(Matra, Korsel) – Hujan deras, angin kencang dan suhu dingin yang melanda sebagian besar wilayah Korea Selatan (Korsel) sejak Rabu (9/8/2023) malam hingga Kamis (10/8/2023) pagi mengganggu kegiatan Jambore Pramuka Sedunia ke – 25 di Korsel.
Akibat hujan deras, angin kencang dan suhu dingin hingga mencapai angka 20 derajat tersebut, kegiatan peserta Jambore Pramuka Sedunia di Korsel pun banyak tertunda. Salah satu kegiatan jambore yang tertunda Kamis (10/8/2023) pagi, yakni kunjungan wisata ke beberapa objek wisata.
“Seusai sarapan pagi hari ini, Kamis (10/8/2023), seharusnya para peserta Jambore Pramuka Sedunia di Korsel mengikuti agenda kunjungan wisata. Namun akibat hujan deras, angin kencang dan suhu dingin, kegiatan tersebut ditunda. Pemerintah Korsel meminta acara wisata dibatalkan untuk menghindari hujan deras dan angin kencang yang tampaknya merupakan bagian dari dampak Topan Khanun,”kata Wakil Kwartir Nasional yang juga Kepala Komunikasi Kehumasan dan Informatika Pramuka Indonesia, Berthold Sinaulan dalam keterangan persnya dari Korsel, Kamis (10/8/2023) pagi.
Menurut Berthold Sinaulan, perubahan cuaca di Korsel sangat drastis dibandingkan kondisi cuaca panas terik di Bumi Perkemahan Sae Man-Geum, Provinsi Jeollabuk, Korsel beberapa hari sebelumnya. Sejak Rabu (9/8/2023) malam hujan deras mengguyur Korsel, termasuk di area asrama Universitas Wonkwang, tempat penampungan Kontingen Indonesia, bersama kontingen dari India, Mongolia, Polandia, dan Ekuador.
Kontingen Indonesia sendiri berkekuatan 1.569 orang dipimpin Ketua Kontingen Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi dan dua wakil ketua kontingen, Ahmad Rusdi dan Berthold Sinaulan. Semuanya dalam kondisi baik dan aman di tempat penampungan.
Di tengah guyuran hujan dan suasana dingin, Kamis (10/8/2023) pagi, semua peserta jambore yang ada di asrama tersebut, termasuk dari Indonesia mendapat sarapan dua jenis makanan, yakni makanan halal dan makanan vegan. Untuk makanan halal yang tersedia adalah mie bakso dan menjadi santapan peserta Jambore Pramuka Indonesia.
“Sebanyak 2.000 mangkuk mie bakso disumbangkan oleh Bakso Bejo, pengusaha kuliner asal Indonesia yang telah cukup lama membuka restorannya di Korsel,”katanya.
Mundur
Sementara itu, situasi yang kurang kondusif di Korsel, khususnya akibat cuaca ekstrim dan ancaman Topan Khanun membuat kontingen pramuka dari beberapa Negara pulang atau kembali ke negaranya. Tiga Negara yang menarik diri dari kegiatan Jambore Pramuka Sedunia ke-25 di Korsel, yakni Inggris Raya, Amerika Serikat (AS) dan sebagian dari Singapura.
Dijelaskan, kontingen ketiga negara tersebut menarik diri sejak 6 – 7 Agustus 2023 karena masalah cuaca panas dan beberapa masalah lainnya pada Jambore Pramuka Sedunia ke-25 tersebut.
“Belakangan, atas instruksi Pemerintah Korsel, seluruh 39.000 peserta dari 155 negara yang tersisa di area jambore dipindahkan 8 Agustus 2023 menghindari amukan Topan Khanun yang diprediksi memasuki wilayah Korsel pada 9-10 Agustus 2023,”ujarnya.
Menurut Berthold Sinaulan, kegiatan Jambore Pramuka Sedunia ke-25 di Korsel dilanjutkan Kamis (10/8/2023) setelah makan siang. Kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian di Asrama Universitas Wonkwang. Acara Jambore masih berlanjut hingga Jumat 11 Agustus 2023 malam.
Setelah penutupan di World Cup Stadium di Seoul, acara dilanjutkan dengan Konser K-Pop Super Live menampilkan 18 group K-Pop terkemuka termasuk NewJeans, NCT Dreams, ITZY, MAMAMOO, The Boys dan lainnya. (Matra/AdeSM/PR).