(Matra, Jambi) – Seluruh pemerintah daerah di Provinsi Jambi diminta tanggap dan melakukan reaksi cepat mengatasi masalah kekeringan dan krisis air bersih. Salah satu yang perlu dilakukan pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Jambi mengantisipasi dampak kemarau saat ini, yakni melakukan pemetaan daerah-daerah yang dilanda kekeringan dan krisis air bersih.
“Melalui pemetaan tersebut, kita bisa lebih cepat memantau wilayah yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih. Dengan demikian reaksi cepat mengatasi kekeringan dan krisis air bersih juga bisa dilakukan. Rekasi cepat tersebut, yakni memasok air bersih kepada warga dan melakukan pompanisasi di sawah yang kekeringan,”kata Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi menanggapi pertanyaan wartawan terkait kekeringan di Jambi, Jumat (25/8/2023).
Menurut Edi Purwanto, kondisi cuaca yang sudah memasuki puncak musim kemarau saat ini perlu diantisipasi pada beberapa sisi. Salah sata di antaranya masalah kekeringan yang kini sudah mulai terjadi di beberapa wilayah yang ada di Provinsi Jambi. Laporan-laporan masyarakat mengenai kekeringan dan krisis air bersih harus direspon secara cepat.
“Kita minta agar pemerintah daerah, baik pemerintah kabupaten, kota dan provinsi di Jambi proaktif memantau daerah-daerah yang sudah terdampak kekeringan karena saat ini daerah kita memasuki puncak musim kemarau. Kemudian sudah ada wilayah yang terdampak kekeringan, sehingga warga krisis air bersih air,”ujarnya.
Dikatakan, masalah kekeringan akibat kematau panjang tahun ini tidak hanya menimbulkan krisis air bersih di tengah warga. Kekeringan juga berdampak pada sektor pertanian, yakni terjadinya kekeringan sawah dan lading yang menyebabkan tanaman bisa puso.
“Khusus krisis air bersih di tengah warga, pemerintah daerah, khususnya perusahaan daerah air minum segera mengerahkan mobil-mobil tangki air memasok air bersih ke permukiman warga. Sedangkan untuk mengatasi areal pertanian yang kekeringam, pemerintah daerah kami minta melakukan pompanisasi,”ujarnya.
Krisis Air Bersih
Sementara itu, beberapa daerah di Provinsi Jambi kini sudah dilanda kekeringan. Daerah tersebut, yakni beberapa desa di Kecamatan Muarasabak, Kabupaten Tanjungjabung Timur dan beberapa kecamatan di Kabupaten Batanghari.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, Syamral Lubis di Batanghari, Jumat (25/8/2023) daerah yang mulai mengalami krisis air bersih di Kabupaten Batanghari, Kecamatan Bajubang. Daerah tersebut rawan kekeringan dan keiris air bersih karena daerahnya berada pada dataran tinggi dan sumber air sulit.
“Kecamatan Bajubang sendiri belum terjangkau jaringan pipa air minum perusahaan daerah air minum. Karena itu daerah ini perlu mendapatkan perhatian serius terkait kekeringan dan krisis air bersih,”katanya.
Secara terpisah, Ketua RT 02 Kelurahan Tekukdawan, Kecamatan Muarasabak Barat, Kabupaten Tanjungjabung Timur mengatakan, sebgaian warga di desa tersebut kini mengalami krisis air bersih.
Kekeringan yang melanda desa tersebut membuat sumur warga banyak yang mulai kering, drum penampungan air hujan kosong. Sementara jaringan pipa air minum belum sampai ke desa tersebut.
“Air sungai di sekitar desa tidak bisa dimanfaatkan warga memenuhi kebutuhan air bersih karena keruh dan tidak layak konsumsi. Air sungai hanya digunakan untuk mencuci pakaian,”katanya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).