(Matra, Jambi) – Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Betung, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) – Tempino, Provinsi Jambi memiliki potensi besar mendongkrak ekonomio masyarakat dan pariwisata. Kehadiran rest area (tempat istirahat) di ruas jalan tol memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengembangkan usaha mereka. Kemudian jalan tol yang mempermudah akses dan mempersingkat waktu tempuh dari provinsi lain ke Jambi akan meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke tempat-tempat wisata di Jambi.
Demikian dikatakan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi terkait manfaat langsung pembangunan JTTS terhadap warga masyarakat Jambi di gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (17/7/2023). Edi Purwanto sendiri sudah meninjau pengerjaan pembangunan JTTS Betung – Jambi pekan lalu.
Menurut Edi Purwanto, pembangunan JTTS Betung – Jambi diharapkan memberikan multiplier effect (manfaat ganda) bagi perekonomian masyarakat dan daerah Jambi. Kehadiran JTTS Betung – Jambi akan mempersingkat waktu tempuh Jambi – Sumsel – Lampung – Jakarta. Selain itu, usaha ekonomi rakyat di rest area jalan tol, pintu masuk dan pintu keluar jalan tol juga akan bertumbuh.
“Waktu tempuh jalan tol sepanjang 620 kilometer (Km) di Pulau Jawa mencapai enam sampai tujuh jam. Nah, jarak tempuh Jambi – Pelembang – Lampung mencapai 620 Km. Karena itu jika jalan tol Sumatera Jambi – Betung selesai, lalu tersambung ke jalan tol Sumatera Palembang – Lampung, maka jarak tempuh bisa mencapai tujuh jam. Selama ini waktu tempuh Jambi – Lampung mencapai 17 jam,”katanya.
Dikatakan, efesiensi perjalanan atau waktu tempuh melalui JTTS Jambi – Palembang – Lampung tersebut memberikan manfaat besar bagi perekonomian masyarakat dan daerah Jambi. Waktu tempuh yang bisa dipangkas hingga puluhan jam melalui JTTS Jambi – Lampung tersebut membuat pendistribusian bahan pangan maupun bahan baku lainnya ke tiap-tiap daerah semakin cepat dan lancar.
“Kehadiran JTTS Jambi – Betung ini juga akan memberikan multi efek (manfaat ganda) seperti kelancaran pendistribusian bahan makanan ke tiap-tiap daerah. Dengan demikian ekonomi bisa tumbuh cepat. Kemudian hasil perkebunan dan bumi lain dari Jambi juga bisa dibawa dengan waktu yang tidak begitu lama ke daerah lain sehingga pendistribusian atau pemasarannya lebih luas,”tambahnya.
Menyikapi terancamnya usaha ekonomi rakyat di luar jalan tol setelah JTTS beroperasi, Edi Purwanto mengatakan, hal itu bisa disikapi dengan memanfaatkan peluang usaha di kawasan rest area JTTS.
“Nanti akan kita diskusikan dengan pihak managemen JTTS agar para pelaku UMKM dari Jambi bisa membuka usaha di rest area. Hal ini penting untuk memberikan peluang usaha bagi masyarakat lokal di ruas jalan tol,”katanya.
Edi Purwanto mengharapkan pembangunan JTTS Betung – Jambi bisa segera selesai agar para pelaku UMKM bisa segera membuka usaha mereka di rest area jalan tol. Berdasarkan peninjauan ke lokasi pembangunan JTTS Betung – Tempino, Jambi pekan lalu, pembangunan JTTS tersebut ditargetkan rampung Desember 2024.
“Namun keterangan pihak perusahaan yang mengerjakan JTTS Betung – Jambi, ruas jalan tol tersebut sudah bisa dioperasikan Juli 2024. Jadi kita berharap jala tol ini secepatnya beroperasi agar bisa dimanfaatkan amsyarakat Jambi,”ujarnya.
Berdasarkan catatan medialintassumatera.net (Matra), JTTS Betung – Tempino – Sebapo, Provinsi Jambi sekitar 169 Km dibangun secara bertahap. Pembangunannya dibagi menjadi empat seksi (ruas), yakni Seksi Betung – Tungkal Jaya (61,55 Km), Tungkal Jaya – Bayung Lencir (55,73 Km), Bayung Lencir – Tempino (33,05 Km) dan Tempino – Simpang Ness (18,97 Km). (Matra/AdeSM).