Tarian bersama pengurus Tumpuan Simas Jambi pada Pesta Bona Taun Simas Jambi di Kota Jambi, Kamis (1/6/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Menjaga kelanggengan suatu paguyuban (komunitas) di perantauan (diaspora) ternyata tidak mudah bila tidak disertai rasa kebersamaan, kekeluargaan, saling menghormati dan toleransi. Hal tersebut tercermin dari banyaknya komunitas diaspora asal beberapa daerah Sumatera Utara (Sumut) di Provinsi Jambi yang bubar tanpa jejak.

Komunitas masyarakat asal daerah Simalungun di Provinsi Jambi misalnya banyak yang bubar dan tak berbekas hingga kini. Komunitas masyarakat diaspora Simalungun yang sudah memiliki legalitas hukum secara nasional, yakni Partuha Maujana Simalungun yang pernah berdiri di Jambi, kini juga hilang tanpa pesan.

Terputusnya roda organisasi perkumpulan komunitas diaspora Simalungun di Jambi umumnya dipengaruhi kurangnya komunikasi, koordinasi, minimnya rasa saling pengertian, saling menghormati dan toleransi.

Di tengah banyaknya perkumpulan atau paguyuban komunitas perantau asal Simalungun yang sudah bubar di Jambi, ternyata masih ada satu perkumpulan asal Simalungun di Jambi yang hingga kini masih eksis. Perkumpulan komunitas diaspora Simalungun tersebut, yakni tumpuan (perkumpulan) Simalungun Atas (Simas).

Anggota tumpuan Simas ini berasal dari wilayah Simalungun bagian atas, yakni Seribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun dan sekitarnya hingga perbatasan dengan Kabupaten Karo, yakni Merek Situnggaling dan perbatasan dengan Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

Anggota tumpuan Simas di Kota Jambi tidaklah terlalu banyak. Jumlahnya saat ini hanya sekitar 25 kepala keluarga (KK). Kehidupan anggota keluarga tumpuan Simas Jambi juga cukup bersahaja, hidup sederhana. Namun anggota tumpuan Simas Jambi tampak selalu kompak dan penuh kebersamaan hingga saat ini.

Para penasihat Tumpuan Simas Jambi menari bersama pada Pesta Bona Taun Simas Jambi di Kota Jambi, Kamis (1/6/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Prinsip Humanisme

Penasihat Tumpuan Simas Jambi, St Santiando Purba (60) pada Partonggoan Bona Tahun (Ibadah Syukur Awal Tahun) 2023 di salah satu rumah anggota, keluarga Jon Malinton Damanik/Br Purba, kawasan Jalan Penerangan, Bagan Pete, Kecamatan Alam Barjo, Kota Jambi, Kamis (1/6/2023) mengatakan, tumpuan Simas termasuk salah satu paguyuban komunitas masyarakat asal daerah Simalungun yang hingga kini masih eksis di Kota Jambi.

Komunitas Simas Jambi sendiri saat ini sudah berusia hampir 35 tahun. Komunitas Simas Jambi terbentuk atas prakarsa beberapa orang warga asal Simalungun Atas (Seribudolok dan sekitarnya) sekitar 35 tahun silam. Tumpuan Simas di Jambi dibentuk untuk menjalin kekeluargaan warga Simalungun asal Simalungun Atas di Kota Jambi.

Menurut St Santyiando Purba, Tumpuan Simas Jambi bertahan hingga kini berkat tetap terjalinnya komunikasi, rasa kekeluargaan, saling pengertian, saling menghargai, toleransi dan saling peduli. Prinsip-prinsip humanisme (rasa kemanusiaan) tersebut menjadi dasar kokoh bagi eksistensi tumpuan Simas di Jambi.

“Walau anggota kita tidak terlalu banyak, tumpuan kita kecil dan keluarga para anggota hidup bersahaja, namun tumpuan kita ini bisa tetap eksis. Dasar utama kita selama ini hanya rasa kekeluargaan, kebersamaan, saling pengertian, tolong menolong dan kegembiraan. Dasar ini perlu terus diperkokoh karena anggota kita berasal dari berbagai marga dan daerah kelahiran,”katanya.

Keluarga St Ir Laden Sipayung/Br Girsang asal Rakutbesi, Simalungun Atas bergabung dengan Tumpuan (Paguyuban) Simas Jambi pada Pesta Bona Taun Simas Jambi di Kota Jambi, Kamis (1/6/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Nuansa Kebersamaan

Nuansa kebersamaan, kekeluargaan, saling menolong dan pengertian di antara keluarga tumpuan Simas Provinsi Jambi tampak pada Partonggoan Bona Tahun Simas Jambi di rumah keluarga Jon Malinton Damanik/Br Purba, Kamis (1/6/2023).

Seluruh persiapan acara tersebut, mulai dari masak-memasak untuk konsumsi subuh hari, pelayanan terhadap anggota dalam acara, penggalangan dana dan kebersihan dikerjakan secara gotong royong.

Suasana pesta Bona Taun Tumpuan Simas Jambi tersebut pun penuh kegembiraan. Seluruh anggota menari dan bernyanyi bersama untuk penggalangan dana seusai ibadah dan makan siang bersama. Selain itu beberapa anggota, termasuk yang sudah lanjut usia (lansia) juga melantunkan lagu-lagu kesayangannya.

Pentas hiburan pesta Bona Taun Simas Jambi tersbeut pun memiliki suasana khas Simalungun Atas. Lagu-lagu pengiring tarian bersama yang dilantunkan bergaya Simalungun Atas karya komponis Simalungun asal Bage, Silimakuta, Simalungun, yakni “Tolu Sahundulan Lima Saodoran” (Tiga Orang Duduk Bersama dan Lima Orang Seiring Sejalan) dan “Botou-botou” (Kekasih).

Masyarakat Simalungun Atas yang berdekatan dengan Kabupaten Karo dan tradisinya tak terlepas juga dari sentuhan seni budaya Karo membuat kaum ibu-ibu tumpuan Simas Jambi juga tak lupa menari dalam beberapa sesi (tahap) dengan lenggak-lenggok tarian Karo. Lagu-lagu pengiringnya juga lagu-lagu Karo yang cukup viral hingga kini di pesta-pesta adat, yakni “Biring Manggis” dan “Kacang Koro”.

Pemusik muda dari keluarga Simas Jambi, Raja Purba cukup apik mengiringi setiap lagu-lagu permintaan para anggota Simas Jambi pada setiap sesi tarian. Penyanyi Simas Jambi (artis lokal), Kriston Saragih pun cukup mampu melantunkan setiap lagu pengiring tarian tersebut dengan baik.

Anggota tumpuan Simas Jambi, sekaligus tuan rumah, Jon Malinton Damani mengapresiasi kebersamaan seluruh anggota Simas Jambi yang bisa melaksanakan pesta Bona Tahun Simas Jambi. Walau pesta tersebut masih sederhana, tetapi sudah bisa dikemas dengan baik dan semuanya dikerjakan secara gotong-royong.

“Kami sebagai tuan rumah menyambut baik kebersamaan kita ini. Kebersamaan ini perlu terus dilanjutkan di masa-masa yang akan dating. Hal itu penting agar tumpuan Simas tetap eksis di Jambi.”katanya.

Sementara itu, Bendahara Tumpuan Sumas Jambi, St Juni Normalina Br Purba, SPd pada kesempatan tersebut mengatakan, tumpuan Simas Jambi tidak melaksanakan partoggoan/pesta/halalbihalal bona tahun sejak 2020 – 2022 akibat pandemi Covid-19.

Namun kegiatan sosial Simas Jambi seperti mengunjungi/memperhatikan anggota yang sakit, berduka cita dan pesta suka cita tetap dilaksanakan.

“Barulah tahun ini kita laksanakan kembali pesta bona taun. Sedangkan arisan keluarga Simas Jambi berlanjut kembali mulai Januari lalu,”katanya.

Dikatakan, Pesta Bona Taun Simas Jambi sedianya dilaksanakan medio April 2023. Namun karena ada keluarga gereja yang kemalangan, pesta bona taun pun diundur. Kebijakan diambil tak terlepas dari sikap toleransi dan peduli keluarga besar Simas Jambi.

Pdt Franky Doris Malau, STh memimpin ibadah Pesta Bona Taun Simas Jambi di Kota Jambi, Kamis (1/6/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Seia Sekata

Sementara itu, Pendeta (Pdt) Franky Doris Malau, STh dari Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Resort Jambi yang memimpin ibadah Partonggoan/Pesta Bona Taun Simas Jambi tersebut memberikan peneguhan mengenai semangat kebersamaan kepada seluruh keluarga besar Simas Jambi.

Menurut Pdt Franky Doris Malau, STh, kebersamaan suatu komunitas bisa dirajut lebih erat jika disertai dengan sikap seia sekata, satu tujuan dan harapan yang baik. Komunitas Tumpuan Simas Jambi juga diharapkan memiliki sikap seperti itu karena para anggotanya berasal dari satu kampung halaman dan ingin tetap menjalin rasa kekeluargaan di perantauan, sama-sama rindu kampung halaman dan berupaya melestarikan bahasa dan budaya bersama.

“Secara religius juga, kebersamaan penting agar seluruh anggota Tumpuan Simas di Jambi bisa menunaikan panggilan imannya untuk bersaksi tentang terang Allah di perantauan ini. Kebersamaan untuk sama-sama bersaksi bisa kita jalin ika kita sama-sama rendah hati, saling mengasihi,”ujarnya.

Dikatakan, kebersamaan (hasadaon) bisa tercipta di tengah-tengah suatu komunitas jika ada rasa damai, kerendahan hati. Kebersamaan komunitas juga bisa terjalin erat jika disertai kelemah-lembutan dan saling mengasihi.

“Jika prinsip tersebut sudah bisa kiat laksanakan, perbedaan yang ada di tengah komunitas pun tidak jadi masalah. Kalau kita saling pengertian, seia sekata dan satu perasaan kasih, perbedaan yang ada di tengah kita tidak akan menghambat rasa kekeluargaan,”ujarnya.

Sementara itu, pada Pesta Bona Tahun Simas Jambi tersebut, dilaksanakan juga periodesasi (pergantian) kepengurusan. Pengurus Tumpuan Simas Jambi periode 2023 – 2026 yang terpilih, yakni Ketua : Bp Kardoni Sipayung, Wakil Ketua : Bp Gerson Girsang, Sekretaris : Bp M Hutabarat dan Bendahara : St Juni Normalina Br Purba, SPd, Bp Robinsus Lingga (Komisaris Aur Duri & sekitarnya) dan Bp Firman Sitanggang (Komisaris Kotabaru – Palemrah & sekitarnya). (Matra/Radesman Saragih).

Pengurus Tumpuan Simas Jambi periode 2023 – 2026. Dari kanan ke kiri : Bp Kardoni Sipayung, Bp Gerson Girsang, Bp M Hutabarat, St Juni Normalina Br Purba, SPd dan Bp Robinsius Lingga. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *