(Matra, Jambi) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi meluas secara drastis menyusul meningkatnya kekeringan di daerah itu memasuki puncak musim kemarau Agustus ini. Meluasnya karhutla itu ditandai dengan munculnya ratusan hotspot (titik api) di sembilan kabupaten se-Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jambi, Drs Ariansyah, ME dalam keterangannya kepada pers di Jambi, Kamis (10/8/2023) menjelaskan, jumlah hotspot yang muncul di sembilan kabupaten di Provinsi Jambi, Kamis (10/8/2023) mencapai 29 titik. Hotspot muncul bahkan terjadi di lokasi perusahaan minyak dan gas (migas) PetroChina. Jumlah hotspot yang terpantau di lokasi sumur kawasan PetroChina sebanyak tiga titik.
Dikatakan, guna meredam meningkatnya hotspot atau meluasnya karhutla, seluruh personil Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi meningkatkan upaya pemadaman. Pemadaman karhutla dilakukan melalui darat dan udara menggunakan water bombing (bom air) helikopter bantuan Badan Nasional Pananggulangan Bencana (BNPB).
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, seluruh pemerintah kabupaten di Jambi juga terus menyampaikan himbauan kepada warga masyarakat, petani, pengusaha perkebunan dan kehutanan mencegah karhutla dengan menghindari pembakaran untuk pembersihan dan pembukaan lahan,”katanya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Dodi mengatakan, luas karhutla di Provinsi Jambi sejak Januari – pekan pertama Agustus ini mencapai 124,10 hektare (ha). Sedangkan luas karhutla paling banyak terjadi Juli – Agustus mencapai 78 ha.
Sedangkan menurut Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Ibnu, jumlah hotspot yang muncul di Provinsi Jambi mulai 1 – 10 Agustus 2023 ini mencapai 116 titik. Sedangkan hotspot di Jambi Juli lalu mencapai 157 titik. Jumlah hotspot tersebut diperkirakan bertambah menyusul kemarau di Jambi yang masih terus terjadi bulan Agustus ini.
Dijelaskan, jumlah hotspot di Provinsi Jambi yang terpantau Kamis (10/8/2023) paling banyak di Kabupaten Tebo, yakni tujuh titik. Kemudian di Kabupaten Sarolangun sebanyak enam titik. Selanjutnya di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak empat titik, Kabupaten Batanghari dan Merangin masing-masing empat titik, Muarojambi, Tanjungjabung Timur dan Bungo masing-masing dua titik.
Tebo Siaga
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tebo, Antoni Faksi mengakui, karhutla di wilayahnya meningkat memasuki puncak kemarau Agustus ini. Luas karhutla di Tebo hingga Kamis (10/8/2023) sudah mencapai 24,71 ha dengan jumlah hotspot tujuh titik. Karhutla terjadi di kawasan areal penggunaan lain (APL) atau semak belukar dan lahan perkebunan di Kecamatan Tabir dan Sumay.
“Mengantisipasi meningkatnya karhutla, Bupati Tebo memperpanjang status siaga karhutla di Kabupaten Tebo. Status siaga karhutla di Tebo sebenarnya berakhir 3 Agustus 2023. Namun akibat terus meningkatnya karhutla, status siaga karhutla di Tebo pun diperpanjang hingga Oktober 2023,”katanya.
Dikatakan, tim gabungan penanggulangan karhutla di Tebo setiap hari melakukan patrol karhutla ke daerah-daerah rawan karhutla. Kemudian pemadaman juga dilakukan di lokasi karhutla seperti di perkebunan kelapa sawit Muara Tabir, Tebo, Kamis (10/8/2023). (Matra/AdeSM).