(Matra, Medan) – Kasus stunting (gangguan pertumbuhan anak akibat kurang gizi) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga kini masih tergolong tinggi. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi (total) kasus stunting di Sumut masih mencapai angka 21,1 %. Kasus stunting tersebut masih berada di atas target penurunan stunting nasional tahun 2024 sekitar 14 %. Namun kasus stunting di Sumut tersebut sudah turun dari angka 25,8 %.
Guna menurunkan kasus stunting tersebut, Gubernur Sumut, H Edy Rahmayadi meminta Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut bergerak cepat menurunkan kasus stunting di provinsi itu. Seluruh kabupaten/kota dan pihak terkait di Sumut perlu dikoordinir untuk melakukan percepatan penurunan kasus stunting. Hal itu penting agar target penurunan kasus stunting di Sumut menjadi 14 % tahun ini bisa tercapai.
“Angka kasus stunting di Sumut memang cenderung menurun beberapa tahun ini. Kasus stunting di Sumut sudah turun dari 25, 8 % tahun 2021 menjadi 21,1 % tahun 2022. Namun kasus stunting tersebut masih tergolong tinggi. Kita harus mengupayakan penurunan kasus stunting di Sumut menjadi 14 % tahun ini. Kalau bisa kasus stunting di daerah kita ini turun hingga nol persen,”kata Edy Rahmayadi ketika melantik Munawar Ibrahim menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, di kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Sumut, Selasa (11/7/2023). Sebelumnya Munawar Ibrahim menjabat Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi.
Menurut Edy Rahmayadi, upaya penurunan stunting di Sumut perlu gerakan bersama. Penurunan kasus stunting tidak bisa hanya mengandalkan BKKBN saja. Namun organisasi perangkat dinas (OPD) lainnya perlu juga dilibatkan. Di antaranya dinas kesehatan, dinas sosial dan perusahaan-perusahaan besar. Bila seluruh pihak peduli dan bergerak bersama, kasus stunting di Sumut pasti bisa diturunkan hingga angka 14 % tahun ini.
“Semua harus bergerak menurunkan kasus stunting ini. Bukan cuma BKKBN saja atau pemerintah. Ada Bintara Pembina Msyarakat (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dinas terkait, termasuk wartawan. Bayangkan, saat ini ada 21 orang dari 100 kelahiran anak di Sumut mengalami stunting. Bagaimana nasib anak-anak kita ini kalau dibiarkan,”katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Munawar Ibrahim pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya akan bekerja secara maksimal untuk menyelesaikan masalah kependudukan. Dia merasa apa yang telah dilakukan Sumut selama ini sudah sangat baik.
“Kami akan bekerja keras. Apalagi apa yang sudah dilakukan Sumut menangani kesejahteraan penduduk selama ini luar biasa. Laju pertumbuhan penduduk Sumut semakin terkendali. Kasus stunting menurun signifikan. Kami akan teruskan penanganan stunting yang sudah terprogram dengan baik,”katanya.
Turut hadir pada pengukuhan Kepala BKKBN Sumut tersebut, Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Jawari, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sumut, Agus Tripriyono, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Alwi Mujahit dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Ilyas S Sitorus. (Matra/AdeSM/DiskominfoSmt).