(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus berupaya peningkatan pembinaan seni budaya dan olahraga tradisional pencak silat. Pembinaan tersebut penting guna melestarikan seni budaya pencak silat Jambi sekaligus membidik prestasi atlet pencak silat Jambi di tingkat nasional dan internasional.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, H Sudirman, SH, MH pada Pengukuhan Pengurus Daerah Federasi Pencak Silat Tradisional Indonesia (FPSTI) Provinsi Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Jumat (26/5/2023).
Pengurus FPSTI Provinsi Jambi yang dikukuhkan, yakni Imron Rosyadi (Ketua Umum) dan para pengurus lainnya. Pengukuhan pengurus FPSTI Jambi tersbeut turut dihadiri Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi.
Menurut Sudirman, kiprah (FPSTI) Provinsi Jambi melestarikan budaya pencak silat selama ini sesuai dengan visi serta misi pemerintah dalam melestarikan budaya dan nilai tradisi bangsa Indonesia. Karena itu berbagai upaya pembinaan pencak silat di Jambi senantiansa mendapatkan dukungan Pemprov Jambi.
“Kami juga mengapresiasi upaya FPSTI melestarikan pencak silat di Provinsi Jambi. Upaya tersebut sesuai visi misi pemerintah melestarikan budaya dan nilai tradisi bangsa Indonesia, termasuk Provinsi Jambi,”ujarnya.
Kurang Digemari
Sudirman mengatakan, Dinas Pendidikan dan Departemen Agama telah menggagas pengenalan nilai-nilai budaya bangsa sampai muatan lokal di lingkungan pendidikan dasar hingga menengah. Upaya itu dilakukan guna menumbuhkan minat para siswa mengenai pelestarian nilai-nilai budaya tradisional. Pencak silat pun bisa nantinya dimasukkan dalam muatan local pendidikan di Jambi.
“Terkait muatan lokal, sudah digagas dinas pendidikan. Hal ini melibatkan dua kementerian sekaligus. Upaya ini harus kita dukung. Nilai-nilai budaya itu harus disusun pada tahap awal. Kalau di tingkat SMA dan SMK, muatan lokal itu tanggung jawab provinsi. Jadi pembinaan pencak silat bisa dilakukan di SMA/SMK,”katanya.
Sementara itu, Ketua Umum FPSTI Provinsi Jambi, Imron Rosyadi mengatakan, olahraga pencak silat masih memang kurang digemari oleh generasi muda di Provinsi Jambi. Hal itu mempengaruhi upaya pelestarian seni bela diri tradisional dan menghambat prestasi atlet-atlet bela diri pencak silat di daerah tersebut.
Imron Rosyadi mengatakan, kelambanan pembinaan olahraga pencak silat di Jambi tersebut menjadi pekerjaan rumah. Tugas berat lain yang harus diemban FPSTI Provinsi Jambi, yakni banyaknya aliran pencak silat di Jambi yang sudah hilang. Untuk menginventaris aliran pencak silat yang penerusnya sudah hilang, FPSTI Jambi akan menggalinya kembali.
“Kita akan berja sama dengan IKatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) menyelenggarakan kejuaraan pencak silat di Jambi untuk memunculkan atlet-atlet pencaksilat Jambi. Saat ini sudah ada beberapa atlet pencak silat tradisional Jambi yang masuk IPSI dan memiliki prestasi di tingkat nasional,”katanya.
Menurut Imron Rosyadi, pembentukan FPSTI Provinsi Jambi merupakan salah satu solusi menggairahkan olahraga pencak silat di kalangan generasi muda Jambi. FPSTI Provinsi Jambi dan Pemprov Jambi akan menjalin kerja sama melahirkan atlet-atlet pencak silat dengan mengikut-sertakan mereka pada berbagai kejuaraan pencak silat tingkat local, regional dan nasional. (Matra/AdeSM).