Pasukan pemadaman karhutla Manggala Agni Daop Sumatera XI/Bukit Tempurung berjuang memadamkan kebakaran areal kebun kelapa sawit di Desa Serdang, Jaya KecamatanBetara, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, Senin (25/9/2023). (Foto : Matra/SatgasKarhutlaManggalaAgniJambi).

(Matra, Jambi) – Puluhan hotspot (titik api) di Provinsi Jambi yang sempat padam total diguyur hujan lebat pekan lalu muncul kembali. Hotspot muncul akibat hujan yang tidak turun di Jambi tiga hari terakhir. Munculnya hotspot tersebut membuat pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali diintensifkan.Pemadaman karhutla atau hotspot dilakukan melalui jalur darat dan udara. Pemadaman karhutla melalui jalur udara menggunakan water bombing (bom air) dengan mengerahkan dua unit helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kemudian pasukan pemadaman karhutla juga belum bisa ditarik dari posko karhutla di sekitar hutan mengantisipasi meningkatnya kembali karhutla.

Berdasarkan pantauan satelit Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), selama dua hari terakhir, Minggu – Senin (24 – 25/9/2023), jumlah hotspot di Provinsi Jambi mencapai 29 titik. Hotspot yang muncul di Jambi Minggu (24/9/2023) sebanyak 26 titik dan berkurang menjadi tiga titik, Senin (25/9/2023) pagi. Sedangkan Senin sore, hotspot di Jambi tersisa dua titik.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Senin (25/9/2023) sore menjelaskan, hotspot yang muncul di Jambi, Minggu (24/9/2923) tersebar di sembilan desa, sembilan kecamatan, empat kabupaten. Hotspot paling benyak terdapat di Kabupaten Sarolangun sebanyak Sembilan titik.

Kemudian hotspot di Kabupaten Merangin sebanyak delapan titik, Tanjungjabung Barat (tujuh titik) dan di Muarojambi satu titik. Sedangkan hotspot di Jambi Senin pagi sebanyak tiga titik terdapat di Kabupaten Sarolangun. Kemudian hotspot di daerah itu Senin sore sebnayk dua titik terdapat di Kecamatan Pauh, Sarolangun.

Ariansyah mengatakan, meningkatnya kembali karhutla di Jambi yang ditandai dengan munculnya puluhan hotspot dua hari terakhir membuat kualitas udara di Kota Jambi dan sekitarnya kembali menurun.

Berdasarkan pantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Senin (25/9/20203) pagi, angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi mencapai 85 pm atau kualitas udara masuk kategori sedang. ISPU tersebut meningkat drastis dibandingkan angka ISPU di Kota Jambi Jumat (22/9/2023) yang berada pada angka 39 pm atau kualitas udara kategori baik.

“Meningkatnya ISPU ini hendaknya disikapi warga dengan menggunakan masker ketika melakukan aktivitas di luar rumah, khususnya anak-anak sekolah,”katanya.

Rapat Tim Analisis Satgas Karhutla Provinsi Jambi di Posko Unit BPBD Jambi, Senin (25/9/2023). (Foto : Matra/SatgasKarhutlaJambi).

Dijelaskan, Satgas Penanggulangan Karhutla di Provinsi Jambi masih terus siaga di 59 posko di enam kabupaten mengantisipasi kemungkinan meningkatnya kembali karhutla. Sosialisasi mengenai pencegahan karhutla juga masih terus dilakukan kepada warga masyarakat sekitar hutan.

“Kesaiagaan seluruh pihak mengentisipasi karhutla masih perlu terus ditingkatkan kendati hujan sudah beberapa kali turun di Jambi sepekan terakhir. Kemudian pasukan pemadaman karhutla juga masih tetap siaga di pos masing-masing. Belum dipastikan kapan penarikan pasukan pemadaman karhutla,”katanya.

Terkait total karhutla di Jambi, Ariansyah mengatakan, sejak Januari – Senin (25/9/2023), total luas karhutla di Provinsi Jambi mencapai 716,33 hektare (ha). Sebagian besar karhutla tersebut terjadi pada musim kemarau Juli – September ini. Kemudian karhutla banyak terjadi di kawasan hutan, termasuk kawasan taman hutan raya (Tahura) Senami di Kabupaten Batanghari. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *