(Matra, Medan) – Warga Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berduka. Seluruh masyarakat Sumut kehilangan seorang sosok putra daerah terbaik yang pernah menjabat Gubernur Sumut 2006-2008, Drs Rudolf Matzuoka Pardede. Rudolf Pardede yang lahir di Balige, Tapanuli Utara, 4 April 1942 wafat di salah satu rumah sakit di Kota Medan, Sumut, Selasa (27/6/2023) malam dalam usia 81 tahun.
Rudolf Pardede yang terkenal sebagai pemimpin merakyat dan pencinta berat sepak bola meninggalkan seorang isteri, Vera Natari Tambunan, tiga orang anak dan para cucu. Jenazah mantan Gubernur Sumut ke-14 tersebut disemayamkan di rumah duka, Pardede Hall, Kota Medan, Sumut sebelum dimakamkan di peristirahatan terakhirnya, monumen DR TD Pardede, Jalan Binjai Km 10 Kabupaten Deliserdang, Sumut, Sabtu (1/7/2023).
Gubernur Sumut, H Edy Rahmayadi, para pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh politik dan warga masyarakat Kota Medan dan dari berbagai daerah di Sumut hadir melayat ke rumah duka hingga Kamis (29/6/2023).
Berbagai kalangan masyarakat dan jajaran pemerintahan di Kota Medan dan Sumut juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Rudolf Pardede. Baik itu ucapan duka cita langsung kepada keluarga, melalui papan bunga maupun berbagai media massa dan media sosial.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi ketika melayat ke rumah duka mengatakan turut berduka cita yang amat dalam atas wafatnya mantan Gubernur Sumut ke-14, Rudolf Pardede. Menurut Edy Rahmayadi, Rudolf Pardede yang menjabat Gubernur Sumut masa jabatan 2006 – 2008 merupakan sosok pemimpin daerah yang merakyat, dekat dengan masyarakat.
Baik itu ketika menjabat Wakil Gubernur Sumut mendampingi Gubernur Sumut, H Tengku Rizal Nurdin maupun setelah menjadi Gubernur Sumut menggantikan H Tengku Rizal Nurdin yang wafat akibat kecelakaan pesawat di Kota Medan medio September 2005.
“Atas nama masyarakat Sumut, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya mantan Gubernur Sumut, Rudolf Pardede. Saya berharap keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan tabah menghadapi duka cita ini,”ujarnya.
Edy Rahmayadi mengatakan, Rudolf M Pardede yang merupakan warga sipil pertama Gubernur Sumut sejak Orde Baru. Menurut Edy Rahmayadi, Rudolf Pardede banyak meninggalkan warisan kepada Sumut. Warisan tersebut antara lain infrastruktur, tata kelola pemerintahan, pengembangan sumber daya manusia dan sebagainya.
Rudolf Pardede pula juga yang mengusulkan dan mencanangan pemindahan Bandara Polonia Kota Medan ke Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumut pasca tragedi jatuhnya pesawat Mandala di dekat Bandara Polonia medio September 2005.
“Kita semua akan seperti beliau (meninggal dunia) hanya masalah waktu, tetapi apakah kita bisa mewariskan hal yang berharga kepada generasi selanjutnya seperti yang sudah dilakukan beliau? Kita harap kita mampu melakukan itu,”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi memberikan semangat kepada anak-anak Rudolf Pardede serta keluarga yang ditinggalkan. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumut, Hj Nawal Lubis juga beberapa kali tampak mencoba menghibur istri mendiang dan keluarga lainnya.
Kehilangan
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Medan, Ihwan Ritonga juga merasa kehilangan atas wafatnya mantan Gubernur Sumut, Rudolf Pardede. Ihwan Ritonga mnendapat kabar duka wafatnya politisi dan mantan Gubernur Sumut, Rudolf Pardede dari pihak keluarga yang berduka, Selasa (27/6/2023) malam.
Ihwan Ritonga mengatakan, keluarga besar Partai Gerindra Medan turut berduka cita atas berpulangnya Rudolf Pardede. Dia juga berharap segenap keluarga tabah menghadapi duka cita tersebut.
“Kami keluarga besar Partai Gerindra Medan sangat kehilangan tokoh Sumut. Kami menjadi saksi bahwa beliau seorang yang baik dan ramah. Sikap tersebut melekat dalam diri Rudolf Pardede semasa sebelum maupun setelah menjabat Gubernur Sumut,”ujarnya.
Sementara itu berdasarkan catatan medialintassumatera.net (Matra) dari berbagai sumber, Rudolf Pardede adalah anak tertua pengusaha besar Kota Medan, Sumut, TD Pardede (alm). Keluarga Pardede terkenal sebagai pencinta sepak bola sejak Orde Baru. Hal itu ditandai dengan keberadaan kesebelasan Pardedetex yang pernah berjaya saat itu.
Rudolf Pardede tamat sekolah dasar (SD) di Kota Medan, Sumut tahun 1954. Rudolf Pardede menyelesaikan sekolah menengah pertama (SMP) di Tanjung Pinang, Provinsi Riau 1957. Kemudian beliau menamatkan sekolah menengah atas (SMA) di Sukabumi tahun 1960. Sedangkan pendidikan sarjana diraihnya di Jepang tahun 1966.
Rudolf Pardede seorang politisi yang disegani di Medan, Sumut. Dia pernah menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Sumut periode 2000-2010. Kemudian Rudolf Pardede menjabat Wakil Gubernur Sumut periode 2003 – 2005 mendampingi Gubernur Sumut, H Tengku Rizal Nurdin. Selanjutnya Rudolf Pardede menjadi Gubernur Sumut masa tugas 2006 – 2008 menggantikan Tengku Rizal Nurdin yang wafat akibat kecelakaan pesawat Mandala di Kota Medan, 5 September 2005.
Rudolf Pardede menikah dengan Vera Natari Tambunan. Dari pernikahan mereka, Rudolf Pardede dikaruniai empat orang anak, yakni Yohana Pardede (alm), Beby Fedy Camelia Pardede, Salomo Tabah Ronal Pardede dan Josua Andreas Pardede. Selamat jalan Pak Rudolf Pardede. Jasamu tak akan pernah dilupakan. (Matra/AdeSM).