Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani (dua dari kiri) memakaikan jaket almamater kepada mahasiswa baru pada Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa dan Mahasiswi Baru Poltekkes Kemenkes Jambi 2023/2024 di lapangan upacara Politeknik Kemenkes Jambi, Kotabaru, Kota Jambi, Senin (31/7/2023). (Foto : Matra/KominfoJbi).

(Matra, Jambi) – Perguruan tingging atau kampus harus tetap memiliki komitmen dan konsisten melaksanakan tugasnya sebagai wadah mencetak kualitas sumber daya manusia (SDM). Komitmen dan konsistensi tersebut membuat kampus bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah, khususnya peningkatan kualitas SDM.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI pada pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa dan Mahasiswi Baru (PKKMB) Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jambi tahun akademik 2023/2024 di lapangan upacara Politeknik Kemenkes Jambi, Kotabaru, Kota Jambi, Senin (31/7/2023).

Melalui pengenalan kampus tersebut, Poltekkes Kemenkes Jambi resmi menerima para mahasiswa baru. Pembukaan pengenalan kampus  tersebut diikuti ratusan mahasiswa baru dan seluruh civitas akademika (para dosen dan staf) Poltekkes Kemenkes Jambi.

Menurut Abdullah Sani, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi memberikan perhatian besar terhadap peningkatan kualitas SDM. Karena itu Pemprov Jambi terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan, termasuk di lingkungan perguruan tinggi.

Dijelaskan, salah satu misi pembangunan Provinsi Jambi, yakni Memantapkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Hal tersebut diupayakan bisa dicapai melalui melalui pendidikan. Kehadiran para mahasiswa baru di kampus Poltekkes Jambi juga merupakan salah satu wujud upaya meningkatan kualitas SDM di Provinsi Jambi.

”Mahasiswa-mahasiswi dan segenap civitas akademika Poltekkes Kemenkes Provinsi Jambi kami harapkan turut mendukung pembangunan Provinsi Jambi, khususnya meningkatkan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi,”ujarnya.

Abdullah Sani memaparkan, melalui intensitas peningkatan kualitas SDM selama ini, IPM Provinsi Jambi terua mengalami pentingkatan. IPM Provinsi Jambi tahun 2016 baru mencapai angka 69,62. Sedangkan tahun 2022, IPM Provinsi Jambi sudah mencapai angka 72,14 % atau naik 2,52. Peningkatan IPM tersebut merupakan perpaduan pembangunan berbagai sektor, salah satunya sektor pendidikan, termasuk pendidikan tinggi.

Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani (empat dari kiri) bersama civitas akademika dan mahasiswa baru pada Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa dan Mahasiswi Baru Poltekkes Kemenkes Jambi 2023/2024 di lapangan upacara Politeknik Kemenkes Jambi, Kotabaru, Kota Jambi, Senin (31/7/2023). (Foto : Matra/KominfoJbi).

Jangan Terlena

Menurut Abdullah Sani, kehidupan kampus berbeda jauh dengan di sekolah menengah atas (SMA). Untuk itu para mahasiswa dan mahasiswi baru Poltekkes Jambi juga harus bisa beradaptasi dengan tepat dan cepat dengan kehidupan kampus.

Dikatakan, proses pembelajaran di SMA) sangat berbeda dengan proses pembelajaran di kampus/perguruan tinggi. Pembelajaran di kampus lebih fleksibel (longgar) ketimbang di SMA. Karena itu mahasiswa dan mahasiswi baru jangan terlena dengan keadaan tersebut. Para mahasiswa baru harus bekerja keras mencapai hasil yang baik dengan durasi menyelesaikan kuliah secara tepat waktu.

“Jika waktu sekolah (SMA/SMK) bahan pembelajaran hampir semua ditetapkan oleh guru, maka di perguruan tinggi mahasiswa-mahasiswi dituntut lebih banyak menggali, mengeksplorasi dan mengembangkan sendiri,”katanya.

Selain itu, tambahnya, para mahasiswa baru harus memiliki visi menempuh studi atau kuliah di perguruan tinggi. Visi tersebut akan mendorong para mahasiswa mencapai tujuan dan cita-cita. Visi mahasiswa mengikuti kuliah tersebut juga turut membantu menentukan milestone (tahapan-tahapan) perkuliahan.

“Kami juga mengharapkan para mahasiswa baru memiliki kompetensi teknis selama kuliah hingga menyelesaikan studi. Kompetensi tersebut merupakan keharusan untuk memasuki dunia kerja. Kemudian para mahasiswa juga perlu memiliki keahlian tambahan, termasuk penguasaan informasi jejaring utuk riset/penelitian, kelompok diskusi dan lingkar studi,”katanya.

Dikatakan, para mahasiswa dan mahasiswi baru Poltekkes Jambi juga dituntut membangun pemikiran analitis (analytical thinking) dan kritis. Mahasiswa tidak hanya membaca teks tetapi juga memahami konteks serta bisa memberikan/menawarkan solusi melalui riset. Oleh karena itulah maka ada perbedaan dengan siswa-siswi. Mahasiswa menyandang predikat sebagai maha, yakni mahasiswa dan mahasiswi.

Abdullah Sani lebih lanjut mengatakan, mahasiswa harus memiliki wawasan kebangsaan, yaitu Empat Pilar Kebangsaan. Hal tersebut menjadi landasan hidup berbangsa dan bernegara. Keempat pilar tersebut, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Untuk itu, sebagai perwakilan pemerintah dan pribadi, saya minta para mahasiswa dan mahasiswi jangan mengikuti hal-hal yang menyimpang dari pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara,”tandasnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *