Dua orang anggota polisi berupaya memadamkan kebakaran lahan menggunakan pelepah daun kelapa sawit di Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Kamis (10/8/2023). (Foto : Matra/KominfoJbi).

(Matra, Jambi) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area kerja perusahaan minyak dan gas (migas) PT PetroChina wilayah Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) Provinsi Jambi semakin meluas. Hal itu ditandai dengan drastisnya peningkatan jumlah hotspot (titik api) di area kerja perusahaan migas tersebut.

Berdasarkan pantauan satelit Sipongi Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), Jumat (11/8/2023), jumlah hotspot yang terpantau di area kerja PetroChina mencapai 15 titik. Jumlah hotspot di area Petro China tersebut tersebut meningkat drastis dibandingkan sehari sebelumnya, Kamis (10/8/2023) hanya tiga titik.

Belasan hotspot yang muncul di area PetroChina tersebut berada di Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar, Provinsi Jambi. Namun belum diketahui luas areal hutan dan lahan yang terbakar di area PetroChina tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME kepada wartawan di Jambi, Jumat (11/8/2023) menjelaskan, pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kearhutla Provinsi Jambi, Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Provinsi Jambi memasuki puncak musim kemarau Agustus ini.

Dikatakan, salah satu koordinasi tersebut mengenai percepatan informasi mengenai deteksi hotspot, patroli, pemadaman dan sosialisasi pencegahan karhutla. Beberapa hari terakhir, pihak Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi dan BMKG Provinsi Jambi mengintensifkan pengiriman informasi mengenai karhutla dan hotspot di Jambi.

Ariansyah mengatakan, berdasarkan laporan Satgas Penanggulangan Karhutla dan BMKG Provinsi Jambi, jumlah hotspot di Provinsi Jambi, Jumat (11/8/2023) mencapai 39 titik. Jumlah Hotspot tersebut meningkat drastis dibandingkan jumlah hotspot di Jambi Kamis (10/8/2023) sebanyak 29 titik.

Dijelaskan, hotspot tersebut tersebar di 13 desa wilayah 10 kecamatan di delapan kabupaten se-Provinsi Jambi. Jumlah hotspot paling banyak terdapat di Kabupaten Tanjabbar, yakni mencapai 17 titik. Kemudian hotspot di Kabupaten Tebo sebanyak delapan titik, Sarolangun (enam titik), Batanghari (empat titik), Muarojambi dan Tanjungjabung Timur masing-masing dua titik.

Sebaran hotspot di Provinsi Jambi berdasarkan pantauan satelit Sipongi KLHK, Jumat (11/8/2023). (Tabel : KLHK).

Pemadaman

Menurut Ariansyah, Tim Terpadu Satgas Pemadaman Karhutla Jambi berhasil memadamkan karhutla di beberapa daerah di Provinsi Jambi berhasil memadamkan beberapa lokasi karhutla. Karhutla yang berhasil dipadamkan hingga Jumat (11/8/2023), yakni di Desa Talangduku, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi dengan luas 3,5 hektare (ha).

Kemudian pemadaman karhutla juga berhasil dilakukan di kawasan hutan dan lahan Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar. Luas areal karhutla yang berhasil dipadamkan masih dalam proses pendataan. Selain itu pemadaman karhutla di wilayah hutan dan lahan Desa Simpang Kertapati, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi dengan luas areal yang terbakar sekitar tiga hektare.

“Pemadaman karhutla dilakukan menggunakan pompa air. Penyemprotan air ke lokasi-lokasi kebakaran menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua serta mobil tangki pemadam kebakaran. Selain itu dilakukan juga pemadaman dengan water bombing (bom air) menggunakan helikopter,”katanya.

Dijelaskan, sebagian besar areal yang terbakar di Jambi tersebut berada di kawasan areal penggunaan lain (APL) seperti semak belukar, kawasan areal perkebunan kelapa sawit, hutan dan lahan gambut. Sumber api yang menimbulkan karhutla tersebut belum diketahui pasti. Karhutla di Jambi didiga akibat ulah para spekulan yang membakar lahan untuk membersihkan ladang dan kebun.

Patroli dan Sosialisasi

Ariansyah lebih lanjut mengatakan, guna mencegah meluasnya karhutla di Jambi, Tim Terpadu Penanggulangan Karhutla di Provinsi Jambi, baik dari Tim Manggala Agni, Tim Terpadu dan Masyarakat Peduli Api (MPA) masih terus melakukan patroli dan siaga di desa-desa rawan karhutla. Sembari patroli, tim terpadu juga melakukan sosialisasi pencegahan karhutla dengan mengibau warga masyarakat dan pengusaha melakukan pembakaran untuk pembersihan dan pembukaan lahan.

“Patroli dan sosialisasi karhutla dilakukan di 23 desa di 19 kecamatan wilayah delapan kabupaten. Kemudian tim penanggulangan kebakaran hutan dari masing-masing satuan yang ada, yakni Tim Terpadu, Tim Manggal Agni dan Tim MPA juga kini tetap siaga di pos masing-masing. Mereka siap melakukan gerak cepat ketika mengetahui terjadinya karhutla di wilayah kerja masing-masing,”ujarnya.

Menurut Ariansyah, Gubernur Jambi, H Al Haris meminta seluruh jajaran terkait meningkatkan kesiagaan meningkatnya karhutla dan krisis air menyusul meningkatnya kekeringan memasuki puncak kemarau Agustus ini. Seluruh tim penanggulangan karhutla dari berbagai satuan juga diminta tetap siaga dan bergerak cepat memadamkan karhutla agar karhutla tidak meluas. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *