutan dan lahan dari Sumsel menyebar hingga ke Jambi,”katanya.

Petugas Tim Terpadu Karhutla Jambi menempelkan informasi pencegahan dan penanggulangan karhutla di pondok petani, Kecamatan Mandiangin,Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Rabu (27/9/223). (Foto : Matra/SatgasKarhutla/ManggalaAgniJbi).

Memburuk

Ariansyah menjelaskan, meluasnya karhutla di Jambi dan Sumsel membuat asap karhutla yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya semakin tebal hingga kualitas udara pun semakin memburuk. Berdasarkan pantauan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Kamis (28/9/2023) malam, indeks satandar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi mencapai 134 pm atau masuk kategori tidak sehat. ISPU tersebut meningkat dibandingkan ISPU di Kota Jambi Kamis pagi pada angka 119 pm.

“Meningkatnya ISPU tersebut disebabkan asap kebakaran hutan dan lahan yang semakin tebal. Meningkatnya ISPU membuat kualitas udara kini memasuki kondisi tidak sehat. Karena itu kami meminta warga Kota Jambid an sekitarnya yang melakukan kegiatan di luar rumah harus menggunakan masker, khususnya anak-anak sekolah,”katanya.

Sementar pantauan medialintassumatera.net (Matra), meningkatnya ketebalan asap karhutla yang menyelimuti Kota Jambi Jumat (29/9/2023) pagi membuat pernafasan terganggu. Asap tebal membuat nafas terasa sesak, tenggorokan gatal dan mata terasa pedih. Bau asap pun terasa hingga di dalam rumah. (Matra/AdeSM).

Peta kerawanan karhutla di Provinsi Jambi, Jumat (29/9/2023). Seluruh kabupaten di Jambi rawan karhutla akibat kemarau panjang. (Foto : Matra/BMKGJambi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *