Proyek “New Priok Terminal dan Bali Maritime Tourism” di Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta menjadi salah satu proyek andalan PT Pelindo untuk mewujudkan cita-cita menjadi operator pelabuhan kelas dunia. (Foto : Matra/HumasPTPelindo).

(Matra, Jambi) – “Pengawasan masuk area pelabuhan di sini sekarang ketat, Pak. Semua tamu harus diperiksa. Pemancing tak bisa lagi masuk area pelabuhan. Kamera pemantau (Circuit Closed Television/CCTV) sudah banyak dipasang di area pelabuhan ini.”

Demikian penjelasan petugas keamanan ketika medialintassumatera.net (Matra) memasuki pintu gerbang masuk Pelabuhan Talangduku di tepian Sungai Batanghari, Kecamatan Tamanraja, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, baru-baru ini.

Ketatnya pengawasan keluara masuk Pelabuhan Talangduku tersebut merupakan salah satu transformasi (langkah maju) yang dilakukan pihak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Cabang Pelabuhan Jambi (Pelindo Jambi ) paska merger (penggabungan) PT Pelindo (Persero) sejak 1 Oktober 2021.

General Manager PT Pelindo Jambi, Ahmad Fahmi kepada medialintassumatera.net (Matra) baru-baru ini mengatakan, pihaknya memberikan perhatian khusus pada pengamanan pelabuhan guna memberikan keamanan bagi para pelaku usaha (eksportir dan importir) serta menjamin keamanan aset-aset penting pelabuhan.

Untuk meningkatkan jaminan keamanan tersebut, Regional Head PT Pelindo Regional 2, Drajat Sulistyo telah mengadakan koordinasi dengan Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono di Polda Jambi baru-baru ini. Koordinasi keamanan tersebut penting demi menjamin keamanan dan kelancaran operasional tiga pelabuhan di Jambi.

Regional Head PT Pelindo Regional 2, Drajat Sulistyo (kiri) dan General Manager PT Pelindo Regional 2 Cabang Pelabuhan Jambi, Ahmad Fahmi (kanan). (Foto : Matra/HumasPelindoJbi).

Tingkatkan Kinerja

Selain peningkatan aspek keamanan, pihak PT Pelindo Regional 2 yang memiliki 12 entitas, termasuk Pelabuhan Jambi juga terus meningkatkan kinerja. Baik itu di bidang pelayanan, struktur, sistem dan pembersihan korporasi dari praktik korupsi. Kemudian PT Pelabuhan Regional 2 juga meningkatkan perannya dalam pembangunan masyarakat serta pelestarian lingkungan yang selama ini cenderung terabaikan.

Peningkatan kapasitas seluruh program PT Pelindo dimaksimalkan demi menggapai harapan menjadikan PT Pelindo menjadi perusahaan go global (mendunia) serta menjadi operator terminal peti kemas terbesar VIII di dunia.

Regional Head (Kepala Wilayah) PT Pelindo Regional 2, Drajat Sulistyo pada media gathering (pertemuan media) di Jakarta baru-baru ini mengungkapkan, PT Pelindo Regional 2 kini telah menghadirkan teknologi terkini guna memantau setiap kegiatan di 12 seluruh pelabuhan.

Penerapan teknologi yang dibarengi sistem digitalisasi tersebut bisa dilaksanakan maksimal berkat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pelindo. Melalui teknologi modern tersebut, monitoring (pemantauan) kegiatan di 12 pelabuhan yang berada di wilayah PT Pelindo Regional 2 bisa terkoordinasi baik dan berlangsung efektif.

Regional Head PT Pelindo Regional 2, Drajat Sulistyo (tiga dari kiri) menijau pembangunan dermaga batu bara di kawasan Pelabuhan Talangduku, Muarojambi, Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/HumasPelindoJbi).

Pembaruan Sistem

Drajat Sulistyo menjelaskan, setelah merger, PT Pelindo juga melakukan transformasi (pembaruan) berbagai sistem. Di antaranya, penggunaan satu sistem yang sama (single system) bidang keuangan yang dapat diakses seluruh cabang Pelindo. Sistem tersebut, yakni System Aplication and Product (SAP) dan locking system (sistem penguncian). Sistem SAP tersebut bermanfaat meningkatkan efesiensi dan efektivitas pelayanan.

Dikatakan, pada SAP, proses konsolidasi keuangan dilakukan secara terpusat dan dapat membangun sumber data tunggal yang terintegrasi. Kemudian SAP dapat memfasilitasi komunikasi lintas departemen yang efektif. Keuntungan penggunaan SAP bisa meminimalisir sistem dan beban kerja yang tidak perlu antara Pelindo Cabang dan Pelindo Pusat.

Selanjutnya di bidang operasional, lanjut Drajat Sulistyo, pembaruan yang dilakukan PT Pelindo paska merger, yakni penerapan Sistem Phinisi. Sistem tersebut diperuntukkan untuk pengguna jasa pelayanan kapal.

Pengusaha kapal dapat menggunakan aplikasi Phinisi secara mandiri dan real time (langsung setiap saat). Selain itu aplikasi Phinisi juga dapat dilakukan di mana saja. Pemanfaatan aplikasi Phinisi ini sangat bermanfaat meningkatkan efesiensi pada proses pencetakan nota hingga pembayaran oleh pengguna jasa.

Selain di tingkat regional, Pelindo cabang juga melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan kinerja, keamanan dan pendapatan. Misalnya pembaruan yang dilakukan Pelindo Jambi.

General Manager Pelindo Jambi, Ahmad Fahmi di Jambi mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi mengenai locking system pengguna jasa di lingkungan PT Pelindo Regional 2 Cabang Pelabuhan Jambi.

Locking system tersebut mulai diberlakukan 1 Agustus 2023. Locking system tersebut merupakan penundaan pemberian pelayanan jasa kapal dan barang kepada pengguna jasa yang belum melunasi piutang yang sudah jatuh tempo.

“Locking system tersebut memberikan pedoman kepada pengguna jasa agar melakukan tertib administrasi pelayanan jasa kepelabuhanan serta efektifitas pembayaran,”ujarnya.

Kemudian, lanjut Ahmad Fahmi, Pelindo Jambi juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan swasta atau Terminal untuk Kepentingan sendiri (TUKS) guna pengadaan pelayanan kargo batu bara. Untuk itu, PT Pelindo Regional 2 berencana membangun membangun dermaga/dolphin dan conveyor untuk pelayanan curah kering batu bara di Pelabuhan Talangduku, Jambi. Regional Head PT Pelindo Regional 2, Drajat Sulistyo sudah meninjau rencana pembangunan dermaga tersebut.

Regional Head PT Pelindo 2, Drajat Sulistyo (dua dari kiri) mengadakan pertemuan dengan Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono (tengah) di Polda Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/HumasPoldaJambi).

Capaian Signifikan

Berbagai pembaruan dan penataan yang dilakukan selama dua tahun merger Pelindo berhasil membuat kinerja PT Pelindo Regional 2 meningkat secara signifikan. Hal itu nampak dari peningkatan vessel traffic (arus kapal), non container traffic (arus barang), container traffic (arus peti kemas) dan passanger traffic (arus penumpang).

Menurut Drajat Sulistyo, arus kapal di wilayah kerja PT Pelindo Regional 2 periode Januari – Juli 2023 mencapai 178,2 gross ton (GT), naik 12,8 % dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sekitar 157, 9 GT. Sedangkan bila dibandingkan dengan arus kapal Januari – Juli 2021 yang mencapai 154,2 GT, maka arus kapal di wilayah PT pelindo Regional 2 Januari – Juli 2023 meningkat 15,56 %.

Kemudian arus barang di wilayah kerja PT Pelindo Regional 2 periode Januari – Juli 2023 mencapai 29,2 juta ton atau naik 1,4 % dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sekitar 28,8 juta ton. Sementara arus peti kemas di wilayah PT Pelindo Regional 2 periode Januari – Juli 2023 mencapai 4,56 juta unit atau naik 18 % bila dibandingkan dengan arus peti kemas periode Januari – Juli 2021 sekitar 4,38 juta unit.

Selanjutnya, arus penumpang di wilayah kerja PT Pelindo regional 2 periode Januari – Juli 2023 mencapai 865.000 orang atau naik 41,9 % dibanding periode yang sama 2022 sekitar 483.000 orang. Sedangkan bila dibandingkan dengan arus penumpang periode Januari – Juli 2021 sekitar 212.000 orang, maka arus penumpang di wilayah kerja PT pelindo regional 2 Januari – Juli 2023 meningkat 638.000 orang atau 300,9 %.

“Perbaikan kinerja PT Pelindo paska merger berhasil meningkatkan efisiensi pembiayaan. Satu tahun paska merger (2022), PT Pelindo berhasi mencatat efisiensi dan optimalisasi senilai Rp 1,3 triliun,”ujarnya.

Capaian tersebut sebagian besar bersumber dari konsolidasi dan optimalisasi kapasitas finansial Pelindo. Misalnya optimalisasi pembiayaan, relokasi aset dan implementasi pengadaan bersama. Hal tersebut mewujudkan kapasitas finansial yang lebih kuat sekaligus optimalisasi aset yang terintegrasi.

“Keberhasilan yang diraih tersebut merupakan buah upaya Pelindo menggunakan satu sistem (single system) berbasis digital yang sama. Sistem yang dimaksud bermanfaat bagi seluruh aspek. Baik dari sisi komersial dan kepatuhan bisnis, keuangan, SDM, teknik, operasi, pelanggan dan kesejahteraan pegawai,”tambahnya.

Sementara menurut General Manager Pelabuhan Jambi, Ahmad Fahmi, capaian kinerja Pelabuhan Cabang Jambi juga cukup signifikan memasuki tahun 2023. Arus barang nonpetikemas di Pelabuhan Cabang Jambi misalnya meningkat dari 532.899 ton Januari – Juli 2022 menjadi 606.529 ton periode yang sama 2023.

Arus barang bag cargo (barang dalam kemasan seperti semen, beras dan pukuk) meningkat dari 112.022 ton (Januari –Juli 2022) menjadi 152.293 ton (Januari – Juli 2023). Kemudian arus barang curah kering meningkat dari 400.924 ton (Januari – Juli 2022) menjadi 436.947 ton (Januari – Juli 2023). Namun arus peti kemas di Pelabuhan Jambi periode Januari – Juli 2023 mencapai 20.371 unit turun dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sekitar 23.931 unit.

Ahmad Fahmi menjelaskan, penurunan arus peti kemas tersebut dipengaruhi penurunan pengiriman (ekspor) produk-produk unggulan ekapor Jambi selama ini, yakni karet (crumb rubber) dan pinang. Pengiriman bahan olah karet dari pelabuhan Jambi menurun akibat produk karet di Jambi hingga masih rendah. Hal itu dipegaruhi bahan baku karet yang terus merosot di Jambi.

Selain itu, tambahnya, ekspor pinang dari Jambi menurun akibat anjloknya harga pinang di hingga kini. Anjloknya harga pinang membuat petani di Jambi enggan menjual pinang dan eksportir pun membatasi pembelian dan ekspor pinang.

Kemudian, lanjut Ahmad Fahmi, kunjungan kapal di Pelabuhan Jambi periode Januari – Juli 2023 mencapai mencapai 5.853.371 GT atau meningkat 1,13 % dari periode yang sama tahun 2022 sekitar 5.788.173 GT. Namun dilihat dari call (panggilan), kunjungan kapal di Pelabuhan Jambi turun dari 4.170 call (Juli 2022) menjadi 3.910 call (Juli 2023).

Guna mencegah kebocoran-kebocoran keuangan, PT Pelindo Regional 2 juga berupaya membersihkan tubuh perusahaan dari praktik-praktik melanggar hukum, khususnya korupsi. Hal itu dibuktikan dengan pengungkapan kasus korupsi proyek pembangunan Stasiun Pandu Teluk Majelis Cabang Pelabuhan 2 Jambi di Desa Teluk Majelis, Kecamatan Kualajambi, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi tahun 2018. Kasus korupsi senilai Rp 3,4 miliar yang terungkap paska merger Pelindo tersebut kini ditangani Polda Jambi.

“Kami mengapresiasi pengungkapan dan penanganan kasus korupsi pembangunan stasiun pandu Teluk Majelis tersebut. Kami terus bertekad meningkatkan pembersihan korupsi di rubuh Pelindo. Pelindo bekerja sama dengan lembaga antikorupsi memperkuat sitem penyampaian dugaan pelanggaran (Whistle Blowing System/WBS) guna mencegah tindakan korupsi di lingkungan Pelindo,”kata Ahmad Fahmi.

Gubernur Jambi, H Al Haris (depan) melepas eskpor ke berbagai negara melalui Pelabuhan Talangduku, Kecamatan Tamanraja, Kabupaten Muarojambi, Provnsi Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/KominfoJbi).

Tanggung Jawab Sosial

PT Pelindo tidak hanya berjuang menggapai kinerja yang sempurna dan penghasilan yang berlipat ganda. PT Pelindo juga memiliki komitmen yang tinggi di bidang pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya program pertanggung jawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsisbility/CSR) PT Pelindo.

Menurut Drajat Sulistyo, PT Pelindo memiliki 19 program CSR. Program CSR tersebut dibagi menjadi tiga bidang, yakni bidang lingkungan hidup, pemberdayaan ekonomi dan pendidikan. Realisasi tanggung jawab sosial tersebut periode Januari – Juli 2023 mencapai Rp 11,3 miliar.

Program CSR di bidang lingkungan hidup yang dilaksanakan PT Pelindo Regional 2, yakni pengelolaan sampah terpadu, rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir, penyediaan air bersih dan sanitasi (kebersihan), penghijauan dan penanaman mangrove (hutan bakau).

Kemudian program penunjang pendidikan, yakni peningkatan kapasitas penyandang disabilitas, beasiswa dan riset (penelitian pelindo), pelatihan/vokasi bagi komunitas pelabuhan, seminar perhitungan dampak dan publikasi TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan), pelatihan dan sertifikasi usaha, keikutsertaan pameran.

Selain itu, program bantuan peningkatan kapasitas usaha dan masyarakat, pengembangan desa sejahtera, Pelindo berbagi dan peduli, peningkatan kesehatan dan imunitas, tanggap bencana dan musibah, TJSL pada proyek strategis (CSV) dan bantuan sarana dan prasarana.

Menurut Ahmad Fahmi, Pelindo Jambi juga memiliki komitmen yang baik melaksanakan CSR yang diprogramkan Pelindo Pusat. Program CSR itu bisa dilaksanakan berkat keberhasilan Pelindo Jambi membangun komunikasi yang baik antara manajemen, karyawan dan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program CSR atau penerima manfaat.

Beberapa program yang sudah dilaksanakan Pelindo Jambi, yakni pameran incraft (kerajinan), Batik Halim Jambi tahun 2022. Kemudian Pelindo Jambi juga menggelar Pelindo Mengajar, Pelindo Berbagi (takjil, sembako dan santunan) pada bulan Suci Ramadhan. Selain itu Pelindo Berbagi Qurban, Pelindo Hijaukan Indonesia dan Pelindo Berbagi Champion Scholarship.

Pelindo Jambi juga menggelar pelatihan & sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan Tenaga Alih Daya (TAD). Kemudian program peningkatan kualitas pendidikan yakni berbentuk bantuan material, peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Melalui merger, kata Ahmad Fahmi, Pelindo Jambi juga memanfaatkan potensi lahan Pelindo guna meningkatkan aksesibilitas informasi dan pelayanan terhadap investor. Pelindo Jambi juga berencana membangun berbagai sarana dan prasarana pelabuhan guna meningkatkan pelayanan kepada para mitra. Di antaranya pembangunan infrastruktur dermaga dan conveyor (kerajinan) melayani kegiatan bongkar muat curah kering (batu bara).

Kemudian Pelindo Jambi akan mengoptimalkan lahan Pelabuhan Muarasabak, Kabupaten Tanjungjabung Timur melalui penguatan daya pemasaran. Selain itu Pelindo Jambi juga membuka kesempatan selebar-lebarnya kepada calon investor menanamkan modal untuk memanfaatkan lahan milik Pelindo Jambi tersebut.

PT Pelindo Regional 2 masih terus berupaya meingkatkan pelayanan, penataan manajemen, peningkatan SDM, pembangunan sarana dan prasaran serta peningkatan pendapatan melalui 12 pelabuhan yang ada di wilayah kerjanya. Operasional dan konektivitas seluruh pelabuhan tersebut akan terus ditingkatkan hingga seluruh pelabuhan di Indonesia mampu go internasional, menjadi operator pelabuhan kelas dunia. (Matra/Radesman Saragih).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *