
(Matra, Merangin) – Memasuki musim kemarau Juli ini, beberapa daerah kabupaten di Provinsi Jambi mulai terancam kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menipisnya curah hujan dan masih adanya kegiatan pembakaran hutan dan lahan yang dilakukan oknum-oknum tertentu membuat titik api (hot spots) mulai bermunculan.
Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Jambi, jumlah titik api di Jambi relatif meningkat memasuki awal musim kemarau mulai Juni lalu. Jumlah titik panas di Provinsi Jambi hingga 27 Juni 2023 mencapai 177 titik. Jumlah titik api tersebut meningkat 89 titik (50,28 %) dibandingkan titik api di Jambi Mei 20203 sekitar 88 titik.
Sebaran titik api di Jambi 27 Juni lalu, yakni di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak 74 titik, Sarolangun (29 titik), merangin (22 titik) dan Tebo (14 titik). Sedangkan titik api di Kabupaten Batanghari (13 titik), Bungo (13 titik), Tanjungjabung Timur (enam titik), Muarojambi (lima titik) dan Kerinci (satu titik).
Menyikapi meningkatnya ancaman karhutla tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Jambi melakukan langkah antisipasi. Salah satu di antaranya menggelar Apel Siaga Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Karhutla Kabupaten Merangin di halaman kantor lama Bupati Merangin, Selasa (4/7/2023).
Apel siaga karhutla tersebut dihadiri Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya, Komandan Batalyon B Pelopor Merangin, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wan Agus Hendrawijaya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin, Zainal Abidin, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Merangin, Elvis dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Merangin, M Arief.
Satuan yang dilibatkan dalam apel siaga karhutla tersebut, anggota TNI, Brimob Polda Jambi, Polres Merangin, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, BPBD, Manggala Agni, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Polisi Kehutanan, Sentra Komunikasi dan Satuan Pengamanan Perusahaan se-Kabupaten Merangin.
Perlu Koordinasi
Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya pada kesempatan tersebut mengatakan, pencegahan dan penanggulangan karhutla membutuhkan kerja sama dan koordinasi yang baik antar stakeholders (pihak terkait). Kerja sama itu penting guna melakukan deteksi dini karhutla dan melakukan gerak cepat pemadaman bila karhutla terjadi.
‘’Kita menyadari, penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Merangin masih menghadapi berbagai kendala. Baik kenadal peralatan maupun tenaga. Namun masalah tersebut terus diatasi secara bertahap,”katanya.
Dikatakan, peningkatan kualias sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana dan alokasi dana penanggulangan karhutla di Merangin juga akan terus diupayakan. Sarana dan prasarana penunjang tugas penanggulangan karhutla juga diupayakan bisa terpenuhi di masa mendatang, sehingga penanggulangan karhutla dan bencana alam lainnya dapat diantisipasi dan ditanggulangi dengan cepat. Melalui pencegahan dan kesiapsiagaan yang intensif, Kabupaten Merangin bisa terhindar dari bencana karhutla.
“Kami juga meminta semua pihak meningkatkan pemahaman tentang bahaya karhutla dan tetap meningkatkan kewaspadaan mencegah karhutla. Langkah-langkah pencegahan yang efektif dan kerja sama yang baik di antara instansi terkait dapat mengurangi risiko karhutla di Kabupaten Merangin,’’ujarnya.
Kepala BPBD Merangin, Zainal Abidin pada kesmepatan tersebut mengatakan, seluruh personil gabungan dari Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Kabupaten Merangin kini sudah siap terjun ke lapangan. Mereka akan melakukan patroli guna memantau titik api di lokasi-lokasi rawan karhutla.
“Petugas pencegahan dan penanggulangan karhutla di Merangin dibantu Tagana juga tetap siaga di pos-pos pengendalian karhutla yang tersebar di desa-desa rawan karhutla. Selain itu petugas juga tetap melakukan sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat sekitar hutan agar mereka tidak membakar lahan dan hutan,”katanya.
Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun medialintassumatera.net (Matra) dari BMKG Provinsi Jambi, jumlah titik api di Provinsi Jambi cendering meningkat. Jumlah titik api bahkan bertambah drastis memasuki awal musim kemarau Juni lalu.
Jumlah titik panas di Provinsi Jambi Januari 2023 mencapai 46 titik. Titik api tersbeut sempat menurun menjadi 24 titik Februari 2023 menyusul meningkatnya curah hujan. Namun tikik api tersebut bertambah lagi menjadi 58 titik Maret.
Sedangkan bulan April, jumlah titik api di Jambi meningkat menjadi 99 titik. Jumlah titik api di Jambi smepat berkurang menjadi 88 titik di bulan Mei, namun meningkat drastis menjadi 177 titik di bulan Juni. (Matra/AdeSM).