Salah satu barang bukti tangkapan kayu ilegal yang hingga kini masih diamankan di Polresta Jambi. Gambar diambil, Rabu (2/8/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Drastisnya pertambahan jumlah wartawan (jurnalis) belakangan ini membuat berbagai lembaga pemerintahan dan lembaga hukum meningkatkan selektivitas terhadap kunjungan (liputan) wartawan. Hal itu dilakukan guna menghindari terjadinya kesalahan informasi dan komunikasi dalam pemberitaan-pemberitaan lembaga pemerintahan dan lembaga hukum.

Salah satu lembaga hukum yang melakukan selektivitas kunjungan dan liputan wartawan tersebut, yakni Polresta Jambi. Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Polresta Jambi kini lebih selektif menerima kunjungan atau liputan wartawan di Polresta Jambi. Hal itu dilakukan karena masih sering terjadi adanya wartawan yang hadir meliput kegiatan di jajaran Polresta Jambi tidak menayangkan beritanya.

“Kami sering mengamati begitu banyak wartawan yang datang ketika jajaran Polresta Jambi mengadakan pertemuan seperti coffee morning (ngopi pagi). Namun beritanya hanya sedikit yang muncul. Kemudian sering juga banyak wartawan meliput kegiatan atau ekspose (pemaparan) pejabat Polresta Jambi. Namun yang mebuat berita dan menyiarkannya hanya segelintir wartawan,”kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polresta Jambi, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Azwardi, SE kepada medialintassumatera.net (Matra) di ruang kerjanya, Rabu (2/8/2023).

Menurut Azwardi, salah satu upaya menyeleksi wartawan yang meliput di Polresta Jambi, yakni setiap wartawan yang hendak meliput dan konfirmasi ke jajaran pejabat Polresta Jambi harus terlebih dahulu membawa surat tugas dari redaksi. Jadi wartawan yang meliput secara intensif di Polresta Jambi tidak cukup hanya menunjukkan kartu identitas pers.

“Masalahnya sering wartawan yang hanya menunjukkan kartu identitas pers kita berikan informasi ternyata tidak naik beritanya. Hal tersebut harus kita cegah agar tak bermunculan wartawan tanpa berita. Jadi kita mengutamakan melayani wartawan yang benar-benar melakukan tugas dengan baik. Karena itu kita minta surat penugasan dari redaksi bila wartawan mau meliput di Polresta Jambi secara intensif,”tegasnya.

Azwardi mengatakan, pihaknya juga membatasi kegiatan wartawan yang langsung menemui para pejabat Polresta Jambi. Setiap wartawan yang hendak konfirmasi kepada para pejabat Polresta Jambi, termasuk Kapolresta dan Wakil Kapolresta Jambi, terlebih dahulu harus melapor (konfirmasi) ke Seksi Humas Polresta Jambi.

“Saya sudah mengingatkan agar wartawan yang meliput di Polresta Jambi tidak boleh langsung menemui pejabat Polresta Jambi untuk konfirmasi di ruang kerjanya tanpa terlebih dahulu memberitahu Seksi Humas Polresta Jambi. Hal itu penting mencegah terjadinya kesalahan komunikasi dan informasi antara wartawan dengan pejabat Polresta Jambi, termasuk kami di Seksi Humas Polresta Jambi,”katanya.

Sebagai Kasi Humas Polresta Jambi yang pernah mendapatkan pendidikan jurnalistik di Universitas Indonesia, Azwardi mengatakan, dirinya tetap mengevaluasi berita-berita kegiatan Polresta Jambi yang dimuat berbagai media massa. Evaluasi itu penting guna mengetahui wartawan yang benar-benar memiliki kualitas.

Sementara itu, pantauan medialintassumatera.net (Matra), ruang kerja Seksi Humas Polresta Jambi saat ini tampak lebih representatif setelah Polresta Jambi memiliki gedung baru. Keberadaan ruang kerja yang lebih baik tersebut juga disertai dengan pelayanan Seksi Humas Polresta Jambi yang semakin baik. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *