(Matra, Jambi) – Usaha ekonomi yang dikelola emak – emak (kaum ibu – ibu) di Provinsi Jambi siap membangkitkan ekonomi rakyat jika mereka mendapatkan bantuan modal dan pembinaan. Potensi usaha ekonomi yang dikelola emak-emak di Jambi saat ini cukup prospektif karena terkait langsung dengan kebutuhan utama masyarakat luas seperti usaha kuliner dan kerajinan.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Pengusaha Wanita Ultra Mikro di Ratu Convention Center (RCC) Jambi, Kota Jambi, Selasa (18/7/2023).
PKU bertajuk “Emak-emak Pengusaha Padek Ekonomi Keluargo Naek (Pengusaha Wanita Cerdas Ekonomi Keluarga Naik Kelas)” tersebut diselenggarakan Permodalan Nasional Madani (PNM) Wilayah Jambi. Pada kesempatan itu dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pemberdayaan usaha emak-emak antara Pemprov Jambi dengan PNM.
Menurut Al Haris, pemberdayaan usaha ekonomi rakyat perlu melibatkan kaum emak-emak karena yang paling tahu kondisi rumah tangga adalah emak emak. Semua kebutuhan rumah tangga, emak emaklah yang paling tahu.
Emak – emak kini paling berat memikirkan rumah tangga karena kebutuhan cukup banyak namun penghasilan sedikit. Masalah ekonomi rumah tangga yang kerap membebani emak-emak antara lain listrik habis, gas habis, beras habis dan biaya anak yang mau sekolah.
“Untuk itu emak – emak sekarang harus pandai mencari peluang untuk mencari penghasilan tambahan. Karena itu, pemerintah melalui PNM akan membantu usaha emak-emak. Ya kenapa ada madani. Madani itu bahagianya negeri yang madani, yang berbahagianya emak-emak. Emak – emak pinjam modal buka usaha dengan mudah dan tidak memberatkan,”katanya.
Al Haris mengharapkan, PNM akan terus berkembang dengan berbagai program kerja untuk membantu pengusaha-pengusaha mikro, kecil, menengah di seluruh kota/kabupaten di Provinsi Jambi. Untuk itu, Pemprov Jambi pun akan membangun kerja sama dengan PNM guna membantu pengusaha-pengusaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
“Kami memberikan apresiasi kepada PNM yang telah mendukung pemberian bantuan modal kepada para pelaku UMKM di Jambi, khususnya UMKM yang dikelola kaum emak-emak. Bantuan tersebut sangat penting menunjang pertumbuhan pengusaha-pengusaha baru yang memiliki prospek cerah serta bisa menciptakan lapangan kerja baru,”ujarnya.
Dikatakan, jumlah usaha emak-emak yang sudah bergabung dengan PNM di Provinsi Jambi sudah mencapai 240.000 unit. Kaum emak-emak yang akan bergabung dengan PNM di masa mendtaang tentunya akan bertambah setelah adanya kerja sama PNM dengan Pemprov Jambi.
Bantuan Rp 10 Juta
Dikatakan, pengembangan kapasitas usaha untuk emak – emak yang menggeluti usaha ultra mikro tersebut merupakan salah satu bentuk kerja konkret PNM memberdayakan UMKM di Provinsi Jambi. Pengembangan usaha emak-emak tersebut selaras dengan Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Pemprov Jambi.
Sala satu sasaran Program Dumisake Provinsi Jambi, yakni memberikan bantuan modal kerja kepada UMKM, termasuk usaha ekonomi kecil emak-emak. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi hingga November 2022, sekitar 280 emak-emak dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan 212 emak-emak non-PKH di Jambi sudah menerima bantuan modal kerja.
“Program UKM usaha kreatif emak – emak Pemprov Jambi memberikan bantuan Rp 10 juta/unit usaha. JUmlah usaha ekonomi emak-emak di Jambi yang sudah menerima bantuan tahun lalu sekitar 1.500 unit. Melalui kerja sama dengan PNM, kita akan bis abantu lagi usaha emak-emak Rp 3 juta/unit usaha,”katanya.
Dikatakan, Pemprov Jambi akan kolaborasi (bekerja sama) engan pemangku kepentingan, termasuk PNM untuk mengoptimalkan peran kewirausahaan perempuan. Hal itu penting meningkatkan pengentasan kemiskinan melalui usaha mikro kaum emak-emak.
“Program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan akan meningkatkan kemandirian perempuan mengatasi kemiskinan sekaligus menjadi aktualiasasi perempuan mewujudkan kesetaraan gender,”katanya.
Supaya usaha ekonomi emak-emak tetap eksis dan layak, lanjut Al Haris, mereka perlu terus mendapatkan pelatihan kewirausahaan. Pelatihan terutama di bidang pengelolaan keuangan. Kemudian pembinaan di perlindungan konsumen. Halini penting untuk menghindarkan mereka dari pelanggaran dan kejahatan di sektor keuangan serta melindungi kepentingan perempuan sebagai konsumen dan masyarakat.
Sementara itu Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM Jambi, Decky Fajrian pada kesmepatan tersebut mengatakan, selain memberikan pembiayaan usaha, PNM juga memberikan pendampingan dan pelatihan usaha secara reguler dan berkelanjutan. Pembinaan diberikan sesuai kebutuhan nasabah agar usaha mereka dapat berkembang. (Matra/AdeSM).