Budayawan Jambi (kiri) menyerahkan keris pusaka kepada Gubernur Jambi, H Al Haris (dua dari kanan) pada launching Kenduri Swarnabhumi 2023 di halaman Gedung Olah Seni (GOS) Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (24/6/2023) malam. (foto : Matra/KominfoJbi).

(Matra, Jambi) – Gebyar arung budaya dan sejarah peradaban Melayu Jambi – Sumatera Barat (Sumbar), Kenduri Swarnabhumi II 2023 mulai digelar. Launching (peluncuran) gebyar Kenduri Swarnabhumi yang melibatkan 14 pemerintah daerah di Jambi dan Sumbar tersebut dilakukan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos., MH di halaman Gedung Olah Seni (GOS) Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (24/6/2023) malam.

Peluncuran Kenduri Swarnabhumi tersebut turut dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti), Dr Hilmat Farid, PhD, para kepala daerah di Provinsi Jambi dan Sumbar dan para seniman, budayawan dan tokoh-tokoh masyarakat.

Peluncuran Kenduri Swarnabhumi tersebut berlangsung meriah dengan pementasan tari-tarian tradisional dari berbagai daerah di Provinsi Jambi dan Sumbar. Ribuan warga Kota Jambi pun antusias menyaksikan peluncuran (pembukaan) Kenduri Swarnabhumi tersebut.

Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya menyambut gembira kembali diluncurkannya Kenduri Swarnabhumi tahun 2023. Pesta akbar budaya, sejarah dan lingkungan tersebut tetap diselenggarakan Pemprov Jambi.

“Tentu kehadiran Kenduri Swarnabhumi di Provinsi Jambi ini memberikan dampak yang positif kepada kami seluruh masyarakat Provinsi Jambi,”ujarnya.

Menurut Al Haris, dampak positif yang bisa dipetik dari perhelatan Kenduri Swarnabhumi antara lain terangkatnya pamor seni budaya dan sejarah peradaban Melayu di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari mulai dari Kabupaten Dharmasraya, Sumbar hingga Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi.

Melalui Kenduri Swarnabhumi, kekayaan budaya dan sejarah Candi Muarojambi akan terangkat lagi. Kemudian Kenduri Swarnabhumi juga menjadi momentum untuk lebih meningkatkan upaya pelestarian lingkungan dan sejarah peradaban masyarakat Sungai Batanghari.

Dikatakan, Candi Muarojambi dan Sungai Batanghari saling terkait. Tidak akan mungkin adanya Candi Muarojambi dan budaya Batanghari tanpa adanya Sungai Batanghari. Sungai itu adalah Sang Bengawan terpanjang di Pulau Sumatera ini.

“Sungai Batanghari tempat bernaungnya Warisan Budaya Nusantara. Mulai dari Kerajaan Sriwijaya, Dharmasraya serta Melayu Kuno,”katanya.

Gubernur Jambi, H Al Haris (tiga dari kanan) bersama para bupati se-Provinsi Jambi dan Sumbar menabuh rebana secara serentak pada launching Kenduri Swarnabhumi 2023 di halaman Gedung Olah Seni (GOS) Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (24/6/2023) malam. (Foto : Matra/KominfoJbi).

Siap Mengawal

Al Haris menyebutkan, Kenduri Swarnabhumi juga penting untuk mendidik dan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Jambi dan lingkungan mereka. Karena itu Kenduri Swarnabhumi diharapkan membawa pesan moril bagi generasi muda Jambi agar tetap menjaga kelestarian Sungai Batanghari.

“Harapan ini terutama kami sampaikan kepada masyarakat yang tinggal di pinggir Sungai Batanghari. Seluruh masyarakat yang bermukim di DAS Batanghari haruslah menjadi orang yang pertama mengawal Sungai Batanghari,”ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, Provinsi Jambi memiliki potensi kekayaan alam yang bisa masuk daftar keajaiban dunia sesuai standar Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya Dunia (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO). Kekayaan alam tersebut, yakni Geopark (Taman Bumi) Merangin dan Candi Muarojambi.

Geopark Merangin sendiri, katanya, sudah resmi masuk UNESCO Global Geopark (UGG). Sertifikatnya akan diserahkan pada bulan September di negara Marokko. Tinggal lagi Candi Muarojambi didorong untuk masuk UNESCO pada tahun 2025. Usulan itu nanti di bawah bimbingan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek.

“Jika sudah ada dua warisan dunia di Provinsi Jambi, tidak ada alasan lagi bagi Kementerian Perhubungan menunda penetapan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi menjadi Bandara Internasional,” tegasnya.

Al Haris juga mengharapkan Kenduri Swarnabhumi 2023 akan semakin menguatkan keterikatan dan sinergisitas dua provinsi serta para stakeholders (pemangku kepentingan) dalam upaya menjaga dan melestarikan peradaban Sungai Batanghari.

Fokus Kegiatan

Sementara itu, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan, Kenduri Swarnabhumi 2023 berfokus pada tiga kegiatan. Pertama, penguatan kapasitas masyarakat dalam berbagai pengetahuan tentang kebudayaan, khususnya tentang menjaga lingkungan sungai sebagai bagian dari upaya pemajuan kebudayaan.

Kedua, festival daerah yang mengangkat budaya lokal sebagai identitas masyarakat. Ketiga, ekspedisi Batanghari yang mengaktivasi (melaksanakan kegiatan) di DAS Batanghari seperti penanaman pohon, penebaran benih ikan, pelibatan generasi muda dan masyarakat membersihkan sungai serta diskusi membahas tindak lanjut pelestarian DAS Batanghari.

Sedangkan menurut Koordinator Kenduri Swarnabhumi 2023, Ahmad Mahendra, Kenduri Swarnabhumi digelar Kemendikbudristek berkolaborasi dengan 14 pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota. Pemerintah provinsi yang terlibat, yakni Pemprov Jambi dan Pemprov Sumbar.

Sedangkan pemerintah kabupaten/kota yang turut bekerja sama, yakni, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya (Sumbar). Kemudian dari Provinsi Jambi ada Pemkab Batanghari, Bungo, Kerinci, Merangin, Muarojambi, Sarolangun, Tebo dan Tanjungjabung Barat dan Pemkot Jambi. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *