(Matra, Jambi) – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI siap meningkatkan pembangunan jaringan internet ke 1.399 desa di sembilan kabupaten di Provinsi Jambi. Pembangunan jaringan internet ke seluruh desa di Jambi tersebut akan dilakukan melalui Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau (BAKTI) Kominfo atau provider swasta.
Hal tersebut dikatakan Menteri Kominfo, Ari Setya Adi pada pertemuan dengan Gubernur Jambi, Dr H Al haris, SSos, MH di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (29/8/2023). Pertemuan yang secara khusus membahas internet masuk desa (desa digital) tersebut turut dihadiri Ketua Umum Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI), Fikri, Ketua Komisi IV (Bidang Kesejahteraan Rakyat) DPRD Provinsi Jambi, Dr Fadli Sudria dan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME.
Menurut Ari Setya Adi, pihaknya sangat mendukung program digitalisasi desa di Provinsi Jambi sebagai salah satu upaya mempercepat peningkatan ekonomi kreatif dan pariwisata desa. Kehadiran jaringan internet di setiap desa di Jambi akan memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha kreatif, wisata dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jambi mempromosikan dan menjual produk unggulan mereka.
“Karena itu, nantinya pembangunan jaringan internet ke desa-desa di Jambi diprioritaskan ke desa yang memiliki potensi besar di bidang wisata atau desa wisata maupun sentra usaha kreatif (UMKM),”ujarnya.
Dikatakan, Kemenkominfo juga akan mengadakan literasi digital di Provinsi Jambi. Literasi digital tersebut dilakukan melalui bimbingan teknis (bintek) atau pelatihan talent (potensi) digital bagi milenial di Provinsi Jambi.
Jangkauan Terbatas
Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris pada kesempatan tersebut mengungkapkan, Pemprov Jambi hingga kini terus berupaya meningkatkan pembangunan jaringan internet ke desa-desa atau internet masuk desa. Namun belum semua desa di Provinsi Jambi terjangkau jaringan internet saat ini. Kemudian internet di desa juga jangkauannya terbatas, sehingga hanya bisa dinikmati aparatur pemerintahan desa.
Dijelaskan, jumlah desa yang masuk program internet masuk desa di Jambi hingga kini baru mencapai 305 desa. Anggaran pembangunan internet masuk desa tersebut sudah masuk dalam APBD Provinsi Jambi 2022-2024. Namun jaringan internet di 305 desa tersbeut terbatas hanya radius sekitar 100 meter.
“Jadi internet di desa-desa tersebut hanya bisa dinikmati aparatur pemerintah desa karena hanya kantor desa yang terjangkau jaringan internet. Karena itu kami mengharapkan bantuan Kemenkominfo agar jangkauan jaringan internet di desa-desa di Jambi bisa diperluas,”katanya.
Al Haris pada kesempatan tersebut juga mengundang Menkominfo, Ari Setya Adi berkunjung ke Jambi sekaligus merencanakan peletakan pertama pembangunan Pusat Data Indonesia di Provinsi Jambi. Melalui kunjungan tersebut, Kemenkominfo tentunya bisa melihat kondisi pembanginan internet masuk desa di Jambi.
“Ya, kita merasa senang jika Pak Menteri bisa berkunjung ke Jambi sekaligus merencanakan keinginan kami memperluas jangkauan jaringan di desa. Kunjungan tersebut penting agar Pak Menteri bisa melihat kondisi internet masuk desa di Jambi,”katanya.
Dukungan DPRD
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara dalam Konsultasi Pansus I DPRD Provinsi Jambi dengan Kemenkominfo di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (28/8/2023) mengatakan, pihaknya mendukung penambahan tower (menara) telekomuniasi untuk peningkatan jaringan internet masuk desa di Provinsi Jambi.
Menurut Pinto Jayanegara, desa di Jambi masih banyak yang belum memiliki jaringan internet karena tidak adanya tower telekomunikasi. Karena itu vinsi Jambi sudah selayaknya mendapatkan tambahan pembangunan tower telekomunikasi.
“Masih banyak desa di Jambi yang belum memiliki tower telekomunikasi. Karena itu desa yang tidak terjangkau jaringan internet masih banyak. Padahal jaringan internet ke desa – desa tersebut penting karena banyak destinasi wisata di daerah pedesaan di Jambi. Jadi kami meminta Kemenkominfo menambah tower telekomunikasi di Jambi, khususnya di daerah yang padat penduduk dan daerah wisata,”ujarnya. (Matra/AdeSM).