(Matra, Padang) – Ketangguhan para petani Indeonesia menghadapi berbagai kesulitan akibat Covid-19 selama tiga tahun terakhir cukup berhasil menyelamatkan ekonomi masyarakat. Ketika pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor ekonomi seperti industri, perdagangan dan pariwisata sejak Maret 2020, sektor pertanian tetap mampu bertahan menyokong ekonomi rakyat. Sektor pertanian juga berperan besar memulihkan ekonomi masyarakat pasca meredanya pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH seusai menerima penghargaan pertanian, Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI/2023 di Lapangan Udara Sultan Syahrir, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (10/6/2023). Penas tersebut dibuka secara virtual oleh oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menurut Al Haris, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, Indonesia dan juga Provinsi Jambi tahun 2020 – 2022, sektor pertanian bisa bertahan. Bahkan di tengah hantaman pandemi Covid-19, produksi pertanian di Jambi bahkan mampu melebihi target. Berbeda dengan sektor lain seperti pariwisata dan transportasi yang merosot akibat pandemi Covid-19.
“Hal tersebut membuktikan sektor pertanian berperan luar biasa menopang ekonomi rakyat. Karena itu pembangunan sektor pertanian perlu dukungan semua pihak,”ujarnya.
Semangat Baru
Al Haris mengatakan, pelaksanaan Penas Petani dan Nelayan XVI/2023 di Padang memberikan semagat baru bagi para petani dan nelayan. Melalui penas tersebut terungkap bahwa memang sektor pertanian sudah teruji dan bisa bertahan menghadapi tantangan selama pandemi Covid-19. Sektor pertanian juga sudah menjadi primadona dan tak asing lagi bagi masyarakat Provinsi Jambi karena mayoritas masyarakat Jambi petani
“Kondisinya berbeda dengan sektor pariwisata dan perhubungan yang terpuruk selama pandemi Covid-19. Sedangkan sektor pertanian bisa bertahan. Karena itulah pemerintah ingin menguatkan kembali sektor pertanian,”tambahnya.
Terkait penghargaan yang diterimanya, Al Haris mengatakan, Satyalencana Wira Karya merupakan tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada para warganya dan aparatur pemerintah (kepala daerah) yang telah memberikan darma bakti besar kepada negara dan bangsa. Para penerima penghargaan tersebut menjadi teladan bagi orang lain memajukan pembangunan.
“Penghargaan yang saya terima ini bukti nyata inovasi semua masyarakat dan aparatur pemerintah di Jambi memajukan pertanian dan perkebunan. Beberapa waktu lalu Pemprov Jambi melatih ratusan petani kelapa sawit. Pelatihan tersebut dinyatakan berhasil,”katanya.
Al Haris mengatakan, penghargaan yang di terimanya dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Jambi, khususnya petani dan stekholder (pihak terkait) di bidang pertanian. Penghargaan tersebut diharapkan bisa membangkitkan semangat para petani dan jajaran pertanian di Jambi agar terus berupaya meningkatkan produksi pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan.
Krisis Pangan
Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan tersebut mengatakan, Penas Petani dan Nelayan XVI/2023 di Padang merupakan puncak komunikasi emosional jajaran pertanian di Indonesia di tengah ancaman krisis pangan dunia akibat el nino (kekeringan), climate change (perubahan iklim) dan serangan hama.
“Penas ini sekaligus juga momen strategis untuk menyatukan visi dan getak langkah meningkatkan ketahanan pangan secara nasional,”katanya.
Syahrul Yasin Limpo mengharapkan, Penas Petani dan Nelayan XVI di Sumbar jadi momentum menghadirkan rekomendasi-rekomendasi Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). Rekomendasi tersbeut antara lain permintaan agar semua kabupaten dan kota memiliki lumbung pangan. Rekomendasi tersebut tidak berhasil disepakati pada Penas Petani dan Nelayan sebelumnya.
Sementara Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, Penas Petani dan Nelayan XVI di Padang dihadiri 293 orang pengurus dan anggota kelompok tani dan nelayan. Kemudian penas tersebut juga dihadiri Bupati/Wali Kota se-Indonesia.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat ranah Minang, kami mengucapkan selamat datang di ranah Minang. Penas bertujuan agar Indonesia bisa menjadi lumbung pertanian dunia tahun 2045 Indonesia,”katanya. (Matra/AdeSM).