(Matra, Jambi) – Pelaksana Harian (Plh) Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono mengatakan, luas total kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi selama periode Januari 2023 hingga Senin (28/8/2023) sudah menacapai 324,15 hektare (ha). Luas karhutla tersebut bertambah sekitar 94,61 ha dibandingkan luas karhutla di Jambi hingga Sabtu (12/8/2023) sekitar 229,54 ha.
“Karhutla di Jambi bertambah drastis selama musim kemarau melanda Jambi, Juli – Agustus ini. Karhutla umumnya terjadi di lahan – lahan dan hutan gambut di Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur. Sebagian besar kebakaran berada di kawasan hutan, termasuk kawasan hutan yang berada di areal perusahaan minyak dan gas (migas) PT PetroChina,”kata Brigjen TNI Supriono di Jambi, Selasa (29/8/2023).
Dijelaskan, berdasarkan hasil briefing (rapat) Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi di Posko Utama Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Selasa, kasus karhutla di Provinsi Jambi beberapa hari terakhir cenderung menurun. Hal tersebut tercermin dari jumlah hotspot (titik api) di Provinsi Jambi.
Berdasarkan pantauan satelit Sipongi Kementerian kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Selasa (29/8/2023), jumlah hotspot di Provinsi Jambi hanya terpantau dua titik. Hotspot tersebut terdapat di Desa Sengeti, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi.
Menurut Brigjen TNI Supriono yang juga menjabat Danrem 042/Gapu Jambi, jumlah hot spot di Jambi Selasa tersebut berkurang dibandingkan kondisi Senin (28/8/2023). Jumlah hotspot yang terpantau satelit Sipongi KLHK di Jambi Senin (28/8/2023) sebanyak 13 titik. Hot spot tersebut Hotspot tersebut tersebar di lima desa, tiga kecamatan wilayah tiga kabupaten.
Jumlah hotspot paling banyak terdapat di area kerja perusahaan minyak dan gas (migas) PT PetroChina, Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak delapan titik. Hotspot di area PetroChina terdapat di Desa Terjungajah, Kecamatan betara sebanyak tujuh titik dan di Desa Bramitam Kanan, Kecamatan Bramitam satu titik.
Selain itu hotspot lainnya terdapat di kawasan hutan Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Tanjungjabung Barat sebanyak dua titik, di Desa Kotorayo, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin sebanyak dua titik dan kawasan hutan PT Reki, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari satu titik.
Bila dibandingkan dengan kondisi pekan lalu, lanjut Brigjen TNI Supriono, jumlah hotspot di Jambi dua hari terakhir, Senin – Selasa yang mencapai 15 titik jauh menurun dibandingkan hotspot di Jambi Kamis – Jumat (24 – 25/8/2023) yang mencapai 42 titik.
Patroli Intensif
Menurut Brigjen TNI Supriono, kendati jumlah hotspot di Jambi mulai berkurang, namun Tim Terpadu Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi terus mengintensifkan patroli karhutla. Baik patroli karhutla melalui jalur darat maupun udara. Patroli dilakukan Tim Terpadu TNI, Polri, Manggala Agni, Polisi Kehutanan, Perusahaan dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Dijelaskan, patroli karhutla jalur darat di Jambi, Selasa (29/8/2023) dilakukan ke delapan desa rawan karhutla di enam kabupaten, yakni Kabupaten Tanjungjabung Timur, Muarojambi, Sarolangun, Batanghari, Tebo dan Bungo. Kemudian Manggala Agni juga melakukan patrol mandiri di Desa Jati Mulyo, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo.
Sedangkan patroli jalur udara menggunakan dua helikopter dilakukan di beberapa wilayah beberapa kabupaten rawan karhutla. Di antaranya wilayah Muarojambi – Batanghari – Sarolangun – Merangin. Kemudian patrol udara ke wilayah Tebo – Bungo – Tanjungjabung Barat – Tanjungabung Timur – Muarojambi.
“Patroli karhutla akan dilakukan secara intensif hingga September dan Oktober nanti. Patroli secara khusus dilakukan di daerah rawan karhutla, yakni Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur dan Muarojambi. Patroli dilakukan ke wilayah lahan dan hutan gambut yang rawan terbakar,”katanya.
Pemeriksaan
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME mengatakan, organisasi perangkat dinas (OPD) terkait di Provinsi Jambi masih terus meningkatkan upaya pencegahan karhutla. Satuan Penanggulangan Karhutla Dinas Perkebunan Provinsi Jambi misalnya mengintensifkan koordinasi upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla dengan berbagai tim terpadu penanggulangan karhutla dan perusahaan-perusahaan kebun sawit.
“Selain terjun bersama tim terpadu memadamkan karhutla, Satuan Penanggulangan Karhutla Dinas Pekebunan Provinsi Jambi juga melakukan pemantauan kesiapan perusahaan-perusahaan perkebunan, kehutanan dan batu bara mencegah dan menanggulangi karhutla,”katanya.
Dijelaskan, selama dua hari terakhir, Senin – Selasa (28 – 29/8/2023), Tim Penanggulangan Karhutla Dinas Perkebunan Provinsi Jambi melaksanakan pementauan kesiapan petugas dan kelengkapan sarana dan prasarana (sarpras) penanggulangan karhutla perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Muarojambi.
Kemudian Tim Dinas Perkebunan Provinsi Jambi juga melakukan koordinasi dengan Brigade Karhutla di setiap kabupaten. Hal itu dilakukan agar seluruh brigade karhutla teta standby (siaga) dan siap membantu/mendukung pemadaman bila terjadi kebakaran lahan dan kebun.
“Tim Dinas Perkebunan Provinsi Jambi juga melakukan koordinasi dengan Unit Reaksi cepat (URC) atau Tim Reaksi Cepat (TRC) perusahaan perkebunan agar standby, melaksanakan patroli kebun dan turut mendukung pemadaman karhutla di areal mereka,”katanya.
Ariansyah menambahkan, Tim Dinas Perkebunan juga meningkatkan koordinasi dengan para kelompok tani peduli api (KTPA) agar siap melaksanakan dukungan pemadaman bila terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Sosialisasi
Menurut Ariansyah, para personil pasukan pemadaman kebakaran hutan yang berada di 59 pos komando (posko) di enam kabupaten se-Provinsi Jambi juga masih terus melakukan sosialisasi mengenai pencegahan karhutla. Sasaran sosialisasi pencegahan karhutla khususnya para petani di sekitar hutan.
Terkait kondisi kualitas udara, Ariansyah mengatakan, sesuai laporan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, kualitas udara di beberapa daerah di Jambi, termasuk di Kota Jambi masih normal atau sehat.
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Jambi, Muarojambi, Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat dan daerah lain masih dalam kondisi standar dengan angka 23 terhadap parameter PM 10.
Jika parameter ISPU mencapai angka 60, hal itu menunjukkan udara dalam kondisi buruk dan warga masyarakat harus menggunakan masker dan harus mengurangi aktivitas di luar rumah. (Matra/AdeSM).