(Matra, Jambi) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi belum bisa dikendalikan. Sebagian karhutla di daerah tersebut belum bisa dipadamkan hingga Senin (4/9/2023) sore. Sementara hotspot (titik api) masih terus bermunculan di beberapa kabupaten di provinsi tersebut. Pasukan pemadaman karhutla Jambi masih terus berjibaku memadamkan kebakaran melalui jalur darat dan udara.
Berdasarkan pantauan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, jumlah hotspot di Provinsi Jambi, Senin (4/9/2023) mencapai 34 titik atau turun dari jumlah hotspot sehari sebelumnya, Minggu (3/9/2023) sekitar 68 titik.
Lokasi hotspot di Provinsi Jambi tersebar di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak 15 titik, lima titik hotspot di antaranya berada di area perusahaan migas PT PetroChina. Kemudian hotspot di Kabupaten Tebo dan Sarolangun masing-masing enam titik dan di Batanghari sebanyak empat titik. Sedangkan hotspot di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Merangin, Muarojambi dan Kerinci masing-masing satu titik.
Pelaksana Harian (Plh) Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono di Jambi, Senin (4/9/2023) menjelaskan, sebagian karhutla di beberapa kabupaten di Jambi sudah bisa dipadamkan. Pemadaman dilakukan melalui jalur darat dan jalur udara menggunakan water bombing (bom air).
Dijelaskan, karhutla yang berhasil dipadamkan melalui jalur darat di antaranya di kawasan areal masyarakat Desa Ramin, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi sekitar 14 hektare (ha). Selain itu pemadaman karhutla juga berhasil dilakukan di kawasan hutan dan lahan Desa Pelanting, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Desa Rangkiling, Mandiangin, Sarolangun dan Desa Sukajadi, Batin VIII, Sarolangun. Luas karhutla yang berhasil dipadamkan di tiga desa tersebut mencapai 3,5 ha.
Sedangkan karhutla yang berhasil dipadamkan melalui jalur udara menggunakan water bombing tiga helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berada di tiga desa. Masing-masing di kawasan hutan dan lahan Desa Sungai Jambat, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjungjabung Timur dengan luas karhutla lima hektare. Kemudian karhutla di kawasan hutan dan lahan Desa Parit Puding, Pengabuan, Tanjungjabung Barat dan Pematang Jering, Jambi Luar Kota, Muarojambi.
“Dari puluhan hektare luas karhutla di tiga desa tersebut, sekitar 85 % berhasil dipadamkan. Sisanya sekitar 15 % masih terus diupayakan pemadamannya Selasa (5/9/2023),”katanya.
Brigjen TNI Supriono mengatakan, sebagian besar lokasi karhutla di Provinsi Jambi berada di areal hutan dan lahan. Sebagian lagi berada di kawasan perkebunan kelapa sawit dan area kerja perusahaan minyak dan gas. Kaerhutla di Jambi lebih banyak disengaja oknum-oknum petani untuk pembukaan dan pembersihan lahan perkebunan.
“Jumlah pelaku pembakaran hutan dan lahan yang sudah diamankan hingga Senin (4/9/2023) sudah ada empat orang. Beberapa orang sudah ditetapkan tersangka dan beberapa orang lainnya masih berstatus sebagai saksi. Sedangkan kasus karhutla yang sudah masuk tahap penuntutan sudah ada satu kasus,”katanya.
Sementara itu, didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Senin (4/9/2023) mengatakan, Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH kembali mengimbau seluruh petani dan pengusaha perkebunan kelapa sawit di Jambi benar-benar serius mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Dikatakan, sosialisasi pencegahan karhutla kepada warga masyarakat sekitar hutan dan pengusaha di Jambi masih terus dilakukan hingga kini. Kemudian seluruh personil pasukan penanggulangan karhutla di Jambi yang berada di 59 posko di enam kabupaten masih tetap siaga.
“Tim Terpadu Penanggulangan Karhutla Jambi dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan perusahaan juga masih terus berjibaku memadamkan karhutla. Beberapa lokasi karhutla sudah berhasildipadamkan,”katanya. (Matra/AdeSM).