Gubernur Sumut, H Edy Rahmayadi (dua dari kanan) pada pertemuan dengan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono (dua dari kiri) di kantor Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (6/6/2023). (Foto : Matra/KominfoSumut).

(Matra, Jakarta) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) segera membangun Rumah Sakit Khusus (RSK) Paru. Pembangunan RSK Paru di Sumut penting menyusul tingginya kasus Tuberkulois (TB) Paru di provinsi tersebut. Bahkan kasus TB Paru atau TBC di Sumut banyak dari kalangan anak-anak berusia bayi lima tahun (balita).

Gubernur Sumut, H Edy Rahmayadi melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadis Kominfo) Sumut, Ilyas S Sitorus di Jakarta, Rabu (7/6/2023) menjelaskan, pembangunan RSK Paru di Sumut cukup mendesak guna meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap para penderita TB Paru di daerah itu.

Rencana pembangunan RSK Paru tersebut sudah disampaikan Gubernur Sumut, H Edy Rahmayadi pada pertemuan dengan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono di kantor Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Dijelaskan, penyakit paru terutama tuberculosis paru (TB Paru) menjadi perhatian khusus di Sumut karena kasusnya masih cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2021, kasus TB Paru di Sumut mencapai 22.169 kasus. Sumut sendiri menempati posisi VI se – Indonesia terkait angka kasus TB Paru tersebut.

“Penyakit paru terutama TBC jadi perhatian khusus kita. Karena itu ingin meningkatkan pelayanan RSK Paru di Sumut. Pembangunan RS Paru di Sumut penting agar masyarakat penderita TB Paru di Sumut bisa dilayani dengan baik,”katanya.

Kasus Balita

Menurut Edy Rahmayadi, penanganan penyakit TB Paru di Provinsi Sumut perlu ditingkatkan guna menekan angka TB Paru, khususnya di kalangan anak – anak balita. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2021, sekitar 9,7 % penderita TB Paru berusia anak-anak 0 -14 tahun.

“Penyakit TB Paru ini juga banyak menyerang anak-anak. Penyakit tersebut akan mengganggu perkembangan mereka. Padahal mefreka calon-calon penerus bangsa. Karena itu kita harus menekan kasus TB Paru di kalangan anak-anak,”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, Wamenkes, Dante Saksono menyambut baik upaya Pemprov Sumut membangun RSK Paru. Apalagi sekarang ini penyakit TB Patru menjadi perhatian khusus nasional, bahkan internasional.

“Peningkatan TB Paru menjadi perhatian khusus nasional dan internasional. Kasus TB Paru di Indonesia sendiri saata ini menjadi tertinggi ledua di dunia setelah India. Wamenkes menyambut baik dan akan berupaya membantu Sumut membangun RSK Paru,”katanya.

Dikatakan, Pemprov Sumut secara bertahap melakukan upaya peningkatan pelayanan RSK Paru. Bahkan Dinas Kesehatan Sumut telah memindahkan bagian manajemen RSK Paru ke gedung kantor eks Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal itu dilakukan karena RSK Paru Sumut di Jalan Asrama Helvetia kesulitan melayani masyarakat.

“Bagian surat-menyurat, bagian manajemen yang bisa terpisah kita pindahkan ke gedung ESDM. Itu juga belum cukup untuk melayani masyarakat. Makanya kita ingin kembangkan lagi RSK Paru ini,”katanya. (Matra/AdeSM/KominfoSumut).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *