
(Matra, Jambi) – Membuang puntung rokok sembarangan di semak belukar, lahan pertanian, perkebunan dan kawasan hutan bisa menjadi salah satu pemicu meningkatnya kebakaran hutan. Biasanya orang yang membuang puntung rokok sembarangan tersebut oknum-oknum petani, pemancing, pekerja kebun dan perusahaan serta para pengguna kendaraan bermotor.
Karena itu untuk mengurangi kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), warga masyarakat Jambi, khususnya para perokok, diharapkan tidak membuang puntung rokok sembarangan di areal semak belukar, lahan pertanian, perkebunan dan hutan.
Demikian dikatakan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi kepada wartawan seusai mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin Apel Siaga Karhutla di lapangan Markas Komando Resort Militer (Makorem) 042/ Garuda Putih (Gapu) Jambi, Kota Jambi, Kamis (7/9/2023).
Menurut Edi Purwanto, musim kemarau yang melanda Jambi hingga saat ini membuat areal semak belukar, lahan pertaian, perkebunan dan hutan sangat kering, sehingga mudah terbakar. Puntung rokok yang dibuang ke semak belukar di pinggir jalan dalam keadaan masih hidup berpotensi memicu terjadi kebakaran.
“Saya mengingatkan warga masyarakat atau teman-teman yang hobi mancing, puntung rokoknya hati-hati, jangan dibuang sembarangan. Karena puntung rokok yang masih hidup dan dibuang sembarangan bisa memantik munculnya api. Apalagi punting rokok dibuang ke lahan gambut dan terbakar, nah repot kita,”katanya.
Edi Purwanto mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya dari Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan Provinsi Jambi, karhutla di Jambi masih terjadi hingga Kamis (7/9/2023). Hal tersebut terbukti dari masih adanya hotspot (titik api) yang terpantau satelit di Provinsi Jambi. Kemudian kebakaran hutan di Jambi dan daerah Sumatera Selatan (Sumsel) juga membuat asap menyelimuti Kota Jambi, sehingga kualitas udara memburuk.
“Informasi yang kami peroleh tadi, hotspot paling banyak di wilayah Sumsel, khususnya di kawasan hutan dan lahan gambut Bayunglencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Walau asap banyak berasal dari Sumsel, warga masyarakat Jambi tidak boleh lengah. Kita harus tetap meningkatkan pencegahan dan penanggulangan karhutla. Jangan ada lagi yang membbakar lahan di Jambi,”tegasnya.
Menurut Edi Purwanto, DPRD Provinsi Jambi siap mendukung pengadaan anggaran dana jika ada hal-hal penting yang harus ditangani akibat karhutla. Misalnya meningkatnya warga masyarakat yang terkena penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sakit akibat asap karhutla. (Matra/AdeSM).