Kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan asap menyebar ke Kota Jambi dan beberapa daerah kabupaten di Provinsi Jambi. Gambar diambil di salah satu lokasi karhutla, Kumpeh, Muarojambi, Provinsi Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/SatgasKarhutlaJbi/BNPB).

(Matra, Jambi) – Seluruh anak – anak sekolah dan guru tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Jambi diminta memakai masker mulai Rabu (6/9/2023). Para anak sekolah dan guru di kota itu diwajibkan menggunakan masker, khususnya di luar ruangan akibat meningkatnya pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut berasal dari asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari daerah tetangga yang menyebar ke kota tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, H Mulyadi, SPd, MPd di Kota Jambi, Selasa (5/9/2023) mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat edaran ke seluruh sekolah tingkat TK, SD dan SMP di kota tersebut. Surat edaran tersebut mengenai antisipasi dampak asap karhutla terhadap anak-aak sekolah, guru dan staf pegawai.

“Melalui surat edaran tersebut kami minta seluruh anak sekolah, guru dan staf TK, SD dan SMP di Kota Jambi memakai masker saat berada di luar ruang kelas. Kemudian seluruh sekolah juga kami minta menghentikan kegiatan olah raga di luar ruangan,”katanya.

Meminta seluruh guru dan staf pegawai di setiap sekolah di Kota Jambi mematuhi anjuran tersebut demi menjaga agar anak-anak tidak terkena penyakit akibat polusi udara, khususnya penyakit batuk dan infeksi saluran pernafasan. Selain itu kalangan orang tua di Kota Jambi juga diharapkan memperhatikan pemakaian masker bagi anak-anak mulai dari rumah hingga ke sekolah.

Kendati asap berdampak terhadap aktivitas anak-anak sekolah, lanjut, kegiatan belajar – mengajar harus tetap dilaksanakan. Para guru harus tetap melaksanakan tugas mengajar seperti biasa. Sekolah belum diperbolehkan meliburkan siswa akibat asap.

“Kami meminta seluruh penilik sekolah mengawasi kegiatan belajar-mengajar di setiap sekolah di Kota Jambi. Jangan sampai ada sekolah yang mengabaikan proses belajar – mengajar dengan alas an asap,”katanya.

Sementara itu, Koordinator Tim Analisis Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Simon Sihotang didampingi Staf Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Indra di Kota Jambi, Selasa (5/9/2023) mengatakan, kualitas udara di Kota Jambi dan sekitarnya cenderung menurun akibat asap karhutla.

Pantauan DLH Provinsi Jambi, Selasa (5/9/2023) pagi sekitar pukul 06.WIB, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi sudah mencapai angka 105 atau status kurang sehat. Kemudian ISPU tersebut menurun ke angka 100 pada pukul 08.00 WIB dan turun lagi ke angka di bawah 100 pukul 09.00 WIB. Menurunnya angka ISPU tersebut disebabkan tiupan angin.

Dijelaskan, meningkatnya pencemaran udara akibat asap karhutla sudah terjadi tiga hari terakhir, Minggu – Selasa (3 – 5/9/2023). Meningkatnya pencemaran udara membuat pernafasan mulai terganggu. Karena itu anak-anak yang melakukan kegiatan di luar rumah hendaknya menggunakan masker. Hal itu penting agar partikel udara yang sangat kecil jangan sampai terhirup dan masuk ke paru-paru anak-anak. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *