(Matra, Jambi) – Kebakaran lahan di area kerja perusahaan minyak dan gas (migas) di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi selama beberapa hari terakhir terus meluas. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah hotspot (titik) api di area kerja perusahaan migas tersebut.
Pelaksana Harian (Plh) Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Kamis (24/8/2023) menjelaskan, berdasarkan pantauan satelit Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (24/8/2023), jumlah hotspot di area PetroChina mencapai 10 titik.
Sedangkan sehari sebelumnya, Rabu (23/8/2023), jumlah titik api di area Petro China sebanyak 13 titik. Lokasi hotspot di area PetroChina tersebut berada di Desa Terjungajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar. Pemadaman hotspot di area PetroChina tersebut terus dilakukan melalui udara menggunakan water bombing (bom air) dua helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dijelaskan, total hotspot di Provinsi Jambi, Rabu – Kamis (23 – 24/8/2023) mencapai 35 titik. Hotspot tersebut terdapat di Kabupaten Tanjabbar sebanyak 15 titik, di Batanghari sebanyak enam titik, Muarojambi (empat titik), Sarolangun (lima titik) dan hotspot di Merangin (lima titik).
“Sedangkan total luas karhutla di Jambi sejak Januari hingga Kamis (24/8/2023) sudah mencapai 304,89 Ha. Luas karhutla di Jambi tersebut bertambah 75,35 ha dibandingkan Sabtu (12/8/2023) sekitar 229,54 ha,”ujarnya.
Pengendalian
Menurut Brigjen TNI Supriono, seluruh Tim Terpadu Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi yang berada di 59 pos komando (posko) di wilayah enam kabupaten masih terus meningkatkan pemadaman dan pencegahan karhutla.
Tim terpadu penanggulangan karhutla di wilayah Sarolangun berhasil memadamkan karhutla di areal lahan masyarakat, Kamis (24/8/2023). Luas areal yang terbakar sekitar 1,5 ha dari 2,5 ha lahan masyarakat tersebut. Sedangkan lokasi kebakaran lahan berada di Desa Simpang Kertopati, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.
Terkait pelaku pembakaran, Brigjen TNI Supriono yang juga menjabat Danrem 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi menjelaskan, petugas tidak menemukan adanya pelaku kebakaran di lokasi. Namun penyelidikan mengenai pemilik lahan dan pelaku kebakaran terus dilakukan.
Dijelaskan, Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi hingga kini berhasil mengamankan empat orang tersangka dalam enam kasus karhutla. Kasus karhutla tersebut sudah ditangani Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Provinsi Jambi. Satu kasus karhutla tersebut memasuki tahapan penyidikan, satu kasus tahap kedua (penuntutan) dan empat kasus masih dalam penyelidikan.
Kerawanan
Menurut Brigjen TNI Supriono, kerawanan karhutla di Provinsi Jambi memasuki puncam musim kemarau saat ini sangat tinggi. Kerawanan karhutla paling tinggi terdapat di Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Muarojambi dan Sarolangun. Daerah rawan karhutla di keempat kabupaten tersebut umumnya kawasan hutan dan lahan gambut.
Dijelaskan, guna mengantisipasi meningkatnya karhutla di Jambi pada puncak musim kemarau ini, seluruh tim terpadu penanggulangan karhutla di Jambi meningkatkan patrol ke setiak kawasan hutan dan lahan rawan karhutla. Patroli dilakukan melalui jalur udara dan darat.
Kemudian tim terpadu penanggulangan karhutla yang tersebar di 59 pos komando (posko) di enam kabupaten juga terus melakukan sosialisasi mengenai pencegahan karhutla dan mengenai sanksi hukum bagi para pelaku karhutla. Setiap petugas di posko penanggulangan karhutla juga terus melakukan koordinasi dengan masyarakat peduli api di setiap desa dan kelompok tani peduli api (KTPA).
Dikatakan, Tim Terpadu Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi juga memasang alat alat pemantauan tinggi muka air sebanyak 12 titik di areal lahan gambut di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat dan Muarojambi.
Terkait kualitas udara, Brigjen Supriono mengatakan, berdasarkan pantauan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, kualitas udara di Provinsi Jambi, baik di Kota Jambi mupun beberapa daerah yang dilanda kebakaran hutan dan lahan berada pada kondisi sedang.
“Berdasarkan pantauan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi berada pada angka 52 atau kondisi sedang. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi menganjurkan warga masyarakat menggunakan masker,”katanya. (Matra/AdeSM).