Sisa – sisa kebakaran hutan dan lahan di kawasan hutan restorasi PT Reki, Desa Bungku, Bajubang, Batanghari, Provinsi Jambi, Kamis (17/8/2023). (Foto : Matra/SatgasDalkarhutlaJbi).

(Matra, Jambi) – Para pelaku perambah hutan di Provinsi Jambi ternyata masih banyak yang terkesan membangkang. Kendati pelarangan pembakaran hutan dan lahan sudah gencar dilakukan pemerintah daerah tersebut menghadi musim kemarau tahun ini, para pelaku perambah hutan masih saja nekad melakukan pembakaran hutan dan lahan.

Salah satu lokasi kebakaran hutan dan lahan yang diduga dilakukan perambah hutan berhasil ditemukan Tim Terpadu Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi, yakni di kawasan hutan restorasi yang dikelola PT Restorasi Ekosistem Indononesi (Reki) di Simpur, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Kamis (17/8/2023).

Pelaksana Harian (Plh) Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TBNI Supriono melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME di Jambi, Kamis (17/8/2023) menjelaskan, lokasi karhutla di kawasan hutan restorasi Batanghari tersebut terdeteksi melalui satelit NOAA.

Ketika Tim Terpadu Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi diterjunkan ke lokasi melalui jalur darat, petugas menemukan sekitar lima hektare hutan yang terbakar sudah mulai padam. Lokasi kebakaran masih mengepulkan asap. Kemudian petugas juga menemukan empat orang perambah hutan yang diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan di areal PT Reki tersebut.

Tim Terpadu Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi melakukan pemadaman sisa-sisa kebakaran hutan di kawasan hutan restorasi, Desa Bungku, Bajubang, Batanghari, Provinsi Jambi, Kamis (17/8/2023). (Foto : Matra/SatgasDalkarhutlaJbi).

Dikatakan, para perambah hutan tersebut ditemukan di pondok mereka yang berada sekitar beberapa ratus meter dari lokasi kebakaran hutan. Keempat orang perambah tersebut, EF, warga Panerokan, Batanghari, Ye (warga Prabumulis, Sumatera Selatan), Si (warga Prabumulih) dan Nu (warga Batanghari asal Yogyakarta).

Ketika dimintai keterangan, para perambah hutan tersebut tidak mengakui bahwa kebakaran hutan tersebut mereka lakukan. Mereka tidak tahu sumber kebakaran dan lahan yang terbakar juga bukan milik mereka. Namun petugas tim terpadu tidak percaya pengakuan para perambah hutan tersebut. Sebab jarak lokasi kebakaran hutan dengan pondok mereka hanya sekitar 200 meter.

“Para perambah bahkan menyebutkan lahan mereka berada di Simpur Satu, Bajubang dengan luas sekitar dua hektare. Kelompok mereka diketuai seseorang bernama Iwan Jenang,”katanya.

Dikatakan, Tim Terpadu Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi yang ditugaskan ke lokasi memberikan peringatan agar para perambah hutan tersebut tidak mebkar hutan dan lahan. Petugas juga meminta para perambah hutan tersebut membantu memadamkan sisa bara api yang masih menyala di kawasan hutan restorasi PT Reki tersebut.

“Tim juga memasang spanduk maklumat Kapolda Pambi terkait larangan pembakaran hutan dan lahan di pondok para perambah hutan tersbeut,”ujarnya.

Petugas melakukan sosialisasi pembakaran hutan dan lahan kepada perambah hutan di kawasan hutan restorasi PT Reki, Desa Bungku, Bajubang, Batanghari, Provinsi Jambi, Kamis (17/8/2023). (Foto : Matra/SatgasDalkarhutlaJbi).

Pemadaman

Sementara itu, Tim Terpadu Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi yang diterjunkan ke lokasi karhutla di kawasan hutan restorasi PT Reki melakukan pemadaman sisa-sisa bara api yang masih mengepulkan asap hingga padam. Pemadaman juga dibantu pesawat helikopter water bombing (bom air). Bom air dilakukan beberapa kali di lokasi karhutla hingga bara api padam.

Menurut Supriono, karhutla di Provinsi Jambi juga terjadi di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi, Kamis (17/8/2023). Selain di lokasi hutan restorasi, PT Reki, Bajubang Batanghari, karhutla ditemukan juga di Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Sarolangun, Meangin dan Bungo.

Lokasi karhutla di Muarojambi terdapat di kawasan PT PJS sebanyak dua titik api (hotspot), di kawasan sumur minyak PT PetroChina Tanjungjabung Barat (tiga titik) dan kawasan PT KMP Batanghari (tiga titik). Kemudian di lokasi Guruh Baru, Mandiangin, Sarolangun (dua titik), Lamban Sigatal, Sarolangun (satu titik), Sepintun, Kecamatan Pauh, Sarolangun (satu titik) dan Sridadi, Kecamatan Muarabulian, Batanghari (satu titik).

Dikatakan, pemadaman karhutla di beberapa kabupaten tersebut belum sepenuhnya berhasil dipadamkan. Kebakaran hutan restorasi Bajubang, Batanghari berhasil dipadamkan 100 %. Karhutla di Sridadi, Muarabulian Batanghari dipadamkan sekitar 70 %. Kemudian karhutla di Lamban Sigatal, Pauh, Sarolangun dipadamkan 90 %. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *