Kadis Kominfo Provinsi Sumut, Ilyas S Sitorus (empat dari kiri) mengenakan rompi khusus pada pelantikan Pengurus Pusat Gerakan Gadget Sehat Indonesia di aula Raja Inal Siregar, Lantai II Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Sumut, Sabtu (12/8/2023). (Foto : Matra/DiskominfoSumut/ImamSyahputra).

(Matra, Medan) – Penggunaan gadget (gawai) yang berlebihan tidak hanya merusak aspek psikologis (mentalitas) anak-anak, tetapi juga bisa merusak kesehatan anak – anak secara fisik. Anak-anak yang terlalu lama menggunakan gadget dengan posisi yang tidak baik berpotensi menyebabkan kelainan tulang leher. Karena itu penggunaan gadget pada anak harus dibatasi dan diawasi ketat. Jangan gara-gara gadget mentalitas dan fisik generasi muda rusak.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi Pemerintah (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Ilyas S Sitorus pada pelantikan Pengurus Pusat (PP) Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) di aula Raja Inal Siregar (RIS), Kantor Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 30, Medan, Sumut, Sabtu (12/8/2023). Ilyas S Sitorus hadir pada pelantikan itu mewakili Gubernur Sumut, H Edy Rahmayadi.

PP GGSI yang dilantik, yakni Delyuza (Ketua Umum), Elman Boy (Sekretaris) dan pengurus lainnya. Pada kesmepatan tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut memberikan bantuan 10 unit tablet kepada GSGI untuk dibagikan kepada peserta yang hadir.

Ilyas S Sitorus pada kesempatan itu mengingatkan pentingnya membatasi penggunaan gadget pada anak – anak. Masalahnya penggunaan gadget berlebihan pada anak bukan hanya menimbulkan masalah psikologis, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan secara fisik.

“Masalah ini harus dihindari agar generasi muda penersu masa depan bangsa tidak sampai rusak mental dan fisiknya. Generasi muda kita harus sehat fisik dan mental agar mereka bisa menghadapi persaingan hidup yang semakin ketat. Menghadapi persaingan itu bukan hanya keunggulan kecerdasan dan moral yang penting, tetapi juga keunggulan secara fisik,”ujarnya.

Menurut Ilyas Sitorus, generasi muda saat ini harus dipersiapkan untuk membangun Sumut dan Indonesia di masa mendatang. Terlebih saat Indonesia sedang mengalami bonus demografi, generasi muda harus dipersiapkan melalui pengembangan potensi mereka secara maksimal.

“Kita orang tua saat ini perlu mempersiapkan mereka, anak-anak kita, agar bonus demografi ini tidak menjadi bencana demografi hanya karena mereka lemah secara fisik,”katanya.

Kadis Kominfo Provinsi Sumut, Ilyas S Sitorus (lima dari kanan) menyerahkan bantuan tablet kepada Pengurus GGSI seusai pelantikan Pengurus Pusat Gerakan Gadget Sehat Indonesia di aula Raja Inal Siregar, Lantai II Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Sumut, Sabtu (12/8/2023). (Foto : Matra/DiskominfoSumut/ImamSyahputra).

Kelainan Tulang Leher

Sementara itu, pendiri GGSI, Ridha Dharmajaya pada kesempatan tersebut mengatakan, saat ini tidak sedikit kasus kelainan (kerusakan) tulang leher pada anak-anak. Hal tersebut disebabkan anak-anak yang terlalu lama menggunakan gadget dengan posisi yang tidak baik.

“Berat otak kita itu sekitar dua persen % dari berat tubuh, ditambah tulang rahang, kulit dan lainnya lima kilogram. Kalau kita membungkuk beratnya bertambah. Kalau posisi membungkuk terlalu lama, hal itu akan mempengaruhi tulang leher,”katanya.

Bahkan menurut Ridha Dharmajaya, bila gangguan fisik akibat gadget tidak diantisipasi, hal tersebut bisa membuat saraf mati dan menyebabkan kelumpuhan. Karena itu dampak penggunaan gadget berlebihan atau terlalu lama perlu disampaikan kepada masyarakat agar. Hal itu penting agar warga masyarakat menjaga kesehatan anak-anak dari dampak penggunaan gadget.

“Sekarang anak usia dini sudah bisa menggunakan gadget. Parahnya, waktunya menggunakan gadget tidak dibatasi dan posisinya tidak baik. Hal seperti ini bisa berdampak sangat buruk bagi anak kita. Karena itulah sekarang ini kita sering menemui anak-anak sudah sakit tulang belakang, tangan gemetar, mudah lelah dan lainnya,”tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum GSGI, Delyuzar mengatakan, langkah awal yang mereka ambil mencegah dampak negative gadget pada anak, yakni memperkuat sosialisasi penggunaan gadget sehat. Salah satunya dengan bekerja sama dengan organisasi masyarakat, sekolah dan komunitas. Kemudian melatih kader-kader untuk memberikan edukasi ke masyarakat.

“Kita akan perkuat sosialisasi menggunakan gadget yang sehat, bekerja sama dengan ormas, sekolah dan komunitas. Kami juga akan latih kader relawan untuk memperluas jangkauan sosialisasi bahaya gadget ini,”ujarnya.

Delyuzar menyampaikan terima kasih atas bantuan 10 unit tablet yang diberikan Pemprov Sumut kepada GSGI untuk dibagikan kepada peserta yang hadir.

“Tablet ini salah satu cara membenahi posisi kita menggunakan gadget. Ukurannya lebih besar sehingga bisa diletakkan lebih jauh dan sejajar dengan mata. Kami sangat berterima kasih atas pemberian Gubernur Sumut ini,”katanya. (Matra/AdeSM/DiskominfoSumut).

Kadis Kominfo Provinsi Sumut, Ilyas S Sitorus (lima dari kanan) bersama Pengurus GGSI seusai pelantikan Pengurus Pusat Gerakan Gadget Sehat Indonesia di aula Raja Inal Siregar, Lantai II Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Sumut, Sabtu (12/8/2023). (Foto : Matra/DiskominfoSumut/ImamSyahputra).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *