29 September 2023
Pdt Franky Doris Malau, STh (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Sedikitnya 227.851 orang umat Krsiten Simalungun yang tergabung dalam persekutuan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) merayakan Jubileum 120 Tahun Pekabaran Injil di Simalungun (J – 120) tingkat jemaat se-GKPS Minggu (6/8/2023). Perayaan J – 120 Pekabaran Injil di Simalungun tersebut dilaksanakan secara serentak di 648 jemaat dan 40 Pos Pekabaran Injil GKPS di 150 resort, 11 distrik.

Perayaan J-120 Injil di Simalungun tingkat jemaat tersebut umumnya berlangsung sederhana namun tetap khidmat seperti tampak pada ibadah Perayaan J-120 Injil di Simalungun, Jemaat GKPS Jambi di gereja GKPS Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (6/8/2023) pagi hingga siang.

Kendati tidak dirayakan secara pesta meriah seperti pesta gereja biasanya, Perayaan Jubileum 120 Tahun Injil di Simalungun di GKPS Jambi tersebut penuh makna. Hal tersebut tercermin dari pesan rohani yang disampaikan Pendeta GKPS di Resort Jambi, Pdt Franky Doris Malau, STh pada ibadah perayaan J-120 tersebut.

Di hadapan sekitar 211 orang warga jemaat yang hadir, Pdt Franky Doris Malau mengatakan, salah satu pesan rohani yang perlu menjadi warga jemaat GKPS memasuki 120 tahun masuknya Injil ke Simalungun tahun ini, yakni perlunya peningkatan kepedulian sosial di kalangan umat Kristen Simalungun, khususnya warga GKPS.

“Peningkatan kepedulian sosial tersebut perlu duwujudkan melalui pemberian pertolongan, bantuan maupun perhatian terhadap orang-orang yang kurang mampu atau berkekurangan. Baik itu di lingkungan intern GKPS maupun di tengah masyarakat,”katanya.

Menurut Pdt Franky Doris Malau, Gereja umumnya dan GKPS khususnya harus senantiasa penuh belas kasihan dan kepedulian terhadap setiap orang yang berduka cita, hidup berkesusahan dan penyandang masalah sosial lainnya. Kepedulian Gereja terhadap orang yang berkesusahan tersebut penting guna mewujudkan diakonia (pelayanan sosial) yang penuh nuansa kasih setia dan anugerah Tuhan.

“Diakonia merupakan nafas kehidupan Gereja atau umat Kristen. Diakonia tersebut harus dilaksanakan penuh belas kasihan dan anugerah seperti yang dilakukan Tuhan Yesus kepada umat manusi yang berada dalam pergumulan hidup. Jadi tidak ada gunanya kita membangun gedung gereja yang besar-besar dan megah jika tidak disertai dengan semangat dan aksi berdiakonia,”tegasnya.

Dikatakan, satu hal penting yang perlu mendapatkan perhatian umat Kristen Simalungun, khususnya warga GKPS pada momentum perayaan Jubileum 120 Tahun Injil di Simalungun, yakni terjadinya kesenjangan di tengah kehidupan masyarakat, termasuk di tengah kehidupan warga GKPS. Baik itu kesenjangan di bidang material, sosial dan dan bidang kehidupan lainnya.

Sebagai bentuk aksi nyata bahwa warga GKPS sudah menerima Injil dan percaya kepada Yesus Kristus, maka kesenjangan sosial tersebut harus disikapi melalui pemberdayaan atau memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan. Pertolongan tersebut bisa diberikan dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, termasuk dalam kondisi kesulitan hidup.

“Kita tidak bisa bersikap pesimis melakukan tugas-tugas diakonia sosial di tengah gereja dan masyarakat. Artinya kita jangan merasa tidak mampu menolong orang lain karena kita juga merasa hidup kita belum berkecukupan. Diakonia sosial bisa kita laksanaan dalam situasi dan kondisi kehidupan yang bagaimana pun asalkan kita semua kita percayakan kepada Tuhan. Sikap pesimis membuat orang sulit bersikap peduli pada orang lain,”katanya.

Sekjen GKPS, Pdt Dr Paul Ulrich Munthe, GKPS Tanah Kanaan, Kota Jambi, Minggu (16/7/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Puncak Perayaan

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt Dr Paul Ulrich Munthe kepada medialintassumatera.net (Matra) di Kota Jambi baru-baru ini mengatakan, GKPS menggelar puncak Perayaan J-120 Pekabaran Injil di Simalungun di Pematangraya, Kabupaten Simalungun, Sumut, Minggu, 3 September 2023.

Sedangkan menyambut puncak perayaan J-120 Injil di Simalungun tersebut, GKPS sudah mengadakan beberapa kegiatan seperti Jambore Sekolah Minggu di komplek kantor pusat GKPS, Jalan Pdt J WismarSaragih, Kota Pematangsiantar, Sumut, Selasa – Kamis (27-29/6/2023). Selain itu dilaksanakan juga pelatihan dan pengembangan pertanian organikl di beberapa sentra pertanian di Kabupaten Simalungun.

“Kita tidak merayakan Jubileum 120 Tahun Injilo di Simalungun secara besar-besaran seperti biasanya pada masa-masa sebelum pandemik Covid-19. Puncak perayaan J-120 Injil di Simalungun dipusatkan di Pematangraya yang hanya diikuti jemaat sekitar dengan jumlah lebih kurang 1.000 orang. Supaya seluruh warga jemaat GKPS merasakan suka cita perayaan J-120 Injil di Simalungun, perayaannya juga dilaksanakan di setiap resort dan beberapa distrik,”katanya.

Abaikan Momentum

Sementara itu, momentum sejarah 120 Tahun Pekabaran Injil di Simalungun terkesan terabaikan pada ibadah perayaan J-120 Injil di Simalungun tingkat jemaat di GKPS Jambi, Minggu (6/2023). Hal tersebut tercermin dari tidak adanya pelaksanaan sakramen (prosesi) baptis dan perjamuan kudus pada ibadah perayaan J-120 tersebut.

Biasanya di GKPS, sakramen baptisan kudus dan perjamuan kudus sekaligus angkat sidi dilaksanakan bertepatan dengan hari-hari bersejarah gerejawi, termasuk perayaan Pekabaran Injil tingkat jemaat. Namun hal itu tidak dilaksanakan di GKPS Jambi pada Perayaan J-120 Injil di Simalungun tingkat jemaat, Minggu (6/8/2023).

Sakramen baptisan kudus dan perjamuan kudus di Jemaat GKPS Jambi dialihkan ke ibadah Minggu (13/8/2023). Hal tersebut membuat nuansa religius Jubileum 120 Pekabaran Injil di Simalungun di GKPS Jambi, Minggu (6/8/2023) kurang terasa.

GKPS Tanah Kanaan, gereja GKPS baru di pinggiran Kota Jambi yang kini sedang membangun. Gambar diambil, Sabtu (15/7/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Sejarah Panjang

Sementara itu dalam tata ibadah Perayaan J-120 Injil di Simalungun tingkat jemaat se-GKPS yang digunakan pada ibadah Perayaan J-120 di GKPS Jambi disebutkan perjalanan panjang Pekabaran Injil di Simalungun. Injil di Simalungun dimulai ketika misionaris asal jerman, Pdt August Theis menunaikan tugas mengabarkan Injil di Pematangsaya, Simalungun, 2 September 1903.

Sejak itu, Pekabaran Injil di Simalungun terus berkembang hingga muncul putra-putra Simalungun sebagai penginjil dan pendeta. Di antaranya, Pdt Jaulung Wismar Saragih, Pdt A Wilmar Saragih, Pdt Kerpianus Purba dan sebagainya. Sejak 1903 hingga perengahan 1963 Pekabaran Injil di Simalungun berada di bawah naungan Huria Kristen Batak Protestan (HKB) dan HKBP Simalungun.

Namun tepatnya 1 September 1963, Pekabaran Injil resmi berada di bawah naungan gereja Simalungun yang ditandai dengan berdirinya GKPS. Hingga kini GKPS tidak hanya lagi berada di daerah Simalungun dan Kota Pematangsiantar. GKPS sudah menyebar ke berbagai daerah di Tanah Air yang ditandai dengan berdirinya gereja-gereja GKPS.

Memaski 120 Tahun masuknya Injil ke Tanah (Daerah) Simalungun tahun ini, jumlah jemaat GKPS sudah mencapai 227.851 orang. Mereka tergabung dalam 648 jemaat, 40 Pos Pekabaran Injil, 150 resort dan 11 distrik. Jemaat, resort dan distrik GKPS saat ini terdapat di Kabupaten Simalungun, Kota Pematangsiantar, berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Selain itu GKPS juga terdapat di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung. Sedangkan di pulau Jawa, GKPS terdapat di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Semarang, Jawa Tengah, DKI Yogyakarta, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Kemudian GKPS juga terdapat di Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *