(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) Jambi menyalurkan sekitar 2.939 ton beras bantuan cadangan pangan untuk Oktober, November dan Desember 2023. launching (pelepasan) penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah Tahun 2023 Tahap II tersebut dilakukan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI di komplek Pergudangan Bulog Pasir Putih, Kota Jambi, Senin (11/9/2023).
Pelepasan beras bantuan pangan cadangan itu dihadiri Kepala Kantor Perwakilan Bulog Provinsi Jambi, H Defrizal. Beras bantuan tersebut disalurkan ke sembilan kabupaten dan dua kota se-Provinsi Jambi. Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan beras tersebut sekitar 293.860 kepala keluarga (KK). Masing-masing keluarga mendapat jatah beras 10 kilogram (Kg) setiap bulan selama tiga bulan.
Abdullah Sani pada kesempatan tersebut menjelaskan, penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tersebut sangat penting membantu memenuhi kebutuhan beras masyarakat, khususnya warga masyarakat kurang mampu dan menjaga daya beli masyarakat.
Penyaluran bantuan pangan cadangan beras tersebut juga diharapkan bisa secara efektif turut menekan inflasi pangan akibat kenaikan harga beras. Terkendalinya harga beras turut meredam inflasi atau kenaikan harga komoditas dan sektor lainnya.
“Karena itu saya minta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemprov Jambi, pemerintah kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi mendukung kelancaran penyaluran beras bantuan pangan cadangan ini. Program ini merupakan langkah nyata kita membantu masyarakat sekaligus menjaga perekonomian masyarakat dan daerah,”katanya.
Stok Cukup
Menurut Abdullah Sani, stok atau persediaan beras di Provinsi Jambi saat ini mencapai 14.363 ton atau cukup memenuhi kebutuhan beras masyarakat Jambi hingga enam bulan ke depan. Kemudian masih ada juga persediaan minyak goreng sekitar 50.000 liter dan pesediaan daging sapi sekitar tujuh. Karena itu warga masyarakat Jambi tidak perlu melakukan aksi borong beras, minyak goreng dan daging karena hal itu bisa memicu kenaikan harga.
Abdullah Sani mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi dalam satu tahun atau year on year (y-on-y) pada Triwulan II Tahun 2023 tumbuh sebesar 4,86 %. Selain itu inflasi Provinsi Jambi sangat terkendali.
“Inflasi Provinsi Jambi periode Agustus 2023 sebesar 1,92 %, terendah se-Indonesia. Hal ini merupakan buah kerja keras dan kerja terpadu Tim Pengendaian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi dengan TPID Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi,”katanya.
Dikatakan, Pemprov Jambi bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan (pihak terkait) mengendalikan kenaikan harga-harga (inflasi). Termasuk dengan pengendalian inflasi pangan. Kenaikan harga pangan sangat berpotensi mengerek inflasi komoditas atau sektor lainnya. Kick off (awal pelaksanan) Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Jambi Tahun 2023 dimulai 15 Agustus 2023.
Menurut Abdullah Sani, kertersediaan pangan dan inflasi bahan pangan merupakan beberapa tantangan yang patut selalu diwaspadai dan diantisipasi. Krisis pangan berpotensi terjadi di Jambi akibat ekstrem seperti kemarau panjang, bencana banjir, krisis geopolitik dan proses distribusi antar daerah.
“Perubahan iklim sangat mempengaruhi produktivitas pertanian tanaman pangan. Hal tersebut bisa mengakibatkan berkurangnya ketersediaan pangan dan melonjaknya harga kebutuhan pokok. Hal tersbeut sangat riskan menyebabkan terjadinya inflasi pangan,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bulog Provinsi Jambi, H Defrizal pada kesmepatan itu mengatakan, Badan Perencanan Pembangunan Nasional (Bappanas) sesuai jadwal semestinya menyalurkan cadangan beras pemerintah Oktober nanti. Namun akibat naikknya harga beras, Presiden Joko Widodo memerintahkan Bappanas segera menyalurkan beras bantuan cadangan pangan guna menekan kenaikan harga beras di pasaran. (Matra/AdeSM).